"Apa gak apa apa ngesex di kampus?"Tanya Zon polos. Dia lagi panas dingin karna live ngedenger suara desahan ditoilet sekolah. Yak kalo yang ngeSex cewe x cowo mungkin si Zon bakal ikutan ngecoli didalam toilet. Tapi usut punya usut nyatanya bukan.
"......"Saifah senyum sarkas dan kini tengah memutuskan untuk menggoda pria lucu didepannya. Zon terkunci didepan Saifah dan tidak bisa kemana mana. Saifah yang lebih tinggi, Saifah yang lebih kuat, apalah daya Zon yang lemah.
"Apa kamu mau mencobanya?"Saifah kini mendekatkan wajahnya kearah wajah Zon. Nafas panas itu kini terjun langsung diwajah Zon. Spontan Zon kini memalingkan muka agar dirinya selamat. Namun nyatanya tidak sampai disitu. Saifah kini malah lebih dekat dengannya. Zon bergidik kala nafas panas itu menyentuh lehernya. Sumpah, ini lebih dari ngebokep sejam didepan handphone. Rasanya merinding dan dibawah sana nyatanya butuh keselamatan.
"Apa yang kamu lalukan?"Zon berusaha mendorong Saifah untuk pergi menjauh darinya. Takut takut kalau diteruskan dia bakal meronta khilaf.
"Mau mencobanya?"Saifah malah bertanya lagi dan tatapannya mengintimidasi Zon.
"Fah.....kumohon hentinkan." Zon memohon tanpa ada perlawanan. Dan itu sungguh menggelikan. Zon bukan gadis dia seorang pria yang bisa saja langsung nonyor wajah Saifah. Tapi nyatanya gak dilakukan.
"Aah......"Saifah masih suka menggoda dan kini tangannya pindah kearah dagu Zon meminta mata Zon mengarah padanya. Dan kini keduanya sudah bertatapan muka. Hidung panjang Saifah kini menyentuh hidung mancung Zon. Mata sipit itu semakin sipit dan senyumannya pun merengkah. Saifah sangat menikmati moment ini. Sedangkan Zon? Jangan ditanya, dia sangat butuh UGD saat ini.
Saifah lantas menggerakkan hidungnya saling silang dan dilakukan berulang. Zon masih menutup matanya erat.
Cekrek....
Suara kamera handphone lupa dimatikan dan terdengar suara hentakan sepatu yang berlari menjauh."Hey, .......berhenti!!!"Sadar tengah dipotret diam diam Saifah kini mengejar seseorang itu. Dan kini Zon yang tertinggal terjatuh dilantai depan toilet sembari mengatur nafasnya perlahan.
"Zon sadar....Saifah hanya menggodamu. Dan kamu tak akrab dengannya apalagi, berharap Saifah suka. Arhggggh. SUKA."Zon kacau dan kini memilih duduk dan menunduk diantara dua lututnya.
Kacau ....
.......
Beberapa saat kemudian Saifah nyatanya kembali.
"Zon, apa kamu baik baik saja?"
"......."Zon gak peduli. Dia masih setia dengan kegiatannya yang tadi.
"Aku tak berhasil mengejarnya. Sial....!"Gerutu Saifah kesal, dirinya dipotret pas lagi moment drama dengan Zon.
"Kenapa mengejarnya, apa kamu malu?"Tanya Zon kebawa perasaan.
"Ha....."Saifah gak ngerti dengan maksud Zon. Tapi nyatanya disana seakan Zon kecewa kenapa gak dipotret pas lagi ciuman.
"Ah, sudahlah. Aku bakal bilang ke mamah kalau tak perlu membicarakanmu lagi dan aku tidak menyukai pria lagi."Zon merancau dia ingin bebas dan hidup seperti biasa lagi. Gak melulu kebawa hal hal tentang perhomoan.
"Jadi, sebelumnya kamu suka?"Saifah tiba tiba menginterogasi. Sedangkan yang diinterogasi langsung panik.
"Gak....!!"Jawab Zon tegas dan kini bangun dari duduknya.
"Kuy pulang, antar sampai rumah ya?"Zon sembari berjalan mundur. Memberikan kesan kecewa yang dalam.
"Ayolah......"Zon berhenti dan tatapannya memohon tapi masih dengan gelagat seolah tak butuh bantuan.

KAMU SEDANG MEMBACA
saifahZon story (bxb)Tamat
Fantasyketika kamu bilang TIDAK disitulah ada rasa IYA didalam lubuk hati yang paling dalam.