Tenten segera melihat dirinya dalam cermin. Dalam cermin terlihat sosok seorang gadis dengan rambut coklat yang tergerai.
"Apa yang terjadi dengan wajahku?"Tanya Tenten. Dirinya melihat wajahnya secantik Yuko, dirinya tentu saja terkejut.
"Aah...Kadang ini sering terjadi, dirinya sekarang sudah bergabung denganmu yang berati mungkin kau akan mendapat beberapa penampilan dariku tapi tidak menghapus penampilan dirimu yang sebenarnya, hanya sedikit ditambahkan."
Sedikit?Sedikit?!Perubahannya terlalu banyak, walaupun tidak mengubah penampilan aslinya.
Tenten menghela nafas. Dirinya berjalan menuju kalender dan melihat tanggal di dalamnya.
"Dua hari sebelum kelulusan.."Gumam Tenten.
Gadis itu pun berjalan ke arah lemari dan mengambil sebuah pakaian dan mengenakkannya.
Pakaian ini berbeda dari pakaian yang biasanya dia pakai ketika dia masih muda. Atasan berwarna hitam yang menutupi leher tanpa lengan dan celana berwarna ungu gelap. Dia pun memakai sarung tangan jaring berwarna putih yang menutupi sikunya sampai tangannya terkecuali jari-jarinya.
Tenten membiarkan rambutnya tergerai. Mengambil beberapa kunai dan shuriken lalu meletakkannya di kantong celananya.
Tenten mengernyit seketika. "Aku butuh senbon, sepertinya aku harus membelinya dulu."Ujar Tenten.
"Mengapa harus membeli?Coba pikirkan apa yang kau inginkan pada tangan mu. Ini salah satu kekuatanku."
Tenten menggigit bibir bawahnya sebelum membuka tangannya dan memusatkan pikirannya. Dirinya terkejut ketika melihat sesuatu seperti cairan besi mulai membentuk menjadi puluhan senbon.
"Kau punya kekuatan untuk membuat, Yuko?"Tanya Tenten masih dengan mata melebar. Pasalnya hanya seorang Kami yang bisa melakukan hal seperti ini terkecuali kau cukup kuat untuk membuat sesuatu seperti Tobirama yang bisa membuat air dari udara.
"Aku memang terlahir dengan kekuatan itu."
Tenten membuka mulutnya tapi menutupnya kembali. Dia benar-benar tidak bisa berkata apa-apa. Hal di depannya memang diluar nalar tapi dia tidak berani membantah karena itulah kenyataannya.
Tenten pun memutuskan mengabaikan hal yang terjadi karena jika dia memikirkannya dia tidak akan mendapatkan jawabannya sama sekali.
Tenten pun memutuskan untuk pergi ke akademi dan pamit kepada kedua orangtuanya terlebih dahulu.
Dirinya berjalan di jalanan yang sudah mulai dipenuhi dengan penduduk. Kios-kios dan toko sudah mulai buka satu persatu. Tenten rindu dengan perasaan ini, di masa depan sudah banyak hal yang berubah menjadi moderen.
Setelah beberapa menit berjalan, akhirnya dia pun sampai di akademi. Di akademi sudah mulai banyak murid yang berdatangan, Tenten salah satunya. Dia pun ikut masuk bersama dengan murid lain.
Berjalan melewati koridor sampai di sampai di kelasnya, tidak ada yang peduli sama sekali. Tapi Tenten tidak terganggu, karena lebih baik begitu, dia suka ketenangan.
Saat memasuki kelasnya, Tenten mengabaikan semua orang dan berjalan dengan tenang menuju tempat duduknya.
Dia pun duduk dengan tenang sambil mengabaikan keributan di sekitarnya. Wajah Tenten terlihat netral dan datar karena memang begitu bagaimana seorang Shinobi terlihat.
"Aku yang akan duduk dengannya!
"Tidak, kau pergi sana. Aku saja yang duduk dengan Neji-kun!"
Dua orang gadis bertengkar tepat di sebelah dimana Tenten duduk. Dari nada bicaranya kedua gadis ini merupakan seorang Fangirls yang membuat telinganya sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
A New Chance to Become The One
FanfictionKembali mengulang waktu untuk berada di masa lalu? Tenten kembali ke masa lalu dimana dirinya masih berumur 13 tahun. Tapi kali ini dia kembali untuk menebus penyesalannya. Tidak hanya itu, pengetahuan dan kekuatan pun meningkat. Langit dan Daratan...