"udah puas jalannya?"
Hana meneguk salivanya kasar. Mengapa jadi ia yang kayak melakukan sebuah kesalahan?
Ingat Hana lo gak salah.
Hana menghela nafas berusaha menenangkan dirinya. Di saat sudah tenang,ia menatap Suho dengan datar.
"puas banget malah,minggir aku mau lewat." ucap Hana sambil berjalan menuju pintu rumah yang di hadang Suho. Karena Suho sudah mengkhawatirkan Hana,ia tidak bergerak sedikitpun dari tempatnya dan masih menutupi jalan Hana.
"dari mana kamu?"
"abis liat orang selingkuh." jawab Hana santai. Padahal ia mati-matian menahan sesak di dadanya.
"ngeliat apa ngelakuin?" sindir Suho dengan nada sinisnya. Hana menghela nafas lelah. Lihatlah,ia jalan sama Jaehyun saja sudah dituduh selingkuh. Padahal tadi Suho dan Irene peluk pelukan malah.
"ngeliat lah,ngapain juga ngelakuin hal yang gak guna!" jawab Hana masih dengan nada santainya.
"ponsel kamu kemana? Saya telfonin gak di angkat-angkat." tanya Suho masih dengan nada sinisnya.
"oo iya ponsel,aku lupa kalau aku punya ponsel." Dengan muka ngeledek Hana mengeluarkan ponsel dari tas kecilnya. Dan hal tersebut membuat Suho geram,karena merasa di permainkan.
Suho menghela nafas untuk menetralkan emosinya. Ia tidak boleh lepas kendali.
"kamu tadi kemana Hana?" tanya ulang Suho dengan nada lembutnya.
"budeg? Udah di bilang aku abis liat orang selingkuh." jawab Hana santai.
"HANAA! jangan kurang ajar ya sama saya!" Hana terkejut mendengar bentakan itu. Baru pertama kali Hana di bentak.
"kamu bentak aku? Hebat ya kamu udah berani bentak aku. Padahal disini yang salah kamu,tapi? Seakan-akan aku yang ngelakuin kesalahan." Pertahanan yang Hana tahan sedari tadi akhirnya runtuh juga.
Suho terkesiap melihat bulir air mata yang jatuh dari mata indah Hana.
"emang aku ngelakuin apa Hana?" tanya Suho.
"tadi aku ke kantor kamu,niatnya mau ngasih kejutan ke kamu,tapi nyatanya kamu yang ngasih aku kejutan." jelas Hana sambil mengusap bekas air matanya.
Suho terkejut bukan main saat Hana berbicara itu. Jangan bilang Hana melihat kemesraan antara Irene dengan dirinya.
"kenapa diem? Benarkan kamu masih berhubungan sama si medusa itu." ucap Hana dengan lirih.
"bego banget ya aku,di bohongin mau aja gak nyangka banget." lanjutnya. Suho masih membisu di tempat. Ia bingung harus bilang apa karena nyatanya emang seperti itu.
"kamu yang selingkuh tapi malah kamu yang bentak aku dan nuduh aku ngelakuin perbuatan hina itu." ucap Hana menahan sesak di dada. Dan Hana meninggalkan Suho yang masih bergelut dengan pikirannya.
"AKKKHHHH! KENAPA JADI KAYAK GINI SI." teriak Suho frustasi.
Saat di kamar tiba,Hana langsung memecahkan tangisnya bersama rasa sesaknya itu. Ia kira Suho akan menjelaskan kalau yang Hana liat hanya sebuah kesalahpahaman. Tapi nyatanya? Suho malah membenarkan fakta itu.
"mama sakit banget dada Hana mah." ucap Hana lirih. Mengapa rasanya begitu sesak sekali?
Tokkk...tokkk
Hana membuka pintu dan melihat Suho yang sedang melihatnya juga.
"Han,saya minta maaf saya salah karena sudah bohongin kamu." ucap Suho sambil menundukkan kepala.
"aku memang masih pacaran dengan Irene,aku gak tau harus gimana, aku sayang kamu ama Irene juga." lanjut Suho dan jelas saja menimbulkan sesak di Hana.
"terimakasih atas kejujuran kamu,tapi aku gak mau berbagi rasa sayang, dan aku gak butuh permintaan maaf kamu,yang aku butuhin keputusan kamu buat milih aku apa Irene." setelah mengatakan itu Hana kembali masuk ke kamarnya.
Suho bingung harus memilih siapa. Dua wanita itu sangat berati baginya.
***
Keesokan paginya Hana bangun dan Suho sudah tidak ada di rumah orang tuanya. Mungkin ia sedang pacaran bersama Irene. Sudah lah Hana tidak peduli.
Hana menurunkan anak tangga dan melihat sang mama yang sedang menonton televisi."mama." Jessica menengok ke arah Hana lalu menghadap ke tv lagi. Whatt? Hana kira mamanya akan memeluknya karena rindu.
"ihh mama masa Hana di cuekin si." ucap Hana manja dan memeluk ibunya.
"ehh ada kamu." ucap Jessica membalas pelukan sang anak. Saat mendengar cerita dari menantunya,Jessica prihatin dengan anaknya. Anaknya yang masih remaja seharusnya menghabiskan waktu remajanya dengam teman temannya. Bukan malah masalah rumah tangganya.
"mama kok gak bangunin Hana si." ucap Hana dengan nada manja.
"kamu kan tidur kayak orang mati." balas Jessica cuek. Hana mengerucutkan bibirnya kesal.
"mama pernah punya masalah rumah tangga gak si?" tanya Hana dan di balas senyuman oleh sang ibu.
"setiap berumah tangga pasti ada saja kerikil,batu,badai gak mungkin berjalan mulus gitu aja." jelas Jessica sambil mengusap rambut putrinya dengan penuh kasih sayang.
"itu juga ujian buat kamu,kamu bisa menyelesaikan ujian itu atau tidak jangan pernah kabur dari masalah apapun yang menimpa kamu." lanjut Jessica menahan tangis melihat kerapuhan anaknya.
"Hana harus apa mah? Dada Hana sesak sekali." ucap Hana memeluk ibunya untuk menyembunyikan air matanya.
"mama percaya sama kamu,kalau kamu bisa menyelesaikannya." ucap Jessica penuh sayang.
"Hana gak suka di bohongin,Hana benci di bohongin." ucap Hana lirih.
"mungkin Suho punya alasan melakukan itu. Apapun alasannya kamu harus dengerin dia,kalau kamu udah tau alasannya apa kamu harus ngambil keputusan sebaiknya gimana." Hana takjub mendengar nasehat ibunya itu. Walaupun menyebalkan tetap saja Hana menyayanginya.
"tumben mama bijak." ucap Hana. Jessica tersemyum penuh arti.
"keren kan kalimat mama,gak sia sia beli paketan abis itu buka gugel." tawa Jessica pecah saat melihat raut kesal anaknya. Dan Hana ikut tertawa dan memeluk Jessica.
"aku sayang mama."
***
Happy reading guys
Vote dan comment
Makasih ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Life Partner |COMPLETED✓|
Novela Juvenil"Hana kamu akan papa jodohkan kepada anak rekan bisnis papa."ucap Leetuk selaku ayah dari Hana. Hana yang mendengar kalimat itu lantas menatap ayahnya dengan tatapan berbinar. "serius pah Hana di jodohin? Alhamdulillah akhirnya mimpi Hana terwujud...