Arvin
Tok tok
5 menit.
Tok tok tok
10 menit.
Tok tok tok
15 menit.
TOK TOK TOK TOK TOK TOK
20 menit.
"PERMISI PAKEEEETTT!!!"
Anak-anak dirumah ini mengenal gue sebagai tukang tidur nomer satu yang kalau tidur udah kayak orang mati, mau ada suara apapun juga enggak bakalan mempan. Tapi ya tentu aja hidup gue gak bisa semulus itu, karena tinggal satu rumah sama manusia-manusia rusuh kayak mereka.
Tanpa perlu buka pintu kamar aja, gue udah tau siapa yang pagi-pagi akan meneriaki gue sekencang ini. Karena cuma ada satu manusia yang akan heboh terhadap sesuatu yang berurusan dengan makanan.
"WOYY UDAH SIANG!!! BUSET LO MATI SURI APA GIMANA SIH!!!"
Bukan satu deh.
Tapi dua.
Gue membuka pintu dengan tampang datar ketika mendapati dua sosok sedang menyengir tanpa dosa seolah-olah gak ada yang salah dengan teriakin orang jam 9 pagi begini. Iya, buat gue jam 9 itu masih kepagian.
"Oh, masih idup lo? Gue kira mati suri." Eja nyengir diikuti Kala yang sama lebarnya dibelakang punggunya.
"Gue lagi sleeping beauty Ja... Ganggu aja lo."
"Lo mah emang lagi simulasi mati suri bukan sliping biuti."
"STOP!" Kala menyela cepat. "Apin sekarang masakin kita! Buruan. Laper nih." Pintanya dengan puppy eyes bikin siapapun yang melihatnya akan tunduk sebagai budaknya.
Gue menghela napas berat sambil menaikan sebelah alis, "Kan lo pada bisa gofood."
"Buat apa gofood kalau ada ponakan Gordon Ramsay di rumah ini?" Saut Eja.
Gue menyipitkan mata gue, pasrah, dan gak mau banyak omong lagi karena ini bukan kejadian yang pertama kali buat gue. Gue akan selalu menjadi babu mereka kalau urusan masak memasak. Susah emang punya temen busung lapar semua.
Di dapur gue memutar otak dengan bahan-bahan dihadapan gue sekarang. Ada kornet, bawang bombai, keju, daun bawang, dan seledri. Kayaknya hari ini gue mau masak piza mi aja dengan semua bahan yang dicampur.
Iya tau ini sederhana banget. Eits, tapi jangan salah, meskipun sederhana tapi gue jamin rasanya kayak restoran bintang lima
"Masak apa lo?" Tanya Eja yang baru datang dan duduk manis di meja makan.
"Piza mi."
"Yaelah Vin masa masak piza mi sih! Gordon Ramsay kalo tau lo masak itu langsung digetok kali lo pake panci." Nih anak emang minta di sentil ginjalnya, protes aja kerjaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumah Penuh Cerita
General FictionHanya rumah biasa yang setiap harinya di penuhi oleh canda tawa anak-anak. Bukan hanya itu, pemilik rumahnya pun sangat dekat dengan para penghuni yang tinggal di dalam rumahnya. Selain itu, ada lima anak laki-laki yang tadinya datang hanya untuk m...