Hana sudah lelah mengikuti Jaehyun yang mengelilingi mall ini. Ia bingung,tujuan ni orang ngajak ke sini itu apa? Dari tadi muter muter gajelas ampe pusing ni pala.
"Eh janur kuning! Tujuan lo ngajak kemari itu apasi!" Hana sudah jengah gengs. Jaehyun menengok ke arah Hana dan tersenyum semanis mungkin, tapi di mata Hana itu senyum yang sangat menjengkelkan.
"biar bisa berduaan ama lo lebih lama." ucap Jaehyun memggoda Hana.
"najis,modus mulu lo,udah ah mau balik gue!" saat Hana ingin meninggalkan Jaehyun. Tetapi Jaehyun menahannya,dan langsung mencium Hana tepat di bibirnya.
Hana terkejut bukan main, saking terkejutnya Hana malah bengong saja saat Jaehyun menciumnya di tempat umum. Apa yang terjadi?
Hana tidak tahu kalau dalam kejauhan ada seseorang yang sedang menahan emosi melihat kejadian konyol tersebut. Suho menahan amarahnya saat melihat istrinya di cium oleh pria lain dan tidak melakukan penolakan.
"ayok kita pulang." Suho menarik tangan Irene. Dan Irene tersenyum sangat puas saat melihat amarah itu. Akhirnya yang ia impikan terjadi juga. Semoga saja setelah ini Suho memutuskan untuk menceraikan Hana.
Hana langsung mendorong Jaehyun.
Plakkk
Hana menampar Jaehyun sambil menangis. "brengsek!" ucap Hana dan kangsung meninggalkan Jaehyun yany masih mematung di tempat.
Mengapa ia di tampar? Mengapa ia di katakan brengsek?
Hana berlari keluar sambil menangis. Ia tidak peduli dengan orang orang yang menatap dirinya dengan heran. Ia masih tidak menyangka bahwa Jaehyun akan melakukan hal sebrengsek itu. Jaehyun pikir Hana cewek apaan yang mau di cium sembarangan.
Hana memutuskan untuk pulang ke apartemen. Di dalam taxi Hana masih saja menangis,membuat samg supir heran. Saat sudah tiba di apartemen, Hana melihat ke arah parkiran ternyata Suho sudah pulang.
Hana membuka pintu apartemen dan terkejut saat melihat Suho mencium Irene dengan napsunya. Gila! Nyesek banget astagaa. Suho melirik Hana sekilas dan melanjutkan kegiatannya tadi. Dan Irene? Sudah pasti ia sangat senang.
"suho?" panggil Hana lirih. Suho memberhentikan aktivitas tersebut dan menghampiri Hana.
Plakkk!
Hana terkejut saat tangan Suho mendarat di pipi mulus Hana. Bukan Hana doang yang terkejut,Irene juga terkejut guys. Tetapi ia malah senang sekali karena sedikit lagi ia akan menang..
"murahan banget kamu." seperti di tusuk ribuan pedang saat mendengar kalimat pedas itu. Hana tidak menyangka serendah itukah dirinya di mata Suho?
"emang yang bisa cuma kamu doang? Saya juga bisa!" ucap Suho dan langsung lanjut mencium Irene. Hana yang tidak sanggup langsung keluar dari apartemen dengan sakit hati yang luar biasa.
Mengapa jadi seperti ini?
Mengapa Suho jahat sekali?
Hana memukul dadanya sangat kencang karena tidak sanggup menahan sesak ini. Hana duduk di trotoar sambil menangis. Ia bersyukur karna hujan dapat menyamarkan suara tangisannya.
Hana terus menangis sampai ada yang membekap mulutnya dan semuanya menjadi gelap.
***
"maaf." ucap Suho menyesal kepada Irene. Irene tersenyum dan mengusap tangan Suho.
"gapapa aku ngertiin kamu kok." ucap Irene.
Sukurin lo anak kecil!
"terimakasih,sudah ngertiin aku." ucap Suho tulus. Suho berpikir bahwa Hana akan pergi ke rumah orang tuanya dan menceritakan semuanya. Biarlah Suho tidak peduli,ia sudah terlanjur kecewa dengan Hana.
Suho pergi ke kamar mandi. Di kamar mandi ponsel Suho berdering dan melihat nama mertuanya yang nelpon. Ia hanya menghela nafas pasrah saat mengangkatnya.
"halo,kenapa mah?"
"kamu lagi sama Hana, sayang?"
"emang kenapa mah?"
"Hana mama telfonin gak diangkat mangkanya mama telfon kamu."
"yaudah nanti Suho yang hubungin Hana ya mah." Suho panik. Ia kira mertuanya akan memarahinya gegara Hana nangis. Ternyata ini lebih buruk lagi. Suho berusaha menelpon Hana tetapi ponselnya tidak aktif.
Suho panik luar biasa. Ia langsung keluar dari kamar mandi,tetapi saat ia hampir dekat dengan ruang tamu ia mendengar Irene yang sedang berbicara dengan seseorang.
"gimana? Anak ingusan itu udah lo culikkan?"
"..."
"bagus! Gue suka sama hasil kerja loh,sekarang lo terserah mau diapain itu anak,kalau perlu suruh Jaehyun rusak aja sekalian biar Suho gamau lagi!"
"..."
"yauda gue tutup ya." Irene tertawa puas. Akhirnya bentar lagi ia akan menjabat sebagai nyonya kim. Saat Irene membalikkan badan ia terkejut melihat Suho yang menahan emosi. Irene sangat takut.
"ehh Suho? Kamu udah kelar dari kamar mandinya."ucap Irene kikuk. Suho berjalan mendekati Irene,dan tentu saja Irene mundur.
"dimana Hana?" tanya Suho dingin. Wailah baru pertama kali Irene melihat Suho semarah ini.
"aku gatau." jawab Irene gugup. Suho tertawa menyeramkan dan membuat bulu kuduk Irene naik.
"gatau? Tadi kamu mau ngerusak siapa? MANA HANAAA?!!" teriak Suho.
"aku gamau ngasih tau dimana Hana! Aku cinta sama kamu,Suho! Ini usaha aku buat dapetin kamu." pernyataan Irene membuat Suho muak.
"kalau lo cinta ama gue,lo harus relain gue biar gue bahagia,bukannya begini!" Irene menangis saat mendengar kata 'lo gue' yang keluar dari mulut Suho.
"kamu gaboleh ama dia! Kamu harus sama aku! AKU CINTA SAMA KAMU! BIARIN AJA SI HANA BIAR RUSAK SEKALIAN!" teriak Irene.
Brakkk!
Suho meninju tembok dengan keras sampai Irene terkejut.
"bangsat! Ternyata lo lebih kotor dari seorang jalang! Ampe bangsat bangsat itu menyentuh Hana,lo akan tau akibatnya." ucap Suho dan langsung meninggalkan Irene yang merasa kesal.
Jalang? Sembarangan aja!
"HANA SIALANNNN!" teriak Irene frustasi.
***
Vote dan comment yaMakasih 💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Life Partner |COMPLETED✓|
Teen Fiction"Hana kamu akan papa jodohkan kepada anak rekan bisnis papa."ucap Leetuk selaku ayah dari Hana. Hana yang mendengar kalimat itu lantas menatap ayahnya dengan tatapan berbinar. "serius pah Hana di jodohin? Alhamdulillah akhirnya mimpi Hana terwujud...