22. We Broke Up

784 102 16
                                    

-- Jakarta Beauty --









Setelah drama kejar-kejaran gue sama Jaemin karena gak mau praktek injeksi, sekarang gue lagi duduk di taman kampus sama Mark.

Menunggu Lucas dan Yeri yang lagi diajarin soal injeksi sama kakak tingkat.

"Sumpah dah gue jadi kesel sama Herin." Kata Mark, tiba-tiba.

"Loh? Emang kenapa? Ada masalah sama latihan skills lab tadi?"

"Iya, lo liat nih!" Dia nunjukkin area sekitar pergelangan tangannya yang bengkak dan kebiruan, "Gara-gara dia tuh gak bener."

Gue menarik pergelangan tangan Mark dan melihat bengkaknya. Wah, ngeri juga. Untung gak kejadian di gue sama Jaemin.

"Mantap dah, sakit gak nih?" Tanya gue, dengan sedikit nekan area yang bengkak.

"WTF?! SERIOUSLY?"

Mark teriak sambil menarik paksa tangannya. Gila, gue baru tau kalo Mark kaget jiwa bulenya keluar. Gue cuma nyengir gak bersalah, lalu tanpa sepengetahuan Mark gue mundur tiga langkah ke belakang, berniat kabur.

Buk!

"Aduh!"

Sial. Kemeja putih gue jadi kotor karena jatuhnya ke samping.

"Lagian jalan tuh liat-liat kali. Gue gak mau minta maaf, soalnya bukan gue yang salah." Kata orang yang gue tabrak tadi.

Gue membersihkan telapak tangan serta pakaian gue lalu mendongak ke atas. Yailah, gue nabrak pacar sendiri. Pantesan aja ngomongnya kasar banget.

"Pacarnya jatuh bukannya ditolongin kek apa kek, ini gak. Gimana sih?!" Omel gue lalu beranjak mendekat ke Mark.

"Markeuuu huhu." Lirih gue, lalu bersandar di bahu Mark.

Sengaja sih, biar Lucas cemburu

Mark pun gak protes dan paham sama maksud gue, "Ya ampun baby? Kamu jatuh? Duh kok bisa? Excuse me, sir!" Panggilnya ke Lucas.

"Gue?"

"Iya, elo! Minta maaf kek ke pacar gue, gak sopan banget!"

Gue menahan untuk tidak tertawa. Wajahnya Lucas udah merah banget pengen marah, cuma gue masih pura-pura sesegukan di bahu Mark.

Lucas melangkah maju ke deket Mark, "Im sorry sir, I can't speak Indonesia."

"Pfft-"

"Oh sorry, then I will speak in guk-guk's language."

Lucas mengenyit, "Guk-guk? You mean, ANJING?!"

Mark ngangguk, "Yes, it's you. Anjing."

"Kalo gue anjing, terus lo apa? Monkey?"

"Kayak ada yang ngomong, tapi gak ada orangnya." Kata Mark, yang setelahnya diketekin sama Lucas.

Gue tiba-tiba teringat sama Yeri.

"Astaga sampe lupa. Yeri mana, Cas?"

"Tadi sih katanya ada urusan bentar, makanya gue disuruh duluan." Jawab Lucas, lalu berdiri di sebelah gue.

"Cantik, tadi sama Jaemin gak ngapa-ngapain kan? Kamu gak aneh-aneh sama dia kan?" Bisik Lucas di telinga gue.

"Tuh mulai kan posesifnya kumat!" Gue mencubit pinggangnya.

My ID Is Jakarta BeautyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang