(12) Snack Candy and Coffee

249 14 8
                                    

Daesung memperhatikan wajah Seunghyun dengan lekat. Lelaki tampan keturunan Yunani itu yang sering menggaulinya telah mencuri perhatiannya. Ya Daesung mengakui kalau ia tertarik dengan Seunghyun. Hatinya tidak bisa ia bohongi lagi kalau ia menyukai Seunghyun. 

Rasa posesif yang dimiliki Seunghyun membuat Daesung menyukainya, Daesung merasakan kalau ia adalah orang yang paling berharga didunia ini, mengingat ia hanyalah seorang lelaki dengan ekonomi yang pas-pasan dan wajah yang terbilang biasa aja. Namun Seunghyun begitu peduli padanya, bahkan sifat Seunghyun yang akhir-akhir ini selalu lembut padanya.

Daesung menyernyit heran ketika mereka berdua melakukannya semalam, Daesung merasakan kalau rahimnya menghangat ketika Seunghyun mengeluarkannya didalam. Setiap mereka melakukannya Seunghyun memang selalu meninggalkan cairannya didalam namun Daesung tidak merasakan apa-apa tapi berbeda dengan malam tadi. Rahimnya menghangat dan membuat Daesung bingung.

Suara dering ponselnya mengejutkannya, ia segera mengambilnya yang berada dinakas meja. Dilihatnya nama yang tertera dilayar ponselnya.

"Hallo nunna?"

"Daesungie. Bagaimana kabarmu?"

Daesung tersenyum "Aku baik, kalau nunna?"

"Aku baik, hm.. Daesungie apakah kau sibuk? Aku ingin bertemu denganmu?"

"Tidak nunna, kebetulan aku masuk siang hari ini. Nunna ingin bertemu denganku dimana?"

"Di Café dekat kampusmu saja bagaimana?"

"Baiklah nunna, aku siap-siap dulu ya."

"Okay Dae."

Daesung merasa heran kenapa Dami nunna ingin bertemu dengannya, ada hal apa? Pikirnya. Daesung mencoba melepaskan pelukan Seunghyun namun Seunghyun semakin memper-erat pelukannya.

"Aku harus mandi daddy, lagipula ini sudah pagi. Daddy tidak pulang?"

Seunghyun membuka matanya, ia menatap Daesung dengan mata sayunya. Bibirnya mengkerucut lucu membuat Daesung gemas melihatnya. Baru kali ini melihat daddynya manis dan lucu.

"Aku masih ingin tidur denganmu." Gumam Seunghyun seraya menenggelamkan kepalanya diperut Daesung. Daesung mengelus rambut hitam Seunghyun yang berantakan.

"Tapi daddy harus pulang dan bekerja, aku juga ada janji dengan Dami nunna hari ini."

Seunghyun mendongkak dan menatap Daesung. "Dami nunna? Ada apa memintamu bertemu?"

Daesung menggelengkan kepalanya. "Aku tidak tahu, maka dari itu aku ingin segera bertemu dengannya."

"Baiklah, aku akan mengantarmu."

"Tidak daddy, daddy langsung pulang saja, aku tidak apa-apa sendiri."

Seunghyun terdiam, ia merasa tidak suka Daesung menolaknya namun ia mengingat Bom, istrinya pasti curiga kalau ia tidak segera pulang.

"Hhh baiklah."

***

Bom keluar dari café namun tak sengaja ia menyenggol seseorang yang hendak masuk. Seseorang itu dengan sigap menahan tubuhnya untuk tidak jatuh. Bom terkejut dan menatap tangan pria itu sedang menahan bahunya.

"Maafkan saya." Ujar lelaki itu dengan menyesal.

Bom segera menegakkan tubuhnya dan menatap lelaki itu sedang menunduk hormat sebagai permintaan maaf.

"Tidak apa-apa, aku juga yang salah." Ujar Bom.

Lelaki itu melihat Bom dan tertegun. Cantik sekali, seperti boneka. Batinnya.

SNACK TODAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang