12

1.2K 84 37
                                    

   Tenten melompat dari dahan ke dahan lainnya sambil menggedong Lee yang ringan. Tenten tidak bisa berbohong, Lee memang ringan bahkan seringan sebuah kertas.

Hup!

Tenten melompat ke bawah dan membaringkan Lee di tanah. Dirinya mengecek denyut nadi Lee dan bernafas lega. Dirinya tahu jika Lee hanya pingsan tapi tetap saja jika ada sesuatu yang tidak diinginkan akan sangat berbahaya.

"Dari mana saja kalian?"Tanya Neji yang baru saja muncul dari belakang.

Tenten menoleh dan melihat mata lavender Neji. "Lee ceroboh, dia tidak sengaja bertemu dengan lawan yang bukan lawannya. Aku melewati tempat itu dan melihat Lee pingsan."Ujar Tenten. Dirinya sedikit berbohong karena tidak ingin menyeret masalah ini lebih jauh.

Neji memutuskan untuk mendekati Tenten dan berlutut di sebelahnya.

"Jadi bagaimana?"Tanya Neji sambil melihat Lee yang tak sadarkan diri.

"Cuma pingsan dan sedikit lecet, tidak ada luka fatal."Ujar Tenten. Dia mengecek seluruh tubuh Lee dan hanya ada luka lecet akibat bergesekan dengan tanah.

"Neji, apa kau bisa memapahnya? Aku akan menunjukan jalan menuju menara."Ucap Tenten.

Neji mengangguk dan mulai memapah Lee. Neji terkejut bahwa Lee benar-benar ringan seakan dirinya membawa sebuah kertas.

"Ayo!"

Tenten mulai melompat ke pohon diikuti Neji dan mereka pun mulai melompat dari dahan ke dahan sampai mereka tiba di area ilusi.

"Ini Genjutsu!"Ucap Tenten.

"Jika ini Genjutsu, di depan kita berati adalah menaranya."Ucap Tenten sambil melihat sesuatu depan mereka yang merupakan sebuah hutan.

"Bagaimana kau tahu ini Genjutsu?"Tanya Neji masih memapah Lee.

"Tidak semua Genin yang berpartisipasi itu bodoh. Ini adalah salah satu taktik memenangkan ujian ini. Pertama carilah menaranya terlebih dahulu lalu menunggu di area dekat dengan menara. Biasanya mereka akan membuat Genjutsu untuk menjebak beberala Genin lain yang kesini dengan gulungan mereka. Saat mereka sudah terjebak, Genin yang membuat Genjutsu akan menyerang."Jelas Tenten panjang lebar.

Neji mengangguk mengerti. Semakin lama, Neji semakin mengagumi Tenten. Gadis itu selain cantik dan kuat juga sangat berpengetahuan, berbeda sekali dengan tampilannya sewaktu di akademi. Tapi Neji pernah mendengar tentang penipuan, apakah Tenten menipu seluruh orang di akademi bahwa dirinya hanya Kunoichi biasa saja yang keahliannya cuma pada senjata, tapi dibalik penampilannya Tenten adalah seorang jenius sejati yang kuat dan berpengetahuan.

"Tenten, aku ingin menanyakan ini sejak lama..Apakah kau menipu seluruh orang di akademi?"Tanya Neji dengan hati-hati.

Tenten terdiam. Tapi dirinya menjawab, "Ya."

Neji pun mengembuskan nafas, pemikirannya tepat. Tenten menipu semua orang, kali ini Neji tidak berani memanggil dirinya lagi seorang Rookie karena jenius yang asli tepat berada di berada di depan matanya.

Neji menyadari kalau hanya Tenten yang memahami arti seorang ninja. Selama ini Tenten menipu semua orang di akademi, saat menunjukan kekuatan sebenarnya dirinya sama sekali tidak sombong seperti Neji dan bersikap netral. Tidak terlalu menunjukkan emosi dan selalu menahan diri jika bertarung dengan temannya. Neji menyadarinya ketika dia melihat pertarungan Tenten dan Lee menggunakan kekkei genkainya, Byakugan. Dirinya melihat jika Tenten menahan diri melawan Lee.

Tenten tidak pernah menunjukan emosi apapun selain datar dan tersenyum. Memang begitulah seorang Shinobi, tidak diperbolehkan untuk menunjukan emosi bahkan disaat sedih pun.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A New Chance to Become The OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang