Inara menjatuhkan badanya di sofa. Hari pertama sekolah yang Suram baginya.
Ia pikir di sekolah barunya hidupnya akan tentram aman terkendali. Namun salah! Dia justru bermasalah dengan anak pemilik yayasan di sana.
"Na..." panggil Indri
"Apa?" Inara tak mengalihkan pandangannya dari handphone.
"Mama mau ngomong nih" Inara akhirnya menoleh ke arah mamanya. Ia merubah posisi tubuhnya sedikit.
"Apa?" tanya Inara.
"Temen mama kan punya anak 3 anak terakhir kelas 8 smp, trs dia lagi cari guru les. Kamu mau ajarin dia ga?" tanya Indri.
"Kok aku?" Inara bertanya pada Indri.
"temen mama ini ga mudah percaya sama orang Na, soalnya anaknya dulu pernah di aniayaya sama pembantu. Makanya temen mama over protective sama anaknya" jelas Indri.
Inada berfikir sejenak. Kemuduan ia mensetujui tawaran tersebut.
"Ya udah" jawab Inara.
"Nara beneran mau? Nanti temen mama bayar Nara bulanan. Nah uangnya Nara pake buat keperluan" ucap Indri.
"Iya" jawab Nara
"Ya udah bsk kamu mama anter ke rumah temen mama ya, abis pulang sekolah" lanjut Indri. Inara hanya mengangguk.
Indri kemudian bangun dsri duduknya dan ingin menuju dapur. Namun langkahnya terhenti oleh suara Inara.
"Ma" panggil Inara.
"Apa?" tanya Indri.
"Reva mana? Ga keliatan"
"Belum pulang, katanya masih ada kerkom" jawab Indri.
"Oh" inara hanya ber-oh ria kemudian kembali ke aktivitas awal yaitu bermain handphone.
***
Malam ini Inara berencana maraton K-drama kesukaannya. Namun rencananya gagal akibat Rasya mengajaknya pergi keluar membeli buku. Inara tak bisa menolak karena ia tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.
"Kamu beli buku apa aja Na?" tanya Rasya.
"Ini novel 3, sejarah 1, sama buku latihan soal 2" jawab Inara.
"Papah? Beli apa aja?" tanya Inara.
"Ini cuman buku tentang Michael Jordan" jawab Inara.
"Papah suka banget basket"
"Iya, kan udah hobi" jawab Rasya.
"Ya udh ayo pah" Ajak Inara menuju kasir.
Bug!
"Sorry sorry, gw ga liat" ucap seorang lelaki tinggi tersebut.
"Eh gapapa mas, saya juga ga merhatiin masnya" jawab Inara ramah dengan senyum manis di pipinya.
"Permisi mas" pamit Inara.
"Manis" batin lelaki tersebut.
***
Ting!
Notifikasi handphone Barra berbunyi.
"Bar, latgab skuy? Gw ke sekolah lo deh!" -Elang
Elang adalah sahabat Barra sejak kecil. Mereka sangat akrab bak saudara. Namun tak selamanya mereka bersahabat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Inara Rahesa
Fiksi RemajaInara adalah sosok perempuan yang aktif, percaya diri, tidak memperdulikan omongan orang, dewasa, cerdas, dan magnet para kaum adam. ia memiliki masa lalu yang buruk. ayah dan ibunya bercerai. ibunya akhirnya menjadi janda dan akhirnya menikah denga...