Seokjin sungguh merasa bersalah. Pasalnya Seulra terus menerus muntah hingga jam 3 pagi. Dia masih setia memijat tengkuk Seulra yang masih memasrahkan dirinya di atas wastafel. "Sudah Seul?"
Seulra tidak menjawab dan menoleh. Dia hanya melambaikan dan menggoyangkan tangannya ke arah Seokjin. Bicara saja dia tidak sanggup. Akibat melihat Seokjin yang sedang melakukan hal tidak senonoh di kamar mandi, Seulra jadi mual tidak terkira. Sudah 1 jam Seulra mual-mual akibat ulah Seokjin. "Tolong aku oppa, kau kan dokter. Lakukan sesuatu padaku. Mual sekali." keluhnya.
Seokjin jadi bingung sendiri. Seulra muntah tanpa diikuti gejala lainnya. Apa dia muntah karna jijik melihat adegan live masturbasinya tadi? Ah memikirkannya membuat Seokjin pusing sendiri.
Tapi daripada membuang waktu, Seokjin mencoba menenangkan Seulra dengan minyak kayu putih aromatheraphy yang disimpan di dalam laci nakas miliknya. Setelah beberapa kali oles, agaknya Seulra merasa sedikit baikan.
Setelahnya, Seulra langsung memukul lengan Seokjin sekuat tenaganya. Tentu saja hal itu membuat Seokjin terkejut bukan main. "Apa yang oppa lakukan tadi, huh?" mata teduhnya kini berubah tajam menusuk indra penglihatan Seokjin. "Kenapa membawa namaku saat melakukan hal kotor seperti itu? Memangnya aku ini bahan imajinasi kotor apa?" lanjutnya.
Seokjin bingung mau menjawab apa. Jelas saja dia membayangkan Seulra. Kan Seulra istrinya. "Aku harus membayangkanmu karna kau istriku, Seul. Tidak mungkin aku membayangkan suster di rumah sakit. Tidak memuaskan, dan juga aku tidak mau mengkhianati istriku."
Seulra melotot. Amarahnya terkumpul di ubun-ubun. "Ya ampun, mesum sekali! Aku bersumpah tidak akan pernah sakit jika kau satu-satunya dokter di dunia ini."
Seokjin terkekeh. "Akunya kan tidak bisa memiliki pasien cantik sepertimu, Seul."
"Sudah mesum, pintar menggombal pula!" Seulra kesal sekali. Setengah mati kesalnya. Bukankah harusnya Seokjin minta maaf padanya atas perbuatan Seokjin tadi? Ini malah ringan sekali. Seperti tidak merasa bersalah sama sekali.
"Iya, pria mesum yang pintar menggombal ini suami mu loh, sayangku." Seokjin berhenti berbicara kala mukanya dihantam dengan bantal oleh Seulra.
"Tidur sendiri! Aku tidak mau tidur dengan suami mesum seperti dirimu!" Seulra, dengan piama satin merahnya berlalu meninggalkan Seokjin yang masih terkekeh di atas ranjang.
"Mana ada sih suami mesum pada istri." kekehnya. Lantas kalimat Seokjin hanya dijawab dengan debuman pintu yang amat keras. Seokjin hanya menggeleng sembari masih konsisten dengan tawanya yang terdengar seperti suara kaca jendela ketika di lap.
.
.
.Seulra memutuskan untuk tidur di kamar tamu. Meskipun ini tidak benar, tetapi dia harus menghukum Seokjin. Sudah beberapa kali Seulra untuk mengarungi alam mimpi. Namun nyatanya gadis Bae itu tidak mampu menutup matanya dengan tenang. Bukannya takut pada hantu, tetapi Seulra hanya was was aja kalau hantu itu berniat menemuinya.
Daripada ketakutan terus, Seulra lebih memilih tidur di ruang TV di atas sofa bulu-bulu kesayangannya. Tidak lupa sebelum beranjak kesana, Seulra singgah ke dapur untuk mengambil sebucket ice cream vanilla.
Imajinasinya beberapa jam yang lalu akhirnya terkabul. Drama korea ditambah sebucket ice cream vanilla di pangkuan pada dini hari bukanlah hal yang buruk. Gadis itu terus saja menyendok ice cream kedalam mulutnya hingga tersisa setengahnya.
Gadis itu mulai terserang kantuk. Sebelum benar-benar tertidur, dia memilih untuk menyimpan ice creamnya kembali kedalam freezer. Dan melanjutkan tontonannya walau matanya mulai tak fokus.
.
.
.Halusnya bulu-bulu pada sofa mahal hadiah pemberian papa mertua membuat tidur sang putri semakin pulas. Bahkan ia tidak tau kalau sang suami turut tidur bersamanya di atas sofa yang sama. Malah, Seulra menggeliat di dalam pelukan sang suami, mencari tempat ternyaman. Suara burung dan sinar matahari yang menerobos masuk, bahkan tidak dapat mengganggu tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSBAND [BTS SEOKJIN]
FanfictionWanna know more about this story? Let's check it out!