8

687 59 2
                                    

   Waktu terasa begitu cepat dan sekarang sudah waktunya ujian Chunin.

Neji terengah-engah, dirinya berlutut diatas tanah. Di depannya Tenten tetap berdiri tegak.

Tenten berjalan perlahan ke arah Neji dan mengulurkan tangannya, membantu Neji berdiri. Neji menerima uluran tangan itu dan berdiri.

Beberapa menit yang lalu, mereka memutuskan untuk Sparring. Sedangkan Lee berada di pinggir melakukan ratusan push-up dan sit-up.

"Kecepatanmu meningkat, tapi kewaspadaanmu masih kurang."Ujar Tenten menganalisis pertarungannya tadi.

Neji menghembuskan nafas. Dibandingkan dengan Tenten, dirinya masih sangat kurang. Ketika Neji melihat Tenten bertarung, gerakannya begitu berkarisma dan seperti menari, tidak ada sedikit pun kesalahan. Kecepatan dan kegesitannya terbagi rata. Kewaspadaannya juga bagus. Seolah-olah dirinya sudah terbiasa.

Neji memilih untuk beristirahat terlebih dahulu dan meminum air dari botol minumnya.

"Lee, ayo Sparring!"Ajak Tenten. Lee yang mendengar itupun langsung bersemangat.

"Yosh, Tenten!Aku akan melakukan yang terbaik!"Ujar Lee sambil memberikan senyuman lebarnya. Tidak hanya Neji, Lee pun tau batasannya dengan Tenten.

Tenten mengangguk.

Pertarungan pun dimulai. Awalnya hanya saling meninju dan menendang. Tenten sebetulnya tidak benar-benar Sparring, dirinya mengincar tempat yang belum bisa Lee lindungi.

Gerakan Tenten lincah dan berkharisma. Jika Lee bergerak dengan semangat, maka Tenten bergerak seperti menari.

Pada akhirnya Lee kalah karena gerakan akrobatik Tenten. Yang membuat Tenten berbeda dan lebih leluasa adalah kelebihannya, yaitu tubuhnya yang fleksibel.

Walaupun tubuh Lee juga fleksibel tapi Tenten lebih leluasa dalam menguasainya.

"Lain kali aku akan mengalahkanmu Tenten."Ujar Lee.

"Aku akan menunggu."Ucap Tenten dengan suara tenang yang dingin. Wajahnya tidak menunjukan ekspresi apapun dan tatapan matanya kosong seperti biasa, tidak akan ada yang bisa membaca emosinya.

Gai pun tiba-tiba datang dengan semangat yang menggebu-gebu. Dirinya terlihat antuasias seperti biasa, tapi kali ini Tenten melihat mata Gai berbinar-binar.

"Aku telah merekomendasikan kalian untuk Ujian Chunin tahun ini setelah penundaan selama satu tahun. Aku harap kalian bisa berpartisipasi!"Ujar Gai dengan wajah bangga dan antusias.

Gai menyerah tiga formulir kepada Tenten, Neji, dan Lee. Lee mengambilnya dengan antusias.

Tenten melihat formulir di tangannya dan menyeringai tanpa diketahui. Dirinya akan menemukan kembali pertarungan bagus.

"Datanglah besok ke akademi pada jam tiga sore."Ujar Gai sebelum berteriak kembali bersama Lee. Neji terlihat terganggu, sedangkan Tenten mengabaikan Gai dan Lee sepenuhnya.

"Ini akan menarik. Di ujian nanti kita akan menemukan lawan yang sepadan entah itu kuat atau lemah."Ujar Tenten dengan dingin. Dia tahu betul bahaya Ujian Chunin kali ini, sepertinya dia akan bersenang-senang dengan seekor ular.

"Bersiaplah untuk besok, aku akan pergi dulu."Pamit Tenten sebelum berjalan menjauh dari area sembilan.

Keesokan harinya Tim sembilan sedang berdiskusi di taman. Neji dan Tenten duduk di bangku taman sedangkan Lee melakukan push-up di sebelah bangku.

"Apa yang akan kita lakukan saat ujian Chunin nanti?"Tanya Lee yang sedang Push up.

"Lebih baik menyembunyikan penampilan kita terlebih dahulu. Biarkan partisipan lain melihat kita sebagai yang lemah agar tidak diincar pertama."Ucap Neji dengan dingin.

A New Chance to Become The OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang