"Ada empat persyaratan dalam setiap pernikahan yang membahagiakan. Yang pertama adalah iman, dan sisanya ada kepercayaan." - Elbert Hubbard
Maka Yewon telah memberikan seluruh kepercayaannya pada Yoongi. Yang kini telah resmi menjadi suaminya.
Lelaki yang selalu berada disampingnya mau bagaimana pun keadaan yang Yewon alami. Disaat Yewon meraung-raung ketika mengetahui dirinya harus mengalami lumpuh sementara, disaat dirinya harus menelan kenyataan pahit bahwa dirinya tidak dapat mendengar layaknya manusia normal lagi. Tapi Yoongi tetap berada disampingnya. Dengan dirinya yang datar dan dingin. Namun perhatian dan melakukan apapun itu hanya demi Yewon.
Juga lelaki yang menerimanya apa adanya.
Yewon menatapi wajah Yoongi yang seperti bayi ketika tertidur dengan bibir imutnya yang sedikit mengerucut, dan pipinya yang semakin berisi setelah mereka menikah yang terhitung sudah memasuki bulan kelima.
Sepertinya Yoongi sangat senang karena sudah memilih Yewon sebagai istrinya.
Terbukti. Ketika pulang kerja Yoongi selalu menolak ajakan teman sekantornya yang selalu mengajak dirinya untuk minum-minum sebentar, atau hanya sekedar makan malam.
Dia menolak itu semua dengan mengatakan kalimat yang sedikit klasik dan menggelikan.
"Aku merindukan istriku. Juga hanya masakan dia yang terbaik diseluruh dunia."
Kalau kata anak sekarang sih, bucin.
Manjanya Yoongi pada Yewon bertambah berkali-kali lipat.
Kadang Yewon kewalahan harus menangani Yoongi yang selalu ingin berpelukan jika dirinya dirumah.
Yewon tidak keberatan sebenarnya. Tapi kan dia juga harus melaksanakan tugas wajibnya sebagai istri. Tidak mungkin dia harus merebahkan diri tanpa menyiapkan makanan apapun dan tidak membersihkan rumah.
"Yewon-ah..."
Lirih Yoongi manja dan mengusak kepalanya mencium dalam leher Yewon. Sementara Yewon hanya menghela nafasnya berat lalu menepuk-nepuk punggung Yoongi pelan.
"Bangun Yoon, tidak baik bangun di siang hari."
Ujar Yewon dan berusaha melepaskan pelukan Yoongi secara sepihak. Tapi tenaga Yoongi sangat kuat. Bahkan Yewon tidak dapat bergerak sedikitpun.
Seketika pergerakan Yewon terhenti dan mengernyit bingung kala merasakan perutnya yang bergejolak aneh lalu seperti akan ada yang menyembur dari mulutnya.
Sontak Yewon menolak Yoongi kuat.
Brak!
Yoongi meringis saat merasakan hantaman dibagian belakangnya yang menyentuh lantai marmer kamar mereka.
"Yewon kenapa?"
Ujarnya pelan dengan mata yang masih terpejam dan mengucek matanya.
Sementara Yewon yang sudah berlari menuju kamar mandi sambil menutup mulutnya dengan tangannya.
Hoek! Hoek! Hoek!
Refleks Yoongi melebarkan matanya. Dan kini sepenuhnya sadar.
"Yewon! Kenapa? Kenapa? Kenapa?"
Segera Yoongi bangkit dan hampir terjatuh dan mencium lantai marmer tersebut, untungnya dia cegatan untuk menahan tubuhnya agar tidak terjatuh dan berlari menuju kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Deaf [Bangchin]✓
FanfictionDulu mimpinya harus mati karena kecalakaan yang dialaminya. Sehingga dia harus mampu hidup selamanya tanpa bisa mendengar lagi seperti dahulu. "Kim Yewon gadis sempurna yang harus mengalami kematian pertamanya dan juga hidup tanpa bisa mendengar apa...