Setelah pulang dari rumah sakit, Seulra lebih memilih tinggal dirumah kedua orangtuanya. Dan hal itu sudah berlangsung selama seminggu. Setiap harinya Seokjin selalu datang dan berusaha menemui dirinya. Namun Seulra tetap mengurung dirinya di dalam kamar. Selama satu minggu itu pula Seokjin dilanda rindu, Ibu Seulra dirundung rasa bersalah, dan Seulra yang merasa sangat kacau.
Seulra tidak pernah keluar dari kamarnya. Bahkan ketika jam makan, makanan lah yang menghampiri dirinya ke kamar. Setiap pagi dan malam, Suzy akan menyempatkan diri mengantar susu ibu hamil ke kamar Seulra. Meskipun susu itu tidak pernah sampai menyentuh tangannya.
Sejujurnya Seulra amat sangat rindu pada Seokjin. Tapi entah mengapa setiap Seokjin datang, dirinya malah tidak siap untuk bertemu dengan sang suami. Entah bagaimana harus mengatakannya, tapi yang jelas Seulra belum bisa menerima satu nyawa yang mulai tumbuh di dalam rahimnya. Seulra sengaja mengabaikan makanan serta susu yang selalu diantar oleh Suzy. Agar anak yang dikandungnya hilang ataupun mati.
Seulra duduk di tepian jendela kamarnya sembari melipat kedua lututnya. Memperhatikan derai air hujan yang jatuh serta menggores kaca jendela kamarnya. Seolah hujan, airmata itu turut menetes melewati pipi Seulra yang kian berisi. Seulra benar-benar tidak mengerti dengan hidupnya. Usianya masih 19 tahun, namun sudah mengandung. Saat duduk di bangku menengah pertama, Seulra punya banyak mimpi dan angan. Tapi semuanya sudah hancur di usianya yang ke 19. Mungkin nanti Seulra akan iri ketika Gyeongmi wisuda, tetapi dia sudah menggendong bayi.
Seulra melirik perutnya yang masih rata. "Kau menghancurkan mimpiku, asal kau tau!" kemudian dia terisak. Sejujurnya Seulra tak mampu mengucapkan kata sekasar itu. Apalagi yang di dalam sana adalah buah cintanya dengan Seokjin. Tapi mau bagaimanapun hidup Seulra terlanjur kacau saat ia menikah dengan Seokjin. Menikah dengan Seokjin bukanlah hal yang buruk. Seokjin tidak pernah memperlakukannya buruk. Bahkan pria itu kelewat menyayanginya. Hanya saja Seulra menyesalkan usia mudanya yang terasa sia-sia di usia muda. Mengurus seorang suami di rumah yang besar dan sepi. Menjalani hari sepi sendiri saat suami sedang bekerja.
Seulra ingin seperti dulu. Ingin bebas kemanapun dia pergi. Berkeliling bersama Gyeongmi, menonton konser, ataupun travelling. Semuanya semakin tidak bisa Seulra lakukan apalagi semenjak dia tau dia sedang mengandung. "Apa kau mau sukarela pergi dari hidupku tanpa aku harus menyakitimu?" air matanya semakin menganak sungai saat kalimat itu lolos dari birainya. "Kau tau? Aku sangat merindukan suamiku. Tapi aku tidak kuat hanya untuk berhadapan dengannya. Kau membuatku benci hanya dengan menatap wajah suamiku. Entah siapa yang paling aku benci diantara kalian. Kalian sudah menghancurkan hidup, dan mimpi indahku."
Setelah sekian detik melontarkan kalimat itu, Seulra melihat sebuah mobil sedang masuk ke pekarangan rumahnya di tengah derasnya hujan. Seulra tentu tau siapa pemilik mobil sport berwarna biru itu. Seminggu tidak bertemu, membuat Seulra penasaran akan wajah sang suami. Biarlah dia mengamati wajah tampan itu dari atas sini.
Wajahnya masih tidak berubah. Masih tampan dan semakin tampan dari saat pertama bertemu. Seulra tersenyum miris. "Aku rindu oppa..," tuturnya lirih. Seokjin menghilang di telan pintu utama.
Seulra tau, suaminya itu sebentar lagi akan mengetuk pintu kamarnya dan berbicara sendiri pada daun pintu. Seokjin tidak pernah memaksa untuk masuk. Tetapi dia selalu mencurahkan setiap apa yang dirasakannya pada daun pintu itu, pun Seulra yang mendengarnya. Selalu berkata bahwa ia menyayangi Seulra dengan anaknya, rindu, cinta, sayang, atau bahkan hanya membujuk Seulra agar mau meminum susu ataupun makan dengan baik. Hal itu jugalah yang membuat Seulra menangis setiap malamnya.
Setelah lima menit, akhirnya Seulra benar-benar mendengar pintu kamarnya diketuk. Seulra segera mendekat dan menyandarkan dirinya dibalik pintu. Seulra ingin mendengar dengan jelas suara yang begitu dirindunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUSBAND [BTS SEOKJIN]
FanfictionWanna know more about this story? Let's check it out!