(15) Snack Candy and Coffee

504 21 48
                                    

Lelaki tinggi itu menerima sebuah pesan dari wanita yang akhir-akhir ini selalu menyapanya. Kakinya melangkah masuk kesebuah café, tadi wanita yang bernama Sandara itu meminta untuk menemuinya dicafe. Bola mata Tae Joon menangkap seorang wanita cantik yang melambai kearahnya, wanita itu tersenyum manis membuat Tae Joon ikut tersenyum. Langkah kakinya dengan pasti mengampiri Dara.

"Hallo." Sapa Dara ketika Tae Joon sudah duduk dihapadannya.

"Hi, sudah menunggu lama?" Tanya Tae Joon dan menatap Dara yang tersenyum malu, membuat Tae Joon sedikit kurang nyaman, Tae Joon jelas tahu kalau Dara sepertinya menyukainya. Terlihat dari bola mata cantiknya yang tidak ingin menatap mata Tae Joon dengan lama.

"Tidak, aku baru saja sampai." Bohongnya, sebenarnya Dara sudah sampai 10 menit yang lalu.

Tae Joon mengangguk dan tersenyum. "Kalau begitu pesan minumannya, atau kau ingin makan?"

"Aku sudah memesan minuman dan memesan camilan ringan."

Tae Joon sedikit menyernyit, tadi kata Dara, ia baru sampai tapi kenapa cepat sekali memesan makanan? Tae Joon mengangguk pelan, tidak memperdulikan.

"Baiklah. Hmm, apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Tae Joon to the point, sesungguhnya Tae Joon menemui Dara karena wanita cantik ini ingin bertemu dan membicarakan sesuatu yang penting.

"Hngg,.. apakah kau sedang terburu-buru?"

Tae Joon menatap arloginya, "Tidak juga, tapi aku tidak bisa berlama-lama kalau percapakan ini tidak penting." Ujar Tae Joon dengan gampangnya, tidak menyadari ada rasa tertohok di hati Dara. Dara meringis pelan.

"Maafkan aku, kalau begitu lain kali saja kita bicara." Dara menunduk dalam, sebagai permintaan maaf.

Tae Joon tersentak, ia tanpa sadar mengibas-ngibas tangannya "Tidak, bukan begitu. Baiklah aku akan menunggu sampai makanan datang."

Dara menggeleng pelan, ia merasa tidak enak hati kepada Tae Joon karena sudah menganggu waktu lelaki tampan itu.

"Aku akan bicara sekarang." Dara menarik nafasnya, kedua tangannya bertaut gelisah. Ini sudah saatnya ia mengungkapkan perasaannya, Dara tidak bisa menunggu lagi. Karena ini sudah terlalu lama. Dara pun butuh kepastian dari Tae Joon.

"Aku.. aku menyukaimu Tae Joon-ssi."

Tae Joon terdiam, wajahnya terlihat datar. Tae Joon memang sudah tahu kalau Dara menyukainya.

"Kenapa?"

"Eh.. hng karena, kau ingat pertama kali kita bertemu, kau yang membantuku karena high heelsku patah, kau menggendongku dan memberikan sepatumu untukku." Jelas Dara yang membuat Tae Joon terlihat berpikir, mencoba mengingat moment yang disebutkan Dara.

"Di pinggiran trotar, disaat kau sedang lari berolahraga." Ujar Dara lagi.

Tae Joon menjentikan tangannya pertanda ia mengingat momentnya bertemu Dara. "Aku ingat."

Dara tersenyum lega, "Aku terharu dengan perlakukanmu, maka dari itu aku menyukaimu. Mengejarmu sampai aku kuliah lagi dan menjadi dosen di universitas Seoul." Lanjut Dara.

Tae Joon membulatkan matanya, ia merasa tidak percaya dengan ke nekatan Dara hanya untuk mengejarnya.

Perasaan tidak enak menghampiri Tae Joon, sebenernya ia akan langsung menolak Dara namun dengan kegigihan Dara, ia menjadi gamang, tetapi Tae Joon juga tidak mungkin menerima Dara hanya karena merasa kasihan, sementara Tae Joon sama sekali tidak ada cinta untuk Dara. Itu lebih menyakitkan.

Tae Joon menatap lekat wanita cantik dihadapannya. Tae Joon mengela nafas pelan, "Aku sungguh tersanjung dengan kegigihanmu untukku Dara, tapi maafkan aku.. aku tidak bisa menerima cintamu."

SNACK TODAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang