Six [revisi]

2.1K 406 52
                                    

Pada Chapter ini terdapat perubahan dikarenakan revisi

The Ground is Eating?

Laki-laki yang masih termasuk golongan pemuda (mungkin masih terlalu dini untuk dikatakan sebagai pemuda) secara bersamaan berlari menuju pintu untuk melihat situasi apa yang terjadi di luar dan hal apa yang menyebabkan Jennie teriak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laki-laki yang masih termasuk golongan pemuda (mungkin masih terlalu dini untuk dikatakan sebagai pemuda) secara bersamaan berlari menuju pintu untuk melihat situasi apa yang terjadi di luar dan hal apa yang menyebabkan Jennie teriak.

Setelah membuka pintu, yang dapat dilihat oleh kelima pemuda itu adalah, tidak ada. Tidak ada apa-apa man! Tapi mobil Kai tua dan Jennie masih terparkir manis tepat di depan mobil kelima pemuda yang kepo itu.

"Apa jangan-jangan gue halusinasi karena kekurangan makan kali ya?" Tanya Yeonjun kepada siapapun yang mau menjawabnya.

"Entahlah men! Mana tau bang Kai (bangkai 💀) dan kak Jennie lagi pamitan sama tuan Ahn gak" ternyata Soobin yang mau menjawab Yeonjun.

"Bisa jadi sih, tapi kalau kayak gitu siapa yang teriak? Ariana Grande?" Tanya Huening Kai.

Beomgyu lagi gak mood berpikir, cowo itu jadinya duduk kembali ke kasur yang disediakan dan berbaring. Tidak bisa dipungkiri laki-laki itu lelah dengan aktifitasnya seharian ini.

Tapi tidak dengan Taehyun. Laki-laki kurus itu menatap lekat ke arah tanah kering yang menjadi lahan untuk apa hanya keluarga Ahn dan Tuhan yang tau. Taehyun mungkin salah satu anggota terkecil, tapi matanya tajam setajam silet.

"Bang! Itu bukannya tas kak Jennie?" Tanya Taehyun kepada Soobin karena Soobin yang paling dekat dengannya.

"Hah?" Tidak hanya Soobin saja yang penasaran, bahkan Yeonjun dan Huening Kai juga melihat ke arah di mana Taehyun tunjuk tadi.

"Ih, kak Jennie diapain tuh? Gak mungkin tasnya ditinggal gitu aja" ujar Beomgyu yang entah sejak kapan sudah gabung bersama bocah yang lainnya.

"Itu sepatu bang Kai gak sih?" Tanya Huening Kai sambil mengarahkan jari indexnya ke arah sebuah sepatu hitam.

"Kenapa ini?"

Kemudian terdengar suara langkah kaki, entah kenapa firasat Soobin mengatakan bahwa mereka harus pura-pura tidak melihat sesuatu di tanah tadi. Soobin menarik empat laki-laki itu dan menutup pintu secepat namun sehening mungkin.

Tak lama kemudian, suara ketukan pintu terdengar. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh kelima lelaki itu selain membuka pintu kamar ini. Ketika pintu sudah terbuka, kelima lelaki itu dipertemukan dengan tiga pria yang tampaknya sedang kesusahan, tampak dari wajah mereka yang tampak kayak sedang ditagih utang oleh debt collectors.

"Hai, kata nona Jung kami bisa beristirahat di sini sebentar sebelum mobil kami diperbaiki" kata yang bermata sipit. Yeonjun bersumpah kalau pria ini sedang tidur sambil berjalan. "I'm Choi San"

Yeonjun mengamati seluruh pemandangan gelap yang menjadi perhatiannya sejak pertama kali menginjakkan kaki di sini. Tidak ada Jung Somin atau pun tuan Ahn. Bukannya jika mereka kedatangan tamu mereka akan mengantarkan tamunya sendiri ke kamar tamu.

LandLord | TXT 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang