Raka telah mencari Raina kemana-mana tapi nihil tidak ada juga keberadaan Raina, ini udah pukul 3 sore sudah 2 jam lama nya Raina menghilang. Tidak juga ada tanda-tanda keberadaan Raina saat ini, membuat raka sangat khawatir.
"Lo kemana sih Rain? Jangan buek gue khawatir kayak gini" frustasi Raka.
"Rak, Lo udah nemuin Raina?" tanya Clara yang juga sangat khawatir terhadap Raina. Raka menggelengkan kepalanya membuat clara menghela nafas berat.
"Yaudah, Lo pulang aja dulu, nanti kalau belum juga ada kabar tentang keberadaan Raina, kita lapor polisi aja" ucap Resti yang di angguki Clara dan Raka.
"Hm," Raka melangkah meninggalkan area sekolah.
"Lo juga pulang Ra, nantik kalau ada kabar tentang Raina langsung aja chat gue," ucap Resti.
"Yaudah," Clara menghembuskan nafas berat.
*
*
*
Raka membelah jalan ibu kota jakarta dengan pelan, karena mungkin dia bisa menemukan Raina. Tetapi sesampainya Raka di rumah tidak juga dia menemukan Raina.Raka mengerutkan keningnya saat dia melihat mobil kakaknya bertengger di depan rumah, pasalnya kakak Raka jarang pulang, bahkan tidak pernah sama sekali pulang.
"Tumben tu anak pulang, biasanya nggak pulang-pulang," guman Raka berjalan mendekati mobil kakaknya.
"Pak Ucup," panggil Raka. Pak ucup adalah satpam rumah Raka.
"Iya den,"
"Tumben dia pulang," ucap Raka
"Nggak tau juga den, tadi dia pulang bawa cewek gitu den, tapi cewek itu pingsan," ujar pak Ucup seadanya tanpa ngarang-ngarang.
"Cewek? Pingsan?"
"Iya den,"
"Owh, makasih pak," Raka berjalan memasuki rumahnya, sesampainya di lantai atas Raka mendengar keributan dari dalam, lebih tepatnya di kamar sebelah kamar Raka.
"Ada apa sih?" Guman Raka. Raka mencoba membukak pintu kamar kakaknya itu tapi tidak bisa karena di kunci olehnya. Raka yang tidak mempersalahkan itu melangkahkan kakinya kekamar nya, Raka berfikir mungkin itu urusan cinta kakaknya. Tetapi langkah Raka terhenti saat mendengar tangisan seseorang di dalam kamar kakaknya. Dengan perasaan penasaran dan curiga Raka mendobrak pintu itu dan betapa terkejutnya Raka siapa yang ada di dalam bersama kakaknya.
Bukh
"Raina?" Ucap raka.
"Raka"
"Lo ngapain di sini?" Raka berjalan ke arah Raina berada.
"Gu-e---"
"Lo kenal dia?" tanya Gilang dingin
"Lo apain dia?" bentak Raka
"Tanya aja sama cewek brengsek itu," ucap Gilang menekankan kata brengsek.
"Jaga ucapan lo ya," Raka sudah mulai emosi terhadap Gilang karena dia menyebut Raina cewek brengsek.
"Yang brengsek itu Lo, beraninya sama cewek aja," ucap Raka meremehkan Gilang."Kenapa lo bela dia? Kalau Lo tau siapa dia? Apakah Lo masih mau membela dia?" tanya Gilang yang penuh emosi saat menatap Raina, terlebih lagi Raka membelanya.
"Lo nggak papa Rain?" Raka menghiraukan ucapan Gilang barusan membuat Gilang marah.
"Ck, pembunuh, ternyata adik gue belain Lo ya, kalau dia tau siapa lo, mungkin dia juga benci sama lo, seperti gue benci sama Lo," Gilang Manatap Raina dengan penuh emosi, mungkin kalau Gilang tidak tau akibatnya setelah ini, dia pasti akan membunuh Raina saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain
Teen FictionRaka adalah cowok yang memiliki rambut coklat dan iris mata coklat, bibir yang berwana pink untuk seukuran cowok terlihat mencolok di kulit putihnya. Sebutannya juga Most Wanted Boy! Dia terlalu parah di bilang badboy dan juga terlalu sederhana di b...