6

760 69 2
                                    

   Esok harinya Tenten tengah bersantai di bawah pohon pada jam enam pagi di area sembilan.

Dirinya baru saja menerobos ke tingkat satu menengah. Berkat Rumput Sutra Awan dirinya menerobos enam tingkat, itupun dengan bantuan Qi yang masih banyak dan murni disini.

Tenten juga mendapatkan enam teknik baru.

Teknik Pedang Petir. Melakukan satu tebasan diiringi dengan aliran petir yang bisa menyebar dan mengenai lawan lain.

Teknik Ayunan Angin. Mengayunkan kaki diikuti dengan elemen angin dan bisa menembus pertahanan seseorang.

Teknik Cermin Biru. Teknik ini merupakan teknik pemantul. Jika digunakan dapat memantulkan serangan lawan.

Teknik Seribu Serangan. Memungkinkan melakukan ribuan serangan dari berbagai arah atau lurus.

Teknik Tubuh Giok. Memungkinkan untuk mendapatkan pertahanan yang kuat tanpa bisa ditebus.

Dan terakhir adalah Teknik Tarian Api. Jika dibilang ini adalah kartu trufnya Tenten. Merupakan serangan area jangka luas yang bisa membakar apapun. Teknik ini pun memiliki tingkatan. Tingkatan pertama adalah api merah, kedua adalah api biru, ketiga adalah api hitam, dan tingkat terakhir adalah api ungu.

Tenten tersenyum tipis tanpa ada yang mengetahui nya. Dirinya akhirnya bisa bersantai setelah semua pelatihan kerasnya kemarin.

"Lebih baik kau duduk daripada berdiri terus disana."Ucap Tenten dengan dingin dan tenang kepada seorang lelaki berambut coklat panjang. Tidak ada yang bisa melihat seringai kecil yang berada di wajah Tenten.

Neji mendengus. "Tidak perlu."Jawabnya sama dinginnya.

"Aiyaa..Kasar sekali."Gumam Tenten, tapi sayangnya tidak ada yang mendengarnya.

Setelah Lee datang dan anggota tim sembilan sudah lengkap.

"Baik, hari ini kita akan melakukan Sparring terlebih dahulu. Aku ingin melihat kemampuan kalian, setelah itu kita akan melakukan misi."Ucap Gai dengan semangat dan tegas.

Pertarungan pertama adalah Lee melawan Tenten.

"Aku takkan keras. Kau siap Lee?"Tanya Tenten dengan wajah tenang dan dingin. Tidak ada tanda-tanda panik dalam matanya hanya tatapan kosong seperti biasa.

Lee merasa sangat gugup terlebih lagi ketika dirinya melihat wajah Tenten yang tenang dan tatapan matanya yang kosong. Walauoun Tenten sudah bilang dirinya tidak akan terlalu keras, Lee masih takut.

Tapi Lee menggelengkan kepalanya dan menatap Tenten dengan bersemangat.

"Baiklah!"

Lee maju terlebih dahulu dan berniat meninju Tenten. Tapi Tenten menghentikan tinjunya dengan satu tangan. Lee berniat menendang kaki kiri Tenten, tapi Tenten menghindar ke samping.

Lalu Tenten memegang kedua bahu Lee dan melompat, memutar badannya dan menekan Lee ke bawah.

Lee terbaring di tanah dengan Tenten diatasnya yang kedua jarinya tangannya menunjuk ke tengah kedua mata Lee.

Tentu saja, pertarungan ini dimenangkan oleh Tenten.

Tenten segera berdiri dan menepuk bajunya yang tertutup oleh debu. Lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Lee.

Lee mau tak mau menerima uluran tangan Tenten dan berdiri. Dirinya sedikit malu karena kalah dari seorang perempuan.

"Bagus...Bagus..Sekarang Neji bertarung dengan Tenten."Ujar Gai masih dengan antusiasme.

Neji dan Tenten pun saling berhadapan. Sama seperti sebelumnya Tenten terlihat tenang dengan tatapan mata kosong. Sedangkan Neji menatap Tenten dengan mata dingin.

A New Chance to Become The OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang