Eighteenth

439 71 2
                                    

      Masih merasa agak pusing namun Chanyeol harus memaksakan dirinya karna hari ini ada rapat penting yang harus dia ikuti. Disinilah dia sekarang, di ruang kebesarannya memeriksa beberapa dokumen untuk rapat yang akan dilaksanakan sebentar lagi. Hanya menunggu CEO perusahaan yang akan melakukan kerja sama dengan perusahaannya saja.

Tok

Tok

Tok

       "Masuk!!" Chanyeol berucap keras menyuruh sipengetuk pintu itu masuk. Ternyata Jongdae.

       "hei Yoda, CEO Kth Corp sudah tiba"  Jongdae berucap sungguh tenang. "Kau pucat? Ada apa? Kau sakit?" tanya Jongdae menyadari wajah teman sekaligus bosnya ini sedikit pucat.

       "Aku baik, hanya sedikit lelah" jelas Chanyeol bangkit dari duduknya.

       Menatap penuh arti Jongdae berniat mengoda si Yoda ini "apa semalam begitu panas hm?" ucapnya memainkan alis matanya naik turun.

       "sepertinya mulutmu itu minta di tutup untuk selamanya" Chanyeol malas menanggapi, namun ia muak dengan mulut kurang ajar Jongdae.

       "oke, oke cepatlah rapat akan dimulai" Jongdae langsung melenggang pergi meninggalkan Chanyeol.












































*****

        "Selamat datang tuan Kim, senang akhirnya bisa bertemu dengan ada" Chanyeol menyalami sang CEO yang akan menjadi rekan bisnisnya, jika kerjasama ini berhasil.

        "Terimakasih tuan Park" balas pria bermarga Kim itu, Taehyung.

        "mari kita sambung di dalam saja Tuan Kim, kami sudah menantikan kehadiran anda" Chanyeol mempersilahkan.

      Kedua CEO tampan itu akhirnya berjalan bersama menuju ruang rapat. Perbincangan kecil tentang perusahaan menghiasi jalan mereka menuju ruangan yang dituju.


















*apartemen chansoo

        "sudah hampir siang, baiklah aku akan memasak makan siang untuk Chanyeol dan mengantarnya. Dia butuh makanan sehat untuk memulihkan tubuhnya, aku yakin dia belum sembuh benar." monolog Kyungsoo sendiri. Dengan cepat ia bergerak menuju dapur mengambil beberapa sayuran segar juga bahan lainnya. Memainkan alat masaknya seperti seorang koki handal. Menyiapkan makan siang sehat untuk sang suami.

        30 menit masakannya akhirnya jadi, menyusunnya dalam rantang. Sebelumnya ia sudah membersihkan diri dan mengganti pakaian yang tadi ia pakai saat masak. Setelahnya ia segera berangkan menuju kantor kerja suaminya.


_

_

_

_

       "senang bekerja sama denganmu tuan Park, semoga kerja sama ini saling menguntungkan bagi satu sama lain" Kim Taehyung memberi salam selamat atas kerjasama merekan.

       "tentu saja tuan Kim, ah anda terlihat begitu berkarisma. Anda bahkan lebih mudah dari saya dan bisa sesukses ini, hebat sekali" Puji Chanyeol.

        "anda bisa saja tuan Park, jangan terlalu melebihkan. Anda juga terlihat menawan, jika anda sudah menikah saya yakin istri anda adalah wanita yang sangat beruntung." balas Taehyung tersenyum ramah.

       Tertegun "y-yaa" suaranya gugup entah mengapa, benarkah Kyungsoo beruntung memiliki pria seperti dirinya. Ia sadar semenjak pernikahan mereka tidak ada kehangatan yang di tunjukkan dirinya pada wanita yang kini sudah menjadi istrinya.

        "Baiklah kalau begitu kami permisi tuan Park, dan terimakasih untuk kerjasamanya" Taehyung segera undur diri bersama sekretaris. Tentu diantar oleh Chanyeol. Setelahnya Chanyeol kembali keruang kerjanya. Memang jam menunjukkan waktunya makan siang tapi dia sedang tidak berselera untuk makan.







      Didepan gedung Park Corp, mobil hitam mewah itu masih enggan untuk melaju. Ya, Taehyung masih disana. Entah untuk apa dia hanya berdiam didalam mobilnya menatap kearah gedung besar milik rekan bisnis barunya. Tanpa sengaja matanya menangkap sosok yang selalu membuat hatinya bergetar aneh. Kyungsoo.

         Berniat untuk memanggil wanita itu namun diurungkan dan akhirnya mobil itu melaju meninggalkan area Park Corp.


       Sementara itu, Kyungsoo yang sudah memasuki gedung besar itu berdecak kagum. Kemegahan Park Corp sungguh memanjakan mata, perusahaan peninggalan ibunya bahkan tak semegah ini. Ini pertama kali ia menginjakkan kaki diperusahaan ini. Menuju meja resepsionis.

        "Permisi, apa Chanyeol ada?" tanya Kyungsoo pada satu pegawai wanita disana.

        "tuan Chanyeol ada diruangannya nyonya" resepsionis itu menjawab lembut, ia mengenali wanita ini. Istri dari pimpinan mereka, pernikahan mereka tidak ditutup bahkan semua tau mereka berdua menikah karna di jodohkan. Namun untuk masalalu bahagia keduanya, tidak.

         "aku ingin menemuinya, bisakah kau mengantarku?" tanya Kyungsoo lagi.

         "tentu nyonya, mari" ajak resepsionis itu melihat rantang yang dibawa oleh Kyungsoo. Tau apa tujuannya "ah manisnya" batin wanita itu. Segera ia mengantar Kyungsoo menuju ruang kerja bos tampan itu.

        "ini ruangan tuan Chanyeol nyonya, silahkan masuk. Saya akan kembali, permisi nyonya" ucap resepsionis itu sopan.

        "terimakasih" senyum Kyungsoo lembut, segera resepsionis itu pergi. Setelah memastikan pegawai tadi sudah pergi, Kyungsoo menghela nafas.

Tok

Tok

Tok

       "Masuk" suara bass dari dalam sana menginterupsi memberi perintah. Kyungsoo membuka pintunya perlahan. Chanyeol menatap kaget Kyungsoo datang kekantornya,ada apa?.

       "aku membawa makan siang untukmu, makanlah. Agar tubuhmu cepat pulih" Kyungsoo meletakkan rantang yang dia bawa keatas meja Chanyeol.


       Bingung harus bagaimana ia menjawab Kyungsoo, apa ia tetap mengacuhkan wanita itu atau menyambutnya hangat. Itu terasa canggung pasti nantinya. Dia masih dilema




          "....






tebece
°°°°°°°°°°°°°


Beberapa part lagi menuju end, sabarlah menunggu 😅😅👌. Masih suasana ujian. Senin minggu lalu ujian harus diundur.

Masih sama, typo berserak. Cerita berantakan😴😢


Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang