Flashback
"Gue pergi dulu ya, nanti kalau Raina udah sadar hubungin gue," ucap Alex.
"Mau kemana lo?" tanya Resti.
"Gue ada urusan bentar." ujar Alex dan berlalu begitu aja.
"Ngapain tuh anak? Kayak buru-buru gitu?" guman Bunga penasaran dengan tingkahnya Alex
"Guys, gue keluar bentar ya," ucap bunga yang ingin mengejar Alex
"Mau kemana?" tanya Resti.
"Beli makanan, lo mau nitip?" alibi Bunga
"Nggak ah,"
"Yaudah, gue pergi dulu," ucap Bunga sambil berlari kecil.
"Iya, jangan lama lo,"
Sesampainya di pakiran Bunga mengarahkan pandangannya ke seluruah pakiran, dan Bunga menemukan Alex yang memasuki mobilnya dengan terburu-buru meninggalkan area pakiran. Bunga yang penasaran langsung aja mengikuti Alex di belakang dengan taxsi.
"Pak ikuti mobil yang di depan ya, cepetan!" ucap Bunga kepada supir taxsi, supir taxsi itu hanya manggut-manggut.
"Cepetan pak, jangan sampai ketinggalan," Bunga terus saja mengatakan itu dengan matanya terus menatap mobil Alex yang semakin menjauh.
Bunga bingung kenapa mobil Alex berhenti di sebuah rumah minimalis. Bunga tidak keluar dari dalam taxsi, dia melihat apa yang akan Alex lakukan.
Bunga terkejut bukan main saat seseorang tidak asing baginya keluar dengan gaya coolnya menuju tempat dimana Alex berdiri. Alex menatapnya dengan tatapan bencinya setelah apa yang dia lakukan sama Raina, bukan Cuma Raina penyebab Alex sangat marah. Tetapi pertengkran satu tahun lalu juga alasan Alex disini, dia tidak mau kejadian satu tahun lalu terulang lagi. Alex sebenarnya malas berurusan dengan Raka mengingat satu tahun lalu yang menyebabkan seseorang yang berarti dalam hidupnya pergi meninggalkannya.
"Mau ngapai lo disini? belum puas dengan apa yang terjadi satu tahun lalu?" ucap Raka menatap Alex sinis.
"Brengsek," Alex langsung memberikan bogeman mentah kepada Raka, Raka yang tidak terima membalas pukulan dari Alex.
"Raka, lo emang brengsek ya, sekali brengsek tetap brengsek," ucap Alex tajam kepada Raka.
"Maksud lo apa ha? bukannya dia udah pergi?"
"Gue bukan bahas dia lagi brengsek,"
"Terus? Apa?" tanya Raka dengan sinisnya.
"lo ada masalah apa sama Raina?"
Deg
"Maksud lo apa?" Raka terkejut saat Alex menyebutkan nama perempuan itu.
"Ngak usah sok bego deh lo, kenapa lo lakuin ini sama Raina?"
"Dia pantas dapatin itu?" ucap Raka dengan dinginnya.
"Pantas lo bilang? lo lupa dia siapa? dia cewek bro, nggak seharusnya lo lakuin itu," teriak Alex dengan penuh emosi.
"Itu belum seberapa apa yang dia lakukan sama keluarga gue?" ucap Raka datar menerawang saat kejadian-kejadian itu kembali berputar. Dan seseorang di masa lalunya. Ah Raka muak.
"Gue nggak tau ya apa yang dia buat sampai lo sekejam itu sama dia, gue lihat lo sebelumnya dekat dengan Raina tetapi seminggu ini lo berubah. TAPI APA YANG LO LAKUIN KE DIA ITU BERUJUNG DIA MASUK RUMAH SAKIT DAN BANYAK MENGELUARKAN DARAH BEGO," ucap Alex penuh dengan emosi saat mengatakan itu. Alex ingat saat satu tahun lalu dimana 'dia' terbujur lemah di rumah sakit dengan alat-alat medis yang bertengger di seluruh badannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain
Teen FictionRaka adalah cowok yang memiliki rambut coklat dan iris mata coklat, bibir yang berwana pink untuk seukuran cowok terlihat mencolok di kulit putihnya. Sebutannya juga Most Wanted Boy! Dia terlalu parah di bilang badboy dan juga terlalu sederhana di b...