Jepang.
Saifah kini sudah bersiap untuk kembali. Dia tak sabar menemui Zon untuk mengutarakan rasa sukanya bahkan untuk membalas cinta Zon. Merasa urusannya di Jepang sudah selesai dan pertunangan itu akhirnya dibatalkan Saifah kini tersenyum lega dan benar benar ingin menemui Zon.
Tapi disini Saifah lupa tentang pertanyaan Yuri kemarin. Apakah papahmu baik baik saja?. Tentu tidak, papah Zon seorang konglomerat di Jepang dan punya brand mobil yang diproduksi dan dikirim diseluruh dunia. Bagaimana beliau bisa mengatasi gosip tentang kelakuan sex menyimpang dari putranya. Terlebih Saifah masuk dalam kartu keluarga itu dengan nama ibu yang berbeda. Dan memilik saudara perempuan disana. Intinya Saifah memiliki dua ibu. Dan ibunya dulu adalah isteri kedua yang tidak masuk dalam keluarga papahnya.
"Apa kau akan kembali?"Tanya sang papah mendapatkan puteranya buru buru berbenah.
"Iya, aku akan kembali. Disana ibuku pernah tinggal dan aku akan tetap disana bersamanya."Saifah menatap orangtua paruh baya didepannya. Saifah penuh kasih sayang tak pernah mendapatkan perlakuan buruk dari papahnya bahkan istri pertama atau saudara perempuannya. Ibunya juga sangat mencintai papahnya bahkan saat hembusan nafas terakhir dan waktu itu sang papah harus launching produk terbaru. Papah Saifah senantiasa menemani ibunya sampai detik terakhir. Cinta..... Begitu kedua orangtua Saifah mengenalkan pada putera kecilnya. Namun, Saifah tak pernah mau pindah ke Jepang. Dia tetap ingin bersama ibunya dikota kelahiran dan tutup usia ibunya yakni Thailand.
"Setelah membuat kekacauan?"Tanya papah Saifah yang kini duduk di sofa dekat kasur Saifah.
"Maafkan aku pah, tapi ini sudah kesepakatan aku dengan Yuri. Masih 2thn aku harus menyelesaikan studyku dan bahkan aku tak mau pindah ke Jepang. Kalaupun harus pindah, nanti. Biarkan kak Mei saja yang melanjutkan bisnis papah."Saifah mencoba membuat alasan sebaik mungkin tanpa memberitahukan bahwa dirinya kini menyukai pria. Dan dengan alasan sang kakak Mei yang lebih dulu berkecimpung didunia bisnis Saifah ingin kakaknya saja yang menerusksn bisnis papahnya. Padahal jelas keturunan lelaki yang wajib melanjutkan bisnis itu. Bahkan Mei atau ibu tirinya tak keberatan sama sekali.
"Ya....Yuri sudah menjelaskannya tentang itu. Tapi, apa kamu akan terus bersembunyi?"Tanya papah Saifah dan kini berdiri dari tempat duduknya dan menatap Saifah langsung ke manik mata itu. Spontan Saifah gemetar takut, dia takut mengecewakan orangtuanya. Dan kini diapun semakin kacau karena dia tidak bisa mengenalkan Zon dengan baik.
"Bersembunyi....Saifah tidak menyembunyikan apapun."Saifah bohong dan dia belum siap akan itu. Saifah tahu kalau sang papah suka nekat. Dia cukup trauma saat papahnya mengacaukan pacar sang kakak waktu itu.
"Baiklah, papah akan pergi." Sembari memberikan amplop coklat yang membuat Saifah curiga.
'Nikmati waktumu dan tetaplah bersembunyi."Sang papah tersenyum sarkas kearah puteranya itu sembari meninggalkan kamar besar dengan interior serba putih dan hitam.
Klik
Saifah yang masih kaku akan pernyataan sang papah kini tiba tiba kaget saat mendengar suara pintu dikunci dari luar. Spontan Saifah menghampiri pintu dan berusaha membukanya.
"Sial...."Gerutu Saifah dan kini mencoba membuka pintu itu.
"Pah buka....pah.....Saifah akan ketinggalan pesawat ..... pah......... "Teriak Saifah dalam kamar dan dia terus berusaha menggedor pintu tak hilang akal Saifah bahkan mencari kunci cadangan nyatanya nihil. Sang papah mengunci doubel pintu itu.
Merasa prustasi dan teriakannya tak terdengar Saifah kini fokus kepada amplop coklat yang ditinggalkan sang papah. Saifah membukanya dengan tegesa dan dia langsung meremas isi amplop kertas itu dengan kasar bahkan melemparnya kesegala arah.
KAMU SEDANG MEMBACA
saifahZon story (bxb)Tamat
Fantasiaketika kamu bilang TIDAK disitulah ada rasa IYA didalam lubuk hati yang paling dalam.