Raka dkk menyelusuri koridor, banyak para siswi-siswi mentari berteriak histeris dengan ketampanan Raka dkk.
"Kak Raka tambah ganteng aja kayak gitu,"
"Calon suami gue tuh,"
"Gue pengen miliki salah satu dari mereka,"
"Ah, mau pingsan gue lihat mereka,"
Begitulah kira-kira ucapan para penggemar Raka dkk, Raka tidak memperdulikan itu dia terus melangkah menuju kelasnya berada, tetapi di ujung koridor Raka melihat Raina berjalan sendirian dengan wajah sembab. Raka sebetulnya tidak mau kayak gini, tapi mau gimana lagi, Raina orang yang membunuh bokap nya. Raka pernah bertekad dulu siapapun yang mengusik keluarga nya tidak akan bisa selamat dari seorang Raka. Kini dia tau bahwa Raina pembunuh ayahnya, dia tidak tinggal diam aja, walaupun Raina itu cewek.
Raka tersenyum miring saat tatapan mereka bertemu, tetapi dengan cepat Raka mengalihkan pandangannya dari Raina. Raka berhenti membuat sahabatnya bingung.
"Rak kenapa lo berhenti sih? Untung gue nggak nabrak Lo," gerutu tristan karena dia tepat berjalan di belakang Raka, kalau Tristan nggak lihat-lihat waktu Raka berhenti mungkin dia sudah menabrak Raka.
"Gue mau buat dia menderita," tunjuk Raka ke arah Raina. Tristan, Gibran, dan Danu mengarahkan pandangannya yang di tunjuk Raka.
"Raina?" tanya Danu memastikan kalau yang di tunjuk Raka benar Raina.
"Hm,"
"Lo yakin?" ucap Gibran akhirnya.
"Kenapa? Lo suka sama dia?" tuduh Raka langsung.
"Apaan sih? Gue mau pastiin Lo benar mau buat di menderita?" tanya Gibran menatap raka, Raka tau sahabatnya yang satu ini menyukai Raina. " Bukannya lo suka sama Raina?"
Deg
"Dari mana lo tau?"
"Lo nggak perlu tau, gue tanya sekali lagi Lo yakin mau buat dia menderita?" tanya Gibran
"Iya gue akan tetap buat dia menderita, rasa suka gue sama dia sudah tergantikan dengan Rasa benci yang teramat dalam buat dia," ujar Raka melangkah meninggalkan sahabatnya yang masih Cengo mendengar ucapan Raka.
"Jangan salah kan gue kalau Lo nanti nya menyesal" ini bukan ucapan dari Gibran melainkan Danu. Raka yang mendengar ucapan Danu langsung memberhentikan langkah nya dan membalikan badannya kembali.
"Nggak akan," setelah itu Raka pergi dari hadapan mereka bertiga.
"Gue nggak akan tinggal diam, gue tau Raina menyembunyikan sesuatu," ujar Danu.
"Iya gue juga berpikir gitu"
*
*
*Raina berjalan menyelusuri koridor dengan mata yang masih sembab, dia semalaman habis nangis. Cepat atau lambat semua akan membenci Raina, tetapi semuanya sudah tau bahwa siapa dirinya. Bahkan Raka sudah membenci dirinya.
Raina melihat Raka yang juga melihatnya, tetapi bukan tatapan yang biasanya melainkan tatapan penuh dengan rasa kebencian. Tatapan mereka bertemu sesaat hingga Raka mengalihkan pandangannya. Raina tau Raka sekarang sangat membenci dirinya, apakah setelah ini Raina benar-benar tidak mempunyai kebahagian lagi? tanpa sadar Raina meneteskan air matanya. Raina tidak pergi ke kelas saat ini, dia mau menenangkan pikirannya sesaat.
*
*
*"Guys, Raina kok nggak masuk ya?" tanya Bunga di sela-sela makannya. Ya sepuluh menit yang lalu bel istirahat nyaring berbunyi.
"Iya, gue juga nggak tau, tumben banget dia nggak kasih kabar " ujar Clara sambil menyedot jus alpukat nya yang tinggal sedikit.
"Gimana nanti pulang sekolah kita ka rumah Raina aja," ujar Resti yang di angguki oleh Clara dan bunga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain
Teen FictionRaka adalah cowok yang memiliki rambut coklat dan iris mata coklat, bibir yang berwana pink untuk seukuran cowok terlihat mencolok di kulit putihnya. Sebutannya juga Most Wanted Boy! Dia terlalu parah di bilang badboy dan juga terlalu sederhana di b...