Seunghyun menatap Daesung sedang membawa koper, kemudian ia membantu Daesung untuk membawa kopernya masuk kedalam bagasi mobil.
"Aku sudah transfer uang senilai 30 juta, apakah cukup?"
Daesung menoleh kearah Seunghyun, ia tersenyum dan mengangguk. "Cukup Tuan."
Kemudian mereka menaiki mobil dan menuju apartemen yang sudah Seunghyun beli. Tak membutuhkan waktu lama, mereka sampai diapartemen yang cukup mewah. Daesung meneliti semua perabotan apartemennya. Apartemen yang classic dan minimalis dengan desain sederhana, sepenuhnya apartemen ini dipenuhi kaca bening, sangat indah.
"Kau suka?"
Daesung tertegun ketika mendengar suara itu begitu dekat ditelinganya, dengan perlahan Daesung menoleh kesamping kirinya, dan benar saja dugaan Daesung wajah Seunghyun begitu dekat sampai-sampai Daesung bisa merasakan uap nafas Seughyung yang hangat.
Bola mata Daesung membulat, ketika bibirnya dikecup dan dilumat dengan lembut. Ciuman pertamanya telah diambil oleh seorang lelaki dan lelaki ini adalah sugar daddynya. Mengapa hidupku seberat ini, batin Daesung yang tanpa sadar memejamkan matanya.
Seunghyun melepaskan ciumannya, menatap Daesung yang memejamkan matanya dengan erat, bibir tipisnya tersenyum miring "Aku harus kembali bekerja."
Suara langkah kaki mulai terdengar samar, Daesung menatap kepergian Seunghyun dengan gamang dan terlihat sendu. Ia mengigit bibir bawahnya. Suara ponselnya berdering nyaring, tangannya segera merogoh saku celananya, ia menatap layar dan tertera nama bibinya.
"Hallo imo?"
"Daesung, hm itu bagaimana uang sekolah Sungmin." Ujar bibinya dengan tak enak. Daesung tahu bibinya itu baik sekali, namun karena faktor ekonomi dan bibinya juga mempunyai 2 orang anak yang kadang membuat Daesung dan Sungmin terlantar.
"Oh iya.. aku akan segera transfer kerekening imo."
"Baiklah Daesung, maafkan imo yang selalu tidak bisa membantumu."
Daesung tersenyum maklum "Tidak apa-apa imo, Daesung paham. Kalau begitu sudah dulu ya, Daesung segera ke bank."
.
Bola mata coklat itu menatap langit yang jauh disana, dilangit terlihat ada banyak bintang tapi hanya ada 2 bintang yang terlihat bersinar terang. Bibir Daesung tersenyum dan tangannya mengelus kaca bening itu yang seolah-olah mengelus 2 bintang yang bersinar terang.
"Apakah itu eomma dan appa? Hai appa hai eomma apa kabar?" tangan Daesung melambai kearah 2 bintang itu.
"Apakah kalian melihatku sekarang? Eomma, appa aku minta maaf, aku mencari uang dengan cara yang salah, Daesung memang anak yang tak berguna, aku harap eomma dan appa memahamiku sekarang. Aku juga tidak ingin seperti ini hiks, aku.."
Suara pintu apartemen terbuka membuat Daesung tersentak dan refleks mengusap air matanya yang sudah membahasi pipinya. Kemudian ia segera menoleh kearah pintu dan melihat Seunghyun sedang membuka coat panjang coklatnya. Daesung menghampiri Seunghyun dan membantu membawa tas Seunghyun.
Seunghyun duduk disofa seraya mengela nafas, kerjaan hari ini sungguh membuatnya lelah. Tangan kanannya mengelus tengkuknya yang terasa pegal.
"Aku membuatkanmu coffee." Daesung menaruh gelas mungil itu dimeja dengan perlahan.
Seunghyun tersenyum dan mengambil gelas itu seraya meminumnya.
Daesung duduk dikursi single disebelah Seunghyun.
"Sepertinya pekerjaanmu hari ini membuatmu lelah?" Ujar Daesung.
Seunghyun mengangguk dan mengela nafas kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
SNACK TODAE
Romansa❛❛Cemilan-cemilan cerita pendek dan berchapter yang berpairing TOP dan Daesung. Tapi ngga semua cerita sih buku ini bisa random❜❜ Peringatan ya! BoyXBoy Anti Boyslove mending jauh-jauh✨ ToDae Hard Shipper💫 ✨Cover by @entitle_k✨ ©Jiyiric2019.