Gatau aku nulis apa disini. Menurut aku part ini aneh, gajelas karena saking bingung mau nulis apaan 😭😭😭
Semoga kalian suka ya:(***
2 tahun kemudian...
Seorang wanita cantik sedang menelepon seseorang diponselnya. "kamu dimana?" tanya Hana dengan wajah kesalnya. Gimana tidak kesal coba Hana berdiri sudah lebih dari setengah jam didepan kampusnya.
"ini macet, by sabar ya dikit lagi aku nyampe."
"jangan lama-lama! Aku nunggu dicafe sebrang campus ya." ucap Hana sambil mematikan sambungan telepon. Dikarenakan Hana yang sedang memasukkan ponselnya sambil menyebrang. Dari arah barat ada mobil sedang melaju dengan kecepatan diatas rata-rata.
Ciiiittttt
Hana yang melihat itu terpaku sejenak. Untung saja nyawanya tidak melayang. Hana shock berat, kakinya terasa lemas hingga ia terjatuh duduk. Si pengendara mobil tersebut langsung keluar dengan paniknya.
"maaf saya gasengaja." ucap orang itu. Lagi lagi Hana terpaku mendengar suara itu. Suara yang Hana rindukan dari 2 tahun lalu. Hana mendongakkan kepalanya, seketika udara disekitar sudah mulai menipis. Hana terkejut bukan main. Orang yang ia rindukan ada didepan matanya dengan ketampanan yang makin meningkat.
"su--su--ho." ucap Hana terputus-putus. Hana berusaha tidak menangis tetapi airmatanya tetap keluar. Orang tersebut makin panik saat melihat Hana menangis, ia langsung mensejajarkan tubuhnya dengan tubuh Hana.
"hey mana yang sakit?" tanya Suho dengan muka paniknya. Seperti ada pisau yang menusuk hati Hana, saat melihat tatapan tidak mengenal. Apa Suho sudah melupakan?
"mau saya antar ke rumah sakit?" tawar Suho. Hana buru-buru menghapus airmatanya dan langsung bangkit dari duduknya.
"saya tidak apa-apa, maaf kalau saya nyebrang sembarangan." ucap Hana dengan lirih. Suho menghela nafas lega,untung saja ia hampir melayangkan nyawa seseorang.
"ini kartu nama saya, kalau ada yang sakit kamu bisa hubungi nomor disitu, kalau gitu saya permisi." ucap Suho terburu-buru. Hana membeku ditempat, ternyata orang yang ia rindukan selama ini malah tidak mengingatnya. Mengapa takdir begitu tidak adil?
Sakit bukan?
Hana menatap kartu nama itu dengan tatapan kosong. Mark yang baru datang dan melihat keramaian langsung menghampiri. Dan melihat Hana yang menjadi pusat perhatian.
"Hana kamu gapapa? Ada yang luka?" Mark melihat keadaan Hana yang sepertinya baik-baik saja. Mark membawa Hana untuk menepi. Saat sudah sadar dari lamunannya,Hana langsung memeluk Mark erat dan tangisannya pecah. Mark mengelus punggung wanita yang sudah menjadi pacarnya selama 2 tahun.
"apa ada yang sakit?" tanya Mark lembut.
Hati aku sakit, sakit banget mungkin sudah hancur. Batin Hana.
"jangan nangis,by. Aku sedih liat kamu nangis begini." ucap Mark. Memang benar Mark tidak pernah membuat Hana menangis. Hana selalu bahagia dengannya. Tetapi dibalik kebahagiaan itu, Mark tidak tahu kalau ada sejuta kesedihan yang mendalam.
***
Setelah mengurusi hal kecil, Suho langsung kerumah sang ibu. Gara-gara ibunya ia membawa mobil seperti sedang balapan. Saat sedang berkutat dengan dokumen, ibunya menelepon untuk segera kerumah.
"ibu ada apa?" tanya Suho. Taeyon tersenyum melihat kehadiran putra sulungnya. "ibu tadi buat kue, kamu cobain ya." ucap Taeyon santai. Dan Suho cengo melihat ibunya.
Ia hanya disuruh mencicipi kue buatan ibunya. Hey! Apakah ibunya tau kalau anaknya ini hampir saja menabrak seseorang.
"aku kesini cuma buat nyobain kue?" tanya Suho jengkel dan Taeyon mengangguk polos. Suho menghela nafas, sejak ia keluar dari rumah sakit kelakuan ibunya makin aneh saja.
"ibu tau? Aku hampir aja nabrak mahasiswi." ucap Suho kesal. Taeyon tentu saja terkejut. Seketika ia diliputi rasa bersalah. "maaf,ibu terlalu bersemangat membuat kue." ucap Taeyon sambil menundukkan kepalanya.
"sudah tidak apa, mahasiswi itu tidak kenapa napa." ucap Suho lembut sambil memeluk sang ibu.
"kalau kamu bertemu lagi dengan mahasiswi tersebut, tolong bawa kerumah ibu merasa bersalah." ucap Taeyon dan Suho hanya tersenyum. Suho ijin untuk ke kamar.
"aku seperti mengenal wajah gadis itu." ucap Suho sambil menerawang wajah gadis tersebut. Ia merasa tidak asing dengan wajah itu. Apa lagi saat mendengar suaranya. Seperti seseorang dalam mimpinya.
Apa dulu ia pernah mengenal gadis itu? Apa hanya kebetulan saja? Gataulah kepala Suho semakin pusing disaat mengingat sesuatu. Nanti ia akan bertemu lagi dengan gadis itu.
***
Sejak pertemuan singkat antara Hana dan Suho. Hana menjadi pendiam, yang biasanya ia selalu ceria. Mark sempat berfikir kalau tadi Hana sakit akibat kecelakaan tadi.
"Hana kamu gapapa?" tanya Mark untuk kesekian kalinya. Hana terkejut saat Mark memukul pelan bahunya.
"i--iya aku gapapa." ucap Hana.
"kalau ada masalah cerita sama aku." ucap Mark sambil mengelus pelan tangan Hana. Hana tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
"hmn,Mark?" panggil Hana.
"iya?"
"aku mau hubungan ini kita akhiri saja." ucap Hana dengan satu tarikan nafas.
***
Vote dan comment ya ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Life Partner |COMPLETED✓|
Dla nastolatków"Hana kamu akan papa jodohkan kepada anak rekan bisnis papa."ucap Leetuk selaku ayah dari Hana. Hana yang mendengar kalimat itu lantas menatap ayahnya dengan tatapan berbinar. "serius pah Hana di jodohin? Alhamdulillah akhirnya mimpi Hana terwujud...