Frozen Love & Symphony Orchestra ( bag 15 )

148 17 0
                                    

     Pagi-pagi Kimberly sudah bangun. Tidur malam yang gelisah. Kimberly selalu teringat akan Merla. Segala kekawatiran melingkupi pikirannya.
     Namun baru saja selesai doa pagi dan hendak turun dari tempat tidurnya, tiba-tiba Onti masuk ke kamarnya.
     "Morning, Erly sayang. Maaf Onti masuk tanpa mengetuk pintu dulu. Sebab tak biasanya kau bangun sepagi ini..," tutur Onti sambil meletakkan menikin di dekat jendela. Lalu Onti bergegas ke luar dan kembali lagi dengan membawa sesuatu dengan sangat hati-hati. Kemudian Onti tampak mengenakannya pada menikin itu.
     "Wow.. indah sekali gaun itu Onti..?" Kimberly terpana melihat gaun yang terpampang di badan menikin itu.
Gaun malam warna hitam dengan design simple namun eleghant! "Pasti sangat mahal! Untuk apa gaun itu Onti?" Lontarnya penasaran.
     "Ini untukmu, Kimberly! Onti yang pilihkan untuk kau pakai saat datang ke konser nanti!" Jelas Onti dengan senyum dan wajah antusias. Dibukanya tirai jendela itu.
     Kimberly terkejut dan terdiam. Ia tertunduk wajahnya kembali sedih. Bagaiman harus menjelaskannya pada Onti, batinnya sedih.
     "Onti yakin kau akan tampil paling cantik dan bersinar di malam konser nanti," ujar Onti yang kembali sibuk menata gaun itu.
     "Maafkan aku, Onti..., sepertinya aku tak akan menghadiri konser itu. Setelah Merla sembuh aku pun berniat akan kembali pulang," ungkap Kimberly akhirnya. Mencoba bertahan dengan keputusannya untuk pulang ke negrinya. Jelas itu lebih baik. Lagi pula tak ada pengaruh apa pun jika ia pergi. Baik Josevan atau pun Merla. Karna Velicia nanti akan kembali. Semua akan kembali seperti sedia kala dan akan baik-baik saja. Pikirnya!
     Onti Rose sangat terkejut. Ia terpaku beberapa saat. Lalu dihampirinya Kimberly, dan duduk di hadapan ponakan cantiknya itu dengan wajah tampak sangat terpukul dengan apa yang dituturkan gadis itu!
     Ditatapnya wajah Kimberly yang tertunduk itu dalam-dalam. Seakan menyesal dan merasa ada sesuatu yang luput sampai hal ini terjadi.
     "Mengapa Kimberly? Apa kau tidak yakin pada Onti? Tau kah kau? Onti begitu ingin melihatmu bahagia?! Kau datang dengan kesedihan yang dalam, Onti tau, tidak mudah menghadapi apa yang kau alami. Hatimu terluka, karna cintamu yang tulus itu terhianati! Onti melihat air matamu menetes setiap hari dan keceriaanmu hilang seperti terbawa angin. Tidakkah itu cukup menjadi beban berat buat Onti?!"
     Kimberly mengangkat wajahnya tak kuasa menahan tangis demi mendengar penuturan Onti. Kimberly tak pernah melihat wajah cantik Onti Rose sesedih dan selelah saat ini. Dan mata Onti yang penuh semangat itu kini menagis.
Kimberly merasa sangat bersalah dan menyesal.
     "Dan kau mengatakan akan pergi dari sini dengan wajah yang masih tampak sedih?! Please, berhentilah bersedih, Kimberly! Buka hatimu dan raihlah kebahagiaanmu! Datanglah ke konser dan nikmatilah Symphony Orchestra itu, kau akan menemukan kebahagiaanmu, Kimberly! Ada rahasia besar dibalik konser besar itu!" Tatapan Onti penuh harap.
     Kimberly mencoba tersenyum. "Ya, aku tau Onti. Kau sudah bekerja keras untuk konser itu. Aku bisa bayangkan akan sangat terhibur dengan menikmati tampilan Symphony Orchestra itu nanti. Aku percaya semua akan berlangsung dengan sukses dan terkesan sangat luar biasa."
     "Tidak jika tanpa kehadiranmu, Kimberly."
     "Maaf kan aku Onti. Aku tak bermaksud mengecewakanmu. Tapi.., Merla lebih membutuhkan aku. Aku akan menemaninya di rumah sakit."ujar Kimberly mencoba berkelit.
     Onti buru-buru menggeleng. "Onti yakin, kau hanya menghindari alasan yang sebenarnya. Katakan, apa sesuatu yang Onti tidak tau, Kimberly?"
     "Tidak ada Onti. Aku hanya merasa Symphony Orchestra itu memang tidak ada kaitannya denganku. Konser itu untuk Velicia. Wanita cantik dan berhati malaikat yang sangat dicintai oleh Josevan. Dan dia akan datang menjadi tamu istimewa di konser itu nanti."
     "Apa maksudmu, Kimberly?!" Tandas Onti tampak terkejut! "Bagaimana mungkin kau mengatakan Velicia akan datang saat konser nanti?! Dari mana kau mendapat semua kesalahpahaman itu?!"
     "Tidak mungkin ini kesalahpahaman Onti?! Josevan yang mengatakannya! Wanita yang akan ia kenalkan padaku, yang sangat ia cintai itu, memang kini tengah berlibur tapi ia akan datang saat konser nanti."
     "Tapi wanita yang Josevan maksud bukanlah Velicia!"
     "Bukan Velicia?!" Kimberly terkejut dan tak mengerti!
     Onti Rose menggeleng. "Kau sangat salah paham, Kimberly. Dan ini karna kesalahanku juga. Onti tak menyangka bisa luput akan hal ini! Dan sampai menciptakan kesalahpahaman yang parah!" Tuturnya menyesal. Onti menghela nafas dalam. Menenangkan diri. Ditatapnya Kimberly lekat.
"Sepertinya kau tidak tau..?! Velicia sudah meninggal dunia satu tahun yang lalu..?!" Ungkap Onti miris.
      Kimberly ternganga. Lidahnya kelu. Telinganya seperti baru saja mendengar suara petir yang menggelegar sangat keras!!! Dan bola salju sangat besar seperti baru saja menghantam dirinya!!! Tak percaya!!! Sangat tak percaya!!!
     "A..apa yang kau katakan, Onti?!" Lontar Kimberly dengan susah payah. "Velicia...." ucapnya terhenti namun air matanya kembali menetes.
     "Velicia Angel sudah pergi untuk selama-lamanya, Kimberly," jelas Onti sedih. "Dia meninggal karna sakit," imbuhnya dengan suara paru.
     "Bagaimana mungkin?" Kimberly masih tak percaya. "Lalu apa maksud Josevan dengan mengatakan wanita yang dicintainya itu tengah berlibur? Demikian juga dengan Merla, ketika aku mengatakan ingin mengenal Velicia, Merla pun mengatakan kalau Velicia tengah berlibur, Onti?" Tatapan Kimberly nanar pada Onti. Mencari kebenaran.
     "Kau tau Merla masih seorang gadis kecil, dan dia suka membaca buku cerita. Kepergian Velicia dianggapnya dengan pergi berlibur. Dalam dunia hayalnya Velicia kini tengah berada di suatu tempat dan bersenang-senang. Tapi ia tau, ia kehilangan Velicia untuk selamanya. Ia tau bahwa Velicia tak kan pernah kembali dari masa berliburnya." Tutur Onti pelan.
     Kimberly terperangah dan terdiam.
     "Sedang wanita yang ingin diperkenalkan Josevan waktu itu bukanlah Velicia! Wanita itu adalah Ibunya! Tentu saja Josevan sangat mencintai Ibunya! Nyonya Selena, memang kini tengah berlibur namun lusa nanti ia sudah kembali karna ingin menghadiri konser itu! Dan Josevan ingin Nyonya Selena mengenalmu." Jelas Onti. Pelan dan hati-hati, berharap Kimberly mengerti yang sesungguhnya.
     Kimberly menangis. Entahlah, segala rasa begitu berkecamuk di hatinya. Ia tertunduk dengan bertumpu pada kedua lututnya.
      Tangis ini bukan tangis kemenangan. Melainkan tangis kesedihan yang dalam atas kenyataan yang baru saja didengarnya. Kimberly masih tak percaya Velicia sudah tiada. Seolah sudah terlanjur tertanam dibenaknya  wanita cantik dan baik itu masih ada! Dan Josevan sangat mencintainya!
     "Josevan jatuh cinta padamu, Kimberly. Segala upaya dilakukannya. Seolah ia ingin membuktikan padamu, betapa ia telah jatuh cinta padamu. Salah satu bukti terbesarnya adalah konser 'Symphony Orchestra Klasik' itu!" Tutur Onti setengah berbisik seraya membelai rambut Kimberly dengan kasih.
     Kimberly terperangah. Menatap Onti dengan mata dan wajah yang basah. Mencari kepastian di wajah Onti.
     Onti tersenyum lembut. Memberi keyakinan pada Kimberly.
     kimberly kemudian tertunduk. Pikirannya penuh dengan tanya.
     Tapi bagaimana mungkin Josevan tiba-tiba jatuh cinta padaku? Tak kulihat tanda-tanda cinta itu? Lagi pula aku merasa tak sebanding dengan Velicia!
     Aku terbelenggu dan terpuruk karna cinta yang ingin kumiliki. Aku sedih luar biasa dan nyaris tak mampu untuk berdiri karna kecewa dan terluka.
     Tapi, Velicia? Dia menghabiskan waktunya untuk anak-anak itu bahkan sampai ia tak mampu berdiri lagi. Dia begitu peduli dan memberikan cintanya untuk anak-anak itu. Ia tak sibuk dengan cintanya sendiri. Sungguh wanita yang begitu baik! Inikah maksud Uncle Felix?! Cinta yang terkikis?!
     "Onti tau kau menyimpan cinta untuk Josevan," bisik Onti.
     Tak ayal Kimberly terperanjat menatap Onti. "Kau tau?" Ujarnya tak menyangka. Padahal ia merasa sudah menyimpan rasa itu serapat mungkin, agar tak seorang pun tau termasuk Onti.
     "Tatapanmu memancarkan rasa cinta yang kau pendam itu," ungkap Onti sambil mencubit hidung Kimberly yang mancung dan bagus itu dengan gemas.
     Kimberly malu. Wajahnya bersemu.
     "Jangan kau benamkan rasa itu. Jangan biarkan cinta itu membeku. Raihlah kebahagiaanmu, Kimberly. Kau pantas mendapatkannya. Berbahagialah, sudah cukup kau bersedih.
Jika kau belum yakin, biar Josevan yang meyakinkanmu. Beri dia kesempatan itu Kimberly. Jangan kau pergi..."
     Onti memeluk Kimberly dengan menahan tangis. Betapa ingin Onti Rose melihat Kimberly bahagia. Sementara Kimberly menangis dalam pelukan Onti.

     ***
    

FROZEN LOVE & Symphony OrchestraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang