-- Jakarta Beauty --
Gue baru bangun dari tidur siang. Dan dari tadi, gue berharap banget sih sebenernya Lucas dateng terus menjelaskan ke gue soal kejadian tadi.
Cuma kayaknya gue mesti sabar dulu, mungkin dia lagi bingung atau mungkin sebenernya gak terjadi apa-apa.
"Bunda mana, Yah?" Gue melihat Ayah cuma sendirian duduk di halaman. Biasanya kan sama Bunda.
"Belum pulang. Kamu baru bangun? Sini duduk dulu, udah lama kamu gak cerita sama Ayah." Kata Ayah, sambil menepuk kursi di sebelahnya.
Gue duduk di kursi seraya mengikat rambut gue ke atas.
"Kenapa, hm? Bangun tidur bukannya seger malah lesu begitu?" Tanya Ayah, sambil terus baca korannya.
"Gakpapa, yah."
Ayah melipat korannya, terus menghadap ke gue, "Ini pasti ada hubungannya sama Lucas. Iya kan?"
Perkataan Ayah berhasil membuat gue melotot sempurna. Ini Ayah tau dari mana coba? Gue kasih spoiler aja gak.
"Kalo gak mau cerita yaudah, gak usah anggap aku Ayah lagi."
Yailah. Ngambek, Pak?
Gue menghembuskan napas pasrah. "Yaudah iya, Tzuyu cerita nih."
"Ayah, dulu waktu masih pacaran Ayah sama Bunda pernah berantem gak sih?" Tanya gue, sebagai awal dari cerita gue.
Ayah diem sebentar terus melirik gue, "Kamu pasti lagi berantem sama Lucas?"
"Bukan itu, Yah. Cuma dia kayak nyembunyiin sesuatu gitu dari aku."
"Ya, sesuatu itu apa? Dia udah kasih tau kamu belum?"
"Jelas belum lah. Ayah gimana sih?"
Ayah ketawa, "Wes, santai sis santai. Belum apa-apa kok udah kesel?"
Gue cuma mendengus merespon Ayah.
Ayah meminum kopinya, terus kembali melirik gue. Wah, bau-baunya nih mau ngomong serius. Gue sontak menegakkan badan gue, bersiap mendengarkan Ayah.
"Kamu tuh makanya jangan mudah luluh."
Gue mengernyit, "Maksudnya, Yah?"
"Iya, kalo orang ada salah sama kamu, kamu minta jaminan dong kalo dia gak akan mengulangi kesalahan yang sama."
Kok kayaknya... Gue tau nih.
"Kamu kemarin Ayah lihat, pas Lucas minta maaf, dipeluk dikit langsung luluh. Dasar bucin!"
Nah kan, apa kata gue. Ayah menyindir gue dengan halus
"Kok Ayah bisa tau? Ayah ngintip ya?"
Ayah terkekeh, "Ngintip apanya? Orang Ayah balik lagi kesana buat mastiin kalo kalian gak berbuat yang gak-gak."
LOH MAKSUDNYA?
Pantesan aja tau kalau begitu.
---
"Yaudah iya!"
Pip!
Gue memutus sepihak panggilan telepon dari Lucas. Dia bersikeras mau jemput gue, padahal rencananya gue mau bawa mobil biar pulangnya bisa hangout sama Yeri dan Arin.
Soal kejadian kemarin, gue pura-pura gak terjadi apa-apa. Karena Lucas kelihatannya gak berniat mau menjelaskan sedikitpun sama gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
My ID Is Jakarta Beauty
Fanfic[Selesai] Im not beauty like a queen, im just beautiful me. -Chou Tzuyu, 2019. A prequel of "My ID Still Jakarta Beauty" Ps : - coba baca sampe selesai dulu, jangan cuma part awal-awal - A story by imjenodam, 2019.