|Empatbelas|

668 94 2
                                    

Ini sudah hampir seminggu Yewon koma. Semuanya semakin khawatir karena kondisinya yang semakin lama melemah. Taehyung dan Yoongi selalu bergantian untuk menjaga Yewon.

Yoongi juga sudah menceritakan apa hubungannya dia dengan Yewon. Maksudnya bukan hubungan yang gimana-gimana ya. Tapi dia tidak ingin menceritakan masalah tentang dirinya dengan Namjoon kemarin. Walaupun Taehyung sendiri yang menanyakannya kemarin. Karena dia tidak pantas menceritakannya. Nanti dikira mengadu domba. Dan juga situasinya sangat tidak tepat. Melihat keadaan Taehyung yang harus mengurus Ibunya yang masih tidak menerima keadaan Yewon,dan juga dirinya yang harus mengatur jadwal kerjanya.

Dia sangat berterimakasih pada Yoongi karena sudah mau secara sukarela bergantian merawat Yewon setiap harinya.

Taehyung yakin kalau Yoongi tidak menganggap Yewon hanya sekedar teman. Dia dapat melihat dari bagaimana Yoongi yang selalu menemani Yewon setiap hari. Menceritakan hal-hal yang baru saja dia lakukan. Atau terkadang dia hanya akan memandangi lamat-lamat wajah Yewon yang tak kunjung bangun. Sedih sebenarnya.

Jhope juga seperti melihat sosok yang lain disaat Yoongi seperti ini. Rasanya dia rapuh sekali. Hancur. Jhope tidak tau seberapa besar perasaan temannya ini pada Yewon. Tapi dia tau kalau perasaan Yoongi lebih dalam daripada Namjoon.

Seperti sekarang dia dapat melihat temannya yang memanggil suster dan menyuruhnya untuk membantu Yewon agar badannya tidak lengket ketika sadar nanti,itu dilakukannya setiap hari. Agar Yewon selalu nyaman. Dia hanya bisa tersenyum miris melihat sorot mata Yoongi yang selalu menatap penuh harapan pada Yewon.

"Yoon. Aku pulang dulu ya,kalau ada apa-apa kabarin saja."

Ujar Jhope,setelah dilihatnya suster keluar dari ruangan Yewon dan memberitahu Yoongi masuk sebelum dia pergi meninggalkan mereka. Dia hanya tidak ingin mengganggu waktu Yoongi dan Yewon.

Sementara Yoongi membalasnya dengan anggukan pelan dan senyum tipis pada Jhope.

Dilihatnya Jhope yang sudah pergi meninggalkan dirinya sendiri. Lalu dia masuk kembali kedalam ruangan.

Seperti biasa dia tersenyum pada Yewon sebelum duduk di kursi sebelah ranjang sambil menggenggam sebelah tangan Yewon.

"Sore Yewon."

"Hey,masih belum mau bangun ya?"

Tanya Yoongi sambil tersenyum miris.

"Tidak rindu?"

"Dengan Ibu,Ayah,Kakak dan Namjoon mungkin?"

"Kalau denganku mustahil,benarkan?"

Tawa canggung yang terdengar diruangan yang sunyi itu.

"Apa tidak lelah tidur terus?"

"Kenapa selama hampir seminggu ini pertanyaan ku tidak ada yang dijawab ya?"

"Marah padaku?"

"Kenapa sih aku ini."

Ujarnya sambil mengusap tengkuknya dengan sebelah tangannya. Dia melakukannya seakan-akan Yewon sedang tersenyum mendengar ocehan dirinya.

Kali ini Yewon sedikit berbeda sejak kemarin. Karena selang Yewon sudah dicabut. Dokter sudah tidak terlalu menyarankannya. Jadi Yewon hanya perlu menggunakan infus di hidung dan lengan saja. Setidaknya dia tidak lelah melihat Yewon yang harus membuka mulutnya karena selang tersebut.

"Bangun ya? Besok juga tidak apa. Asal gak tidur terus."

"Takut soalnya."

°°°°°°

"Yewon seperti ini karena ku kan?"

Hyeji menghampiri Namjoon yang duduk disofa dengan wajah yang menunduk dengan kedua tangan yang saling bertautan dan meremasnya kuat. Seperti melampiaskan semua perasaannya.

Deaf [Bangchin]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang