-Tanggung jawab turnamen?-

10 1 0
                                    

Allen berjalan dengan langkah yang cepat. Tangannya mengepal keras menahan emosi. Ia tak terima Inara di hina-hina oleh temannya.

"Len, Allen!" teriak seseorang dari belakang. Ia tau siapa yang memanggilnya. Ia hafal suara itu. Itu adalah Rael.

"Woy! Tunggu" teriak Rael sekali lagi. Namun Allen semakin mempercepat langkahnya hingga berlari kecil.

Allen terus menghindari Rael yang masih mengejarnya.

Bug!

Allen menabrak salah satu siswi yang sedang berjalan hingga ia dan siswi tersebut jatu ke lantai.

"Sorry sorry" ucap Allen meminta maaf kemudian membantu siswi itu untuk bangkit.

"Inara?" tanya Allen kepada siswi utu yang tak lain adalah Inara. Inara mendongakkan kepala dan melihat wajah Allen yang berkeringat.

Allen dan Inara kemudian saling menatap satu sama lain. Sampai akhrinya Inara memutuskan kontak mata.

"Eh sorry ra, gw ga sengaja" ucap Allen.

"Shh..." ringis Inara.

"Ada yang luka? Mau gw bawa ke uks?" Allen khawatir.

"Gak, gak usah. Lutut gw cuman sakit gara gara kepentur lantai kok"

"Coba periksa dulu takutnya memar" Saran Allen.

"Iya, lagian lo ngapain lari gitu si? Bikin orang jatoh" Tegur Inara.

"Ya maap" jawab Allen

"Tadi gw sempet liat lo lari trs gw ngehindar. Tapi tetep aja di tabrak. Muka lo nahan emosi gt, gw tebak ada masalah"

"Udah mantan masih aja hafal gerak geriknya" ledek Allen. Senyum di wajah Inara memudar sedikit. Kemudian mengembang semula kembali.

"Iya donk, sebab putusnya aja masih hafal" Kini berganti senyum Allen yang memudar.

Inara hanya memasang senyum penuh arti pada Allen.

"Dah len, gw duluan" pamit Inara.

Allen memperhatikan punggung Inara yang lama kelamaan mengecil dan hilang. Tangannya ia selipkan ke saku celananya. Tanpa sadar senyum di bibirnya terpancar.

"Lo emang paling beda dari yang beda" batin Allen.

"Allen!" panggil seseorang dari belakang tubuh Allen.

Allen menoleh. Ia adalah Rael. Dia menatap Rael dengan dingin.

"Gw mo-" ucap Rael terpotong oleh Allen.

"Bahas nanti aja. Banya kuping di sini" Kode Allen. Allen kemudian pergi meninggalkan Rael.

"Gw penasaran apa yang terjadi antara lo dan mantan lo" batin Rael.

***

"Inara!" teriak Jeje dari meja nomer 1 barisan ke dua.

"Apa??" Tanya Inara malas.

"Ra! Lo tau ga? Kak Allen sama Kak Barra tadi ribut" Inara yang awalnya malas seketika tertarik dengan perkataan Jeje.

"Enggak tuh" jawab Inara jujur.

"Mereka ributin cewek! Trs mereka sangkanya gw!"

"Kok lo? Lo ada sangkut paut apa?" tanya Inara.

"Gw ga tau Ra!!" Keluh Jeje.

Inara RahesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang