|Delapan|

661 96 8
                                    


"Kau tidak ke kampus lagi?"

Taehyung membuka pintu kamar Yewon. Dan tampak adiknya yang masih berada didalam selimut.

Sementara Yewon tidak menjawabnya sama sekali dan menatap kosong kearah jendela.

"Ya! Yewon. Kau tidak ke kampus?!"

Yewon berdecak malas karena Taehyung yang menarik selimutnya. Taehyung berkacak pinggang dihadapannya. Dan menutupi jendela yang dari tadi dipandanginya.

Dibalikkan tubuhnya dan menarik kembali selimutnya tanpa memperdulikan Taehyung yang sudah kesal.

Dengan segera Taehyung menarik kembali selimutnya dengan sekali hentakan.

"Kenapa sih?"

Sontak Yewon mendudukkan tubuhnya. Dan menatap Taehyung dengan nyalang.

"Kenapa kau bilang?"

Taehyung mengambil jam weker yang tadinya terletak dimeja samping ranjang Yewon.

"Lihat. Sudah pukul 9."

Tunjuk Taehyung tepat dihadapan Yewon. Sementara dia hanya melirik sekilas saja dan mendengus malas.

"Aku tidak pergi."

Taehyung meletakkan kembali benda tersebut ke tempatnya.

"Apa kau bilang?"

"Tidak. Kali ini kau harus masuk,kau sehat-sehat saja jadi tidak ada alasan untuk tidak masuk."

Tekan Taehyung dan menarik pergelangan tangan Yewon. Dengan segera Yewon menarik lengannya dengan paksa.

"Ku bilang.aku.tidak.akan.masuk."

Ujar Yewon dengan menekan setiap perkataannya. Dan membuang wajahnya lalu berbaring membelakangi Taehyung.

"Ada apa?"

Tanya Taehyung dengan serius. Karena jarang sekali Yewon memiliki mood yang seperti ini. Dan mendudukkan dirinya di sisi ranjang.

Suara isakan terdengar. Taehyung hanya bisa menghela nafasnya panjang. Ternyata dugaannya tentang Yewon dan Namjoon benar. Kalau mereka sedang tidak baik-baik saja.

"Aku tidak mau pergi."

"Tidak mau bertemu dengan Namjoon."

Racaunya dan bangkit mendudukkan tubuhnya dan menghapus air mata yang membasahi pipinya. Yewon menoleh menatap Kakaknya dan isakan-isakan kecil pun kembali terdengar.

"Bahkan aku sudah meminta break dia masih belum mau jujur."

Cicit Yewon dan menundukkan kepalanya. Lalu menangis. Taehyung menghela nafasnya panjang dan menarik Yewon kedalam pelukannya dan mengatakan kata-kata penenang agar adiknya tidak terlalu menangisi pria brengsek seperti Namjoon.

"Sudah-sudah."

Ditariknya perlahan tubuh Yewon agar bisa melihat wajahnya.

"Bukannya kau berulang tahun besok,hm? Jangan bersedih lagi. Mungkin ada hal yang belum bisa disampaikannya untuk sekarang."

Di usapnya air mata yang berada di kedua pipi adiknya dengan ibu jarinya.

Yewon menegadah dan menatap Kakaknya yang tersenyum.

"Tapi..."

"Tidak ada tapi-tapian. Ayo aku yang antar."

°°°°°°


Dengan sangat-sangat terpaksa Yewon menuruti perkataan Kakaknya. Kini dia sudah berada di dalam mobil menunggu Taehyung yang mengambil beberapa barangnya. Dia menggunakan kaus v necknya yang berkerah yang dipadupadankan dengan celana keeper hitamnya dan topi baretnya. Outfitnya kali ini antara sederhana atau dia yang memang kelewat malas ke kampus.

Deaf [Bangchin]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang