Sudah 2 hari Hana pulang dari rumah sakit. Walaupun sudah pulang tetapi Suho masih belum mengijinkan untuk sekolah. Dan itu membuat Hana kesal.
"nyuruh orang gak sekolah,tapi kamu malah kerja." cibir Hana karna kesal. Suho melirik Hana yang sedang kesal,dan itu sangat menggemaskan di mata Suho.
"mangkanya jangan sakit lagi kalau gak mau di tinggal." ucap Suho seadanya. Hana tambah mengerucutkan bibirnya.
"jangan di manyun-manyunin gitu bibirnya!" ucap Suho memperingati. Hana tidak tahu apa kalau ia sedang menahan untuk tidak mencubit pipi Hana di karenakan gemas.
Hana menghela nafas pasrah. "yaudah kerja sana,awas aja malah nyari selingkuhan!" Suho hanya terkekeh mendengar ucapan Hana.
"jangankan dua,satu aja udah istigfar mulu." Hana yang mendengar itu lantas mendelik.
"kamu kira aku setan pake istigfar segala hah?!" tanya Hana dengan nada kesalnya. Suho tertawa dan mencium kening Hana sekalian pamit.
"jangan banyak melakukan aktivitas yang membuat kamu cape! Awas aja sampe nyusahin orang lagi!" Suho mengelus kepala Hana dengan sayang.
"bawel! Udah sana hati-hati." ucap Hana mendorong bahu Suho untuk keluar. Baru 10 menit Suho pergi,tiba-tiba ada yang memencet bel.
Kringg
Kringg
"sabar elah! Gasabar banget!" gerutu Hana sambil membuka pintu. Tiba-tiba Hana menatap datar tamu yang datang.
"nyari siapa?" tanya Hana dengan sopan.
Kayak kenal,tapi siapa.
"Suho nya ada?" tanya orang itu dengan senyum yang menghiasi wajahnya.
"Suho nya lagi kerja,anda siapanya ya?"tanya Hana dengan menatap dari atas sampai bawah tamu tersebut.
"kenalin nama saya Irene! Pacarnya Suho." ucap Irene memperkenalkan dirinya dengan bangga. Bagai di sambar petir siang hari. Hana terkejut,tetapi ia berusaha membunyikan keterkejutannya. Dengan santai Hana membalas jabatan tangan Irene.
"saya Hana! Istrinya Suho." ucap Hana tak mau kalah. Dan seketika senyum tadi langsung memudar tergantikan dengan raut tak sukanya.
"ohh ini yang namanya Hana?"
"tidak ada yang menarik." ucap Irene dengan nada meremehkan.
"anda kira,anda menarik?" tanya Hana dengan menahan emosinya. Ingin rasanya Hana menabok wajah cantik itu. Cantik si tapi kalau kelakuannya kayak medusa buat apa?
Irene tersenyum sinis.
"menarik donk tentu." ucap Irene dengan nada sombongnya. Hana tersenyum lembut.
"menarik? Yakin? Kok gak nikah si ama suami saya?" ucap Hana santai. Irene yang mendengar itu dengan reflek ingin menampar Hana tetapi ia tahan.
"kenapa gajadi nampar? Takut? Atau ingin memutar balikkan fakta seakan-akan tante ini yang tersakiti?" ucap Hana masih dengan wajah santainya. Di balik wajah santainya sebenarnya Hana ketakutan setengah mati.
Irene menurunkan tangannya dan tersenyum dengan sangat manis.
"maaf ya adik kecil,Suho nikah ama kamu hanya sebuah keterpaksaan! Bukan atas dasar cinta!" ucap Irene tersenyum sinis saat melihat wajah Hana yang terkejut.
"keterpaksaan? Kalau terpaksa kenapa dia masih bertahan ama saya? Kenapa tidak balik ke anda? Udah bosen ya?" pernyataan Hana yang membuat Irene geram sendiri.
"ingat ya! Saya akan mengambil yang sudah seharusnya milik saya! Bagaimanapun caranya." Irene menunjuk wajah Hana dengan jari telunjuknya.
Hana menghela nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Life Partner |COMPLETED✓|
Jugendliteratur"Hana kamu akan papa jodohkan kepada anak rekan bisnis papa."ucap Leetuk selaku ayah dari Hana. Hana yang mendengar kalimat itu lantas menatap ayahnya dengan tatapan berbinar. "serius pah Hana di jodohin? Alhamdulillah akhirnya mimpi Hana terwujud...