Seulra maupun Seokjin baru saja memasuki lift untuk menjajaki lantai utama, dimana acara pertunangan Suho dan Sowon dilaksanakan. Tautan jemari keduanya tidak terlepas bahkan hingga keduanya memasuki ballroom. Seokjin tidak akan membiarkan istrinya sendirian lagi kali ini. Dia sudah mengambil pelajaran dari pesta rekannya yang lalu. Pun hari ini Seulra tidak dalam kondisi baik-baik saja. Mengingat sedari pagi dia mengeluh sakit perut dan tubuhnya terasa lemah. Tadinya Seokjin tidak ingin hadir ke acara karna mempertimbangkan kesehatan sang istri. Tetapi Seulra malah merasa tidak enak kepada Sowon. Dia tidak mau dikira mencari alasan agar sang suami tidak menghadiri acaranya.
Tanpa berlama-lama. Keduanya langsung menyambangi pasangan yang tengah berbahagia ini. "Wah, Jin! Kau datang." Sowon tampak senang melihat kehadiran rekan sejawat nya saat kuliah. "Wah, aku senang sekali kau datang, Seulra. Kau cantik sekali." ujarnya girang.
"Terimakasih, Kak." ucap Seulra. Sowon agak terkejut dengan cara Seulra menyebutnya. Tetapi Sowon cukup senang karna sepertinya Seulra sudah tidak salah paham lagi padanya.
"Ah, Selamat atas pertunangan kalian. Kau pria beruntung Suho-ssi." ucap Seokjin. Suho tersenyum menanggapi ucapan Seokjin.
"Terimakasih Seokjin-ssi."
"Ah, aku rasa aku tidak bisa berlama-lama disini. Istriku sedang tidak sehat." ungkap Seokjin.
"Ah benarkah?" Sowon melihat sekilas keadaan Seulra. "Setidaknya nikmatilah hidangannya sejenak, Jin. Ada banyak kue manis disini. Mungkin Seulra akan suka?"
Mendadak mata Seulra berbinar begitu mendengar kue manis. "Iya, aku suka." ucapnya antusias. Lihatlah Seokjin seperti menikahi seorang anak kecil kalau begini.
"Kalau begitu, pergi dan nikmatilah kue-kue manis itu, Seul." titah Sowon. Seulra mengangguk antusias dan menarik lengan Seokjin.
"Sekali lagi selamat, Sowon-ah!" ujar Seokjin. Sowon tersenyum simpul.
.
.
."Ya ampun creamnya manis sekali. Aku suka." ucapnya girang.
"Kalau kau suka, aku juga bisa buatkan dirumah."
"Iya. Mau. Yang manis ya, oppa." Seulra kembali melahap chocolate cake yang dilapisi mocca cream . Tapi tiba-tiba kunyahannya terhenti saat dirasa perutnya kembali mengulah.
"Kenapa?" Seokjin menggenggam tangan Seulra. Mengkhawatirkan kondisi istrinya.
"Aku harus pergi ke toilet."
"Aku temani?"
Seulra menatap Seokjin nyalang. "Aku bisa sendiri oppa. Oppa tidak malu apa?"
"Aku hanya khawatir. Tadi pagi kau bahkan tidak bisa duduk."
"Aku baik-baik saja. Oppa tunggu saja disini. Aku akan segera kembali." Seokjin pun mengalah. Membiarkan istrinya pergi ke toilet tanpa pengawasan darinya.
Seulra berjalan perlahan meninggalkan ballroom untuk mencapai toilet. Perutnya sudah amat sakit. Lantas Seulra terduduk di koridor karna sudah tidak tahan dengan rasa sakitnya. Rasanya mau menangis saja karna ini sakit sekali. "Nona, apa kau baik-baik saja?" tanya Seorang wanita yang ikut berjongkok di hadapannya.
"Perutku sangat sakit." jawabnya jujur.
"Apa anda ingin ke toilet?" Seulra mengangguk lemah. "Biar aku bantu, nona." Wanita itu berusaha memapah Seulra hingga sampai ke toilet.
"Sampai disini saja, terimakasih banyak nona." ucap Seulra.
"Anda yakin baik-baik saja? Wajah anda sangat pucat." wanita bergaun merah itu tampak mengkhawatirkan Seulra.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSBAND [BTS SEOKJIN]
FanfictionWanna know more about this story? Let's check it out!