Selepas pulamg dari rumah orang tua Hana semalam. Suho jatuh sakit karena ia belum sempat makan dari pulang kerja. Ia demam tinggi,ingin menelfon Hana tapi tidak enak takut merepotkan. Ingin memanggil Irene tapi takut membuat Hana malah makin membencinya.
Suho memejamkan matanya sambil merasakan sakit kepalanya dan suhu bdan yang tinggi. Suho mendengar suara pintu yang di buka. Suno mengira itu ibunya jadi ia masih tetap memejamkan matanya. Tidak mungkin Hana pulang dalam keadaan membenci dirinya.
"ya ampun Suho kamu kenapa?" tanya seseorang panik. Suho membuka mata dan melihat wajah cantik Hana yang sedang khawatir. Seulas senyum tipis Suho keluarkan.
"badan kamu panas banget astaga." Hana langsung mengambil kompresan. Senang bukan main melihat Hana masih memperdulikannya.
"kenapa gak telfon aku? Kalau kamu jatuh gimana? Jangan bikin aku khawatir donk." omel Hana. Gimana tidak panik coba? Hana pikir Suho sedang pacaran ama Irene,nyatanya malah terbaring lemah seperti ini.
"udah makan belum?" tanya Hana. Suho membalas menggelengkan kepalanya saja. Hana berdecak kasar.
"gimana gak sakit coba?kamu aja belum makan,kamu itu gaboleh telat makan, tunggu ya aku mau bikin bubur dulu." Hana meninggalkan Suho yang sedang bahagia disana.
Sepertinya ia harus mengambil keputusan secepatnya agar tidak menyakiti Hana.
Selang 20 menit Hana kembali dengan namoan yamg berisi bubur dan air putih.
"nih makan! Abisin! Obatnya di minum!" oceh Hana tanpa henti. Melihat keadaan Suho yang tidak memungkinkan untuk makan sendiri,Hana berinisiatif menyuapi Suho.
"Hana sa---" Hana memotong ucapan Suho.
"jangan mikirin hal lain dulu,fokus kesehatan kamu dulu." ucap Hana sambil menyuapi suapan terakhir.
Setelah minum obat Suho lamgsung tertidur dengan wajah damainya. Hana memerhatikan pahatan wajah Suho yang sangat indah. Seketika air mata Hana jatuh memgingat kemesraan suaminya itu dengan orang lain.
Drtt...
Drrt..Ponsel Suho berdering dan Hana melihat nama Irene tertera disana. Dengan berat hati Hana menerima telepon itu.
"suho kamu jadi gak temenin aku belanja?"
"kamu gak lupakan ama janji kamu kemarin?"
Hana meremas bajunya menahan isak tangisnya.
"ihhh sayangggg jangan diam aja donk."
Hana mengatur nafas untuk menjawab pertanyaan irene.
"ada apa si arang? Lo ganggu tau gak? Suho lagi berduaan ama gue! Lo gak usah ganggu!" Hana langsung mematikan sambungan sepihak dan tersenyum puas.
Rasain lo arang!
***
Irene meremas ponselnya saat mendengar suara Hana. Anak SMA itu sungguh berani kepada dirinya.
"ah sialan!." teriak Irene kesal.
"liatin aja lo! Gue bakal bales semuanya." ucap Irene dengan penuh emosi. Ia tidak boleh kalah dari anak ingusan itu. Ia lebih unggul dari anak itu.
"gimana? Informasi anak ingusan itu sudah dapat?"
"sudah nona! Ternyata Ny.Hana satu sekolah dengam Tn.muda Jaehyun."
Irene tersenyum jahat. Jadi ia tidak perlu susah susah membalas bocah itu. Tinggal suruh Jaehyun saja pasti adiknya itu akan mau.
"yaudah pantau terus anak itu." Irene memutuskan panggilan itu dan berjalan keluar kamarnya mencari Jaehyun.
"Jaehyunnnn." teriak Irene memenuhi ruangan. Jaehyun datang dengan mengucek-ucek matanya.
"apaan si kak! Masih pagi tau gak usah teriak-teriak." protes Jaehyun saat kegiatan tidurnya di ganggu. Irene terkekeh.
"kamu kenal dengan Kim Hana?" tanya Irene to the point. Mendengar nama yang tidak asing di telinganya,Suho menatap Irene dengam curiga.
"gimana kaka bisa tau nama orang yang aku suka?" tanya Jaehyun penasaran. Irene terkejut,ternyata gadis yang di sukai adiknya ini ternyata Hana. Dunia memang sempit sekali.
"kamu suka sama dia?" tanya Irene dan di balas anggukan.
"kejar dia sampe kamu mendapatkannya." kakak akan mengejar suaminya. Lanjut Irene dalam hati.
"Jaehyun gabisa kak. Hana sepertinya tidak suka dengan Jaehyun." pundak Jaehyun merosot saat mengatakan fakta itu.
"kamu bisa! Usaha donk." ucap Irene.
"iya nanti Jaehyun usaha." balas Jaehyun dan kembali ke kamarnya.
Gue ancurin lo, Kim Hana.
***
Suho terbangun dari tidurnya dan ia melihay Hana yang tertidur pulas sambil menggenggam tanganya. Suho pun tersenyum,betapa beruntungnya ia mendapatkan Hana.
Dengan gerakan perlahan Suho mengusap pipi Hana dengan lembut.
Maafin saya ya,Han.
Hana pun yanh sedang tidur pun terganggu karena ada yang mengusap pipinya. Hana bangun dan melihat Suho yang sedang tersenyum manis.
Jedag jedug jedag jedug!
Hana berusaha menetralkan bunyi jantungnya. Gimana tidak dag dig dug coba? Pas buka mata lihat sosok ibli-- ehh salah maksudnya malaikat.
"ada yang sakit?" Hana memecahkan keheningan. Suho menggeleng dan membalas genggam tangan Hana sangat erat.
"maaf,aku genggam tangan kamu biar kamu tidurnya nyenyak." ucap Hana merasa bersalah.
"kenapa harus minta maaf?" tanya Suho.
"kamu kan gak suka kalau aku sentuh kamu." ucap Hana.
"itu dulu,Hana. Sekarang sentuhan mu sudah menjadi tempat favorit saya." ucap Suho masih dengan senyuman indahnya.
Hana hanya tersenyum malu-malu. Biasanya juga malu-maluin nih anak.
"yauda aku lanjut tidur di kamar ya,kalau ada apa-apa panggil aku aja." ucap Hana seraya bangkit dari duduknya. Suho yang melihat itu lantas menarik Hana dan jatuh di atas Suho.
Hana terkejut bukan main. Dikasih senyuman saja jantungnya sudah berisik. Ini lagi,tindih-tindihan,apa kabar ni jantung?
"kamu tidur sama saya mulai sekarang." ucap Suho dan Hana mengaga tak percaya.
Tidur bareng? Ama Suho? Wahhh ada peningkatan!
"hmm okay,tapi bisa gak lepasin aku? Jantung aku kasian ni." ucap polos Hana dan di balas kekehan dari Suho.
Suho sangat amad bersyukur karena Hana tidak membencinya. Melainkan memberikan ia waktu untuk memilih yamg terbaik untuknya.
***
Huaaa aku baru nyadar partnya masih acak acakan:'
Happy reading guys❤
Vote dan comment ya
Makasih ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Cool Life Partner |COMPLETED✓|
Novela Juvenil"Hana kamu akan papa jodohkan kepada anak rekan bisnis papa."ucap Leetuk selaku ayah dari Hana. Hana yang mendengar kalimat itu lantas menatap ayahnya dengan tatapan berbinar. "serius pah Hana di jodohin? Alhamdulillah akhirnya mimpi Hana terwujud...