Three

2.6K 439 78
                                    

Where the Fuck are We?

Yeonjun seharusnya merasa pegal karena posisi tidurnya tadi jauh dari kata nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yeonjun seharusnya merasa pegal karena posisi tidurnya tadi jauh dari kata nyaman. Tapi cowok itu sama sekali tidak pegal. Ketika ia membuka matanya, ia malah mendapatkan dirinya terbaring dengan nyaman di sebuah kasur.

Yeonjun kemudian melihat ke sekelilingnya untuk mengecek keadaan. Dapat dilihatnya Beomgyu sedang berjalan mondar-mandir sambil sesekali mengacak rambutnya layaknya orang stress. Kemudian padangan Yeojun jatuh kepada Huening Kai dan Taehyun yang sedang tertidur pulas.

Yeonjun dengan kesadaran yang masih belum terkumpul akhirnya menatap ke arah teman tingginya yang sekarang udah memegang bahu Beomgyu untuk menenangkan pemuda itu.

"Apaan nih?" Tanya Yeonjun memegang sebuah benda yang masih belum dapat dideteksi benda apa ini.

Kedua pemuda itu mengalihkan perhatian mereka kepada sumber suara selain mereka. Terlihat oleh dua pemuda itu Yeonjun sedang memegang kartu. Namun kesadaran Yeonjun belum cukup untuk melihat jelas kartu tersebut.

Soobin dengan sigap langsung mengambil benda yang tadinya berada di tangan Yeonjun untuk memeriksa benda apa sih ini. Beomgyu yang sudah kena serangan kepo akhirnya juga mengikuti Soobin.

"Ahn Jaehyun" baca Soobin dan Beomgyu bersamaan.

Yeonjun ingin bangkit tapi kepalanya berat. Serasa membawa batu dan pandangan pria itu seperti sedang melihat ada dua Soobin dan Beomgyu berkepala dua. Padahal tadi waktu bangun tidur Yeonjun tidak merasakan hal ini, namun kenapa baru sekarang pusingnya?

"Gue juga gitu tadi bang! Bang Soobin juga gitu" kata Beomgyu yang sedang menenangkan Yeonjun. "Baring aja dulu sebentar, nanti pusingnya hilang"

Yeonjun menurutkan apa yang disuruh oleh Beomgyu tadi. Padahal Beomgyu lebih muda tapi yo wes lah, daripada pusing tujuh keliling selama duapuluh empat per tujuh, lebih mendingan nurut sama Beomgyu.

Pada saat Yeonjun kembali memejamkan matanya, Soobin dan Beomgyu kembali memeriksa identitas yang tertera pada kartu tanda pengenal. Siapa yang cukup ceroboh untuk meninggalkan kartu tanda pengenalnya di kamar yang sudah diisi oleh lima orang tak dikenal.

"Anjing ini bapak udah tua mukanya awet banget" ujar Beomgyu.

"Hah? Iya juga. Orang desa skinkeran" jawab Soobin.

Akhirnya putaran di kepala Yeonjun sudah mulai hilang dan kepala pria itu juga mulai ringan. Yeonjun sudah cukup stabil untuk kembali duduk walaupun tetap harus melawan rasa pusing namun rasa pusingnya tidak sehebat yang sebelumnya.

Yeonjun masih memegang kepalanya sembari meremas rambutnya karena masih pusing. Soobin dan Beomgyu hanya bisa memberikan pencerahan melalui kata-kata yang biasa dalam kamus Yeonjun dituliskan dengan kata bullshit. Kalau Beomgyu tadi masih mau ditenangin sama Soobin, kalau Yeonjun kayak orang lagi pengusiran setan.

LandLord | TXT 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang