Andira
"Its possible to fall in love with two people in the same time?"
Tanya gue pada sosok laki-laki yang dulu pernah mengisi hati gue selama beberapa tahun, dan disinilah kita berdua. Dan bodohnya, selama beberapa hari ini dia selalu menemani hari-hari gue disaat sebenarnya ada seseorang yang menunggu gue.
"Fallin in love with two people at the same time is not common. But doesn't mean it can't happen. Its possible. Love starts a feelings, you can have that feeling for someone, and still have that feeling, and then unexpectedly, feel it for someone else." Katanya yang sekarang duduk dihadapan gue.
"Does it make someone a bad person?"
"I don't know, Andira."
"I think I'm a bad person."
Karena seharusnya gue gak sama lo.
Tapi sama dia.
Entahlah, gue juga gak yakin sama perasaan gue sendiri.
"Kenapa kamu mikirnya gitu?"
"Karena aku happy sama kamu tapi juga kangen sama dia." Gue bisa liat wajahnya yang sekarang tersenyum setelah gue berkata, bedanya kali ini senyumnya pahit. Sampai gue ngerasa gak enak sama dia dan kembali bertanya, "Did I hurt you?"
"Yes."
"I'm so sorry."
"Kamu gak tanya kenapa?" Tanyanya balik.
"Because its unfair for you and for him."
"Bukan itu." Dia ngebantah. "Karena sekarang, aku ngerasa, aku yang ada di depan kamu, tetep kalah sama dia yang cuma ada dalam kepala kamu."
Zidan Faresta.
Mantan gue.
Entah kenapa gue malah berakhir sama dia sekarang disaat seharusnya gak.
Iya, gue tau gak seharusnya gue sama dia lagi.
Lagian, status gue juga lagi break sama Sagara. Dan gak ada larangan diantara kita untuk dekat dengan siapapun.
"Listen. Its okay to love more than one person at the same time, you can do that. But you can't be with two people at the same time. You have to choose."
Gue menghela nafas lelah.
Berat banget rasanya.
Gue gak tau kalau ucapan dia membuat gue bertanya-tanya dengan perasaan gue sendiri.
"Itu masalahnya. Aku juga gak tau sama perasaan aku sendiri, Dan."
"Then, I can help you to find out."
"How?"
"Today. The whole day. You and me, lets do what lovers do."
"Zidan-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Penuh Cerita
Художественная прозаHanya rumah biasa yang setiap harinya di penuhi oleh canda tawa anak-anak. Bukan hanya itu, pemilik rumahnya pun sangat dekat dengan para penghuni yang tinggal di dalam rumahnya. Selain itu, ada lima anak laki-laki yang tadinya datang hanya untuk m...