Abaikan ep 7 yang kemarin. Itu hoax....
.......
Setelah balik dari bandara dengan selamat Zon kini memilih untuk merebahkan dirinya diatas kasurnya. Berfikir positif bahwa dirinya tak harus hancur gegara Saifah ataupun Elma. Diapun meyakinkan dirinya untuk terus bangkit dan tidak galau galau lagi.
Tapi.......pilihannya memang absurd banget.
"Ngebokep aja....."Guman Zon kini memilih merefleksikan diri didepan layar mini ponselnya untuk streaming bokep. Jemarinya kini mulai merayap diatas resleting celananya. Inilah keindahan hakiki dari kehidupan yang aneh bin ajaib.
Xxx Japan sexi gak begitu membuatnya tertarik. Desahannya gak banget menurutnya. Skin putih itu juga gak menggoda.
Xxx Japan vs bapaknya juga gak bikin Zon gregetan. Yang ada dia malah geli geli sendiri. Eh, diperkosa malah senyum senyum enak. Kalo jadi dirinya pasti bertindak ambil apapun benda yang bisa bikin bapak mesum itu tepar dilantai.
"Bego dipelihara ya gini, teriak kek....halooo.....help....."Zon tiba tiba memaki aktris didepannya yang tak berkutik digeramah bapaknya. Malah kini mendesah ria ikut permainan.
Xxx Japan in bus juga gak bikin yang dibawah sana meronta.
"Apa apaan ini, gak ada yang bagus sama sekali. Rugi kuota mah...." Maki Zon padahal kan mereka gak salah ngasih hiburan pada kaum galau.
Xxxx porn gay.
Zon mulai panas dingin. Uwuuuuu, dia mulai gigit bibir bawahnya.
"Apa ini karma akibat ucapakanku kemarin......"Zon pasrah diapun kini memilih mematikan ponselnya dan tidak ingin melanjutkan kegiatan sesat ini.
Tok
Tok
Tok
"Zon apa kau didalam?"Terdengar suara Zee tengah menggedor pintu tak sabaran.
"Iya masuk aja..."Zon kini bangun untuk duduk dan merapat ditepian atas kasurnya.
"Apa kakak mengganggu?"Tanya Zee dan kini mendekat kearah Zon.
"Zon lagi free, kenapa?"Tanya Zon kembali sepertinya ada yang serius hendak ditanyakan Zee. Mukanya pucat dan terdengar suara nafasnya yang tak teratur.
"Oh...hmmmm."Zee bingung mulai dari mana.
"Ayolah, kalau tidak lekas ngomong aku mau tidur."Zon menarik selimutnya. Zee membuatnya menunggu.
"Tadi aku sempat melihat Elma jalan ma cowok lain. Apa perlu kakak konfirmasi ke dia."Zee mulai curhat. Dan sepertinya dia salah tempat. Seharusnya curhat ke mamah atau papah saja yang jelas berpengalaman.
"Putusin aja."Balas Zon tanpa pertimbangan lebih lanjut. Jelas banget Zee salah tempat curhat. Ya gini, sama Zon langsung dikasih solusi yang menurutnya bagus untuk dia.
"Ya gak bisa gitu donk, main putus aja."Zee mulai galau. Apa perlu dia ambil tindakan sesuai arahan Zon yang jelas sepihak itu.
"Alah, itu pasti selingkuhannya. Putusin aja napa. Fokus ke karier kakak entar tak cariin cowok keren."Zon tiba tiba mengingat petugas ganteng di bandara tadi yang baru ditemuinya.
"Ngaco! Kakak masih doyan dada besar. Emang situ."Zee mulai merinding tentang tawaran adiknya untuk dia belok. Bahkan kini Zee meledek adiknya yang belok tapi masih galau.
"Tapi yang rata itu lebih nikmat kak. Sebenarnya yang terpenting itu bagaimana hatinya."Zon sok bijak padahal dia sendiri teraniaya batin. Dan kali ini benar benar menunjukan dia kearah perbelokkan yang hakiki. Bagaimana tidak, dia mulai menikmati dada rata yang telanjang. Baru beberapa menit tadi.
"Aih, emang curhat sama kamu gak membantu."Zee kesal, dia capek pulang kerja niat hati curhat dapat solusi eh malah dapat beban mental.
"Baru sadar. Btw Elma emang tukang selingkuh."Zon meninggikan suaranya meyakinkan Zee bahwasanya Elma emang tukang selingkuh. Dia salah satu contohnya, eh korban.
"Udah ah...."Merasa Zon bicara unfaedah Zee kini bangkit dari duduknya dan ingin meninggalkan kamar Zon.
"Elma itu pernah selingkuh sama aku. Sueeeeeee."Zon sumpah disambar geledek dia cerita pernah pacaran dengan Elma dan jelas dia jadi selingkuhan Elma. Dan dengan sengaja dia utarain semua kepada Zee. Baginya, hancur lah semua. Gegara dia sembunyin kemarin dia sakit sendiri karna salah belok.
"Apa.....!!"Zee gak percaya.
"Iya, dan kali ini kakak ngedapati dia jalan ma cowo jelas itu selingkuhannya yang baru. Sebab dia udah gak sama aku. "Zon masih dengan rasa percaya diri menceritakan nya. Tak sadar didepannya sang kakak sudah siap untuk membunuhnya. Terlihat Zee mulai merenggangkan dasi kerjanya dan dia sudah melipat lengan kemejanya.
Greep.
Zee melompat dan kini tangannya sudah sampai dileher adiknya.
"Sial....."Zee kesal dan kini menekan leher adiknya dengan kuat. Zon mulai kehabisan nafas dan diapun berusaha teriak.
"Mamah.........help.....kakak mau membunuhku.....!"Teriak Zon sekuat tenaga dan Zee yang mulai kalap terus menekan leher adiknya.
"Diam kamu, kelakuanmu itu tak bisa dimaafkan. Jelas itu pacar kakak kenapa kamu.....Zon!!!!!"Zee makin kuat menekan leher Zon dan disana Zon nyaris pucat dan kehabisan nafas.
"Sumpah, aku gak tahu kalau Elma itu pacarmu. Dan kemarin aku baru tahu dan kitapun berakhir. Jadi......" Zon masih berusaha berontak tapi Zee memang lebih kuat.
"Jadi apa.....?"Zee melepas tangannya.
"Jadi Elma itu memang tak perlu dicintai..........!!!'Zon berteriak dan kini membuat Zee makin bringas untuk mencekik kembali adiknya.
"Mamah...."
"Mah..............."
Suara Zon mulai lemah karna diapun kehabisan nafas.
"Matilah aku sekarang, daripada kesiksa esok.....dengan aku sebenarnya selalu cinta sepihak?"Guman Zon mulai linglung kehilangan kesadaran.
......
"Zee, apa yang kamu lakukan!!'Mamah datang dan mendorong anak sulungnya untuk menjauh dari Zon.
"Mah ...."
"Dia adikmu.......hiks hiks...."Mamah mulai menangis karna mendapati anak sulungnya hendak membunuh adiknya sendiri. Mendengar suara tangisan mamahnya Zee pun mulai sadar dan kini menatap kedua tangannya yang jelas menyakiti leher Zon.
"Mah....Zee gak sengaja...."Zee prustasi dengan apa yang barusan dia lakukan. Emosi menguasai dirinya dan dia beruntung mamahnya datang lebih cepat. Kalau tidak, jelas dia bakal kehilangan adiknya.
"Zol....panggil papah!"Perintah mamah saat Zol datang dan kini menggiring Zee menjauh dari Zon. Sedangkan kini tertinggal Zon yang masih pucat sembari mengatur nafasnya bersama sang mamah.
"Zon apa yang sebenarnya terjadi?"Tanya mamah yang masih menangis melihat puteranya hampir kehilangan nyawanya.
"Karna Zon selingkuhin pacar kak Zee."Jawab Zon polos. Tingkat kebegoannya meradang.
Gubrak....
Mamah melempar bantal kearah Zon kasar."Sakit mah...."Gerutu Zon karena adegan itu tak terduga dan tanpa aba aba.
"Sabar ...... "Guman sang mamah sambil mengingat dulu hamil Zon ngidam apa. Sehingga tercipta keabsurdtan yang hakiki didalam diri Zon.
Bukannya marah atau gimana, tapi lebih kearah "Tumben pinter itu anak, ada niat buat ngambil pacar kakaknya."
Don't try at home.
Tbc
Abaikan typo.
KAMU SEDANG MEMBACA
saifahZon story (bxb)Tamat
Fantasiketika kamu bilang TIDAK disitulah ada rasa IYA didalam lubuk hati yang paling dalam.