Seventeen [revisi]

1.6K 326 4
                                    

Pada Chapter ini terdapat perubahan dikarenakan revisi

Get Out

Soobin menondong senapan yang ada di tangannya ke arah Jung Somin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Soobin menondong senapan yang ada di tangannya ke arah Jung Somin. Ahn Yujin hanya bisa menangis saja di pelukan Jung Somin. Sial!

"Nona ikutan sama om RPT ini atau enggak?" Tanya Taehyun kepada Jung Somin.

Muka Jung Somin stoic, wajahnya tidak memberikan ekspresi apa-apa. Bahkan Taehyun aja curiga kalau sebenarnya Jung Somin ini adalah Batman.

"Kami sudah bertahun-tahun di sini dan kami membuat perjanjian dengan wendigo untuk dapat mengamankan rumah ini. Dan ternyata cara para Wendigo brengsek itu memberikan kami zombie untuk melindungi rumah. Tapi suami saya belum dapat memberikan mereka tubuh sehingga RPT membunuh suami saya. Tapi..."

Jung Somin beralih dari Taehyun ke Yongbi dan Yeri.

"Bukannya saya nelfon kalian? Kok yang datang banyak?" Tanya Jung Somin.

"What?"

"Saya kan nelfon orang yang dapat membunuh Wendigo. Kayak yang di serial Supernatural itu loh. Katanya dua orang bakalan datang, tapi yang datang kok malah bertujuh?"

Soobin merubah bidikannya. Soobin membidik Yongbi. Tapi sejauh ini pria itu dapat dipercaya walaupun sedikit annoying.

"Umm... jawab ah Yer. Gua mulu yang jawab" kata Yongbi sekaligus mencolek pundak Yeri.

"Uh.. itu.. kalau yang lain mungkin cuma kebetulan aja mobil mereka mogok. Seharusnya cuma kami berdua" jawab Yeri.

Oke, Soobin, Yeonjun, Beomgyu, Taehyun dan Huening dibuat bingung.

Jadi Jung Somin memang nelfon Yongbi dan Yeri buat bunuh RPT yang menjelma menjadi Ahn Jaehyun.

Terus kenapa Ahn Yujin masih manggil monster itu dengan sebutan ayah. Apa selama ini Ahn Yujin tidak tau? Shit man! Semua yang ada di rumah Ahn Jaehyun merasa bersalah sekarang.

"Kalau gitu, kami boleh pergi kan?" Tanya Soobin yang udah tidak membidik siapa-siapa.

"Loh, kalian memang bukan anggotanya keluarga Yongbi?" Yang lima cowok itu menggelengkan kepala mereka. "Oh astaga, yasudah. Persediaan kalian masih cukup?"

Soobin mengangguk. Soobin hanya mau cepat-cepat keluar dari rumah sialan ini. Bahkan matahari juga sudah mulai menerangi langit. Tapi langit masih lumayan gelap untuk dikatakan pagi yang cerah.

Soobin mengecek jam yang tertempel di dinding. Sudah jam empat kurang delapan.  Pantes saja langit sudah mulai terang. Soobin bahkan tidak percaya mereka telah melalui malam yang sangat panjang.

Yeonjun masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Mereka harus membunuh dua makhluk mengerihkan dan boleh pergi dari sini? Kenapa bukan dari tadi dibilang.

Soobin menyuruh empat anak laki-laki yang lain untuk mendekat ke arahnya.

"Maaf jika saya merepotkan kalian. Saya tidak tau kalau kalian memang nyasar ke sini" ujar Jung Somin lagi.

"Iya gapapa. Tapi boleh saya minjem telefonnya lagi?" Kata Soobin.

Jung Somin mengangguk dan menunjuk tempat di mana telefon keluarga Ahn diletakkan. Sementara Yeonjun dan yang lain masih setia nunggu di depan wajah stoic Jung Somin.

"Umm... tanah tante kok bisa lilit kaki orang ya?" Tanya Yeonjun karena dia penasaran.

"Itu kalau zombienya laper"

Mata Yeonjun, Beomgyu, Taehyun apalagi Huening Kai sudah membesar semua. Setenang itu Jung Somin jelasin latar belakang tanah lilit beserta zombienya. Ternyata lebih seraman Jung Somin daripada Ahn Jaehyun.

"Udah woy! Bang Jungkook udah stand by di depan. Udah gua suruh gak usah masuk" kata Soobin sambil menghampiri empat yang lain.

"Yaudah deh, makasih ya tante. Ini tanahnya gak bakal lilit kita lagi kan?" Tanya Yeonjun lagi.

Jung Somin tidak menjawab. Jung Somin hanya pergi ke arah kamarnya. Yang dilakukan lima cowok polos itu hanya tersenyum ke arah Ahn Yujin.

Tak lama kemudian Jung Somin kembali dengan beberapa kain. Ada kaos kaki, ada syal, ada sarung tangan, dan ada topi. Totalnya ada empat.

"Ini buat apa tante?" Kali ini Huening Kai bertanya dengan sopan.

"Kalian pakai aja. Dengan ini kalian gak bakal dililit sama tanahnya" Jung Somin memberikan satu persatu atribut milik Ahn Jaehyun. "Ini kaos kakinya pakai sebelah-sebelah aja ya"

Soobin dan Yeonjun dapat kaos kaki. Taehyun dapat sarung tangan, Beomgyu dapat topi dan Huening Kai dapat syal.

"Sekali lagi makasih tante" kata Soobin kemudian berjalan ke arah pintu depan.

Yeonjun berjalan memeluk Yongbi. Asli Yongbi kaget. Tapi dia balas dengan awkward. Kemudian Yeonjun beralih mau meluk Yeri.

"EH!"

"Santuy lah bro!" Ujar Yeonjun dan gak jadi meluk Yeri.

Mereka keluar dengan Ahn Jaehyun's attire. Ketika Soobin melangkahkan kakinya ke tanah Ahn untuk yang kesekian kalinya. Hanya kali ini dan waktu pertama kali dia nginjak tanah inilah dia gak langsung diserang.

Wait, tapi Soobin tidak pernah kena lilit tanah. Lima kunyuk ini pun bernafas lega. Akhirnya mereka dapat bebas dari tempat maut ini.

Mereka pun berlari menuju mobil mereka.

Mereka pun berlari menuju mobil mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LandLord | TXT 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang