|Tigabelas|

663 88 4
                                    


Setelah keributan yang terjadi. Namjoon dan Hyeji pun terpaksa pulang. Dan Yewon yang langsung menjalankan operasinya hari itu juga. Operasi Yewon memakan waktu hampir 3 jam lamanya. Hingga membuat Taehyung dan Yoongi tidak tenang menunggu keadaannya diluar.

Setelah melakukan operasi yang cukup lama,Yewon dibawa ke ruangannya. Namun Dokter belum mengijinkan siapa pun masuk dulu,kalau pun ingin masuk hanya satu orang saja.

Sebenarnya Yoongi ingin masuk kedalam. Tapi sedikit tidak enak dengan Taehyung,apalagi kini hanya mereka berdua saja yang tertinggal. Jhope pulang setelah Namjoon pulang. Ibu dan Ayah Yewon masih ditanganin oleh Dokter karena serangan panik yang mereka alami.

"Emm... Maaf,apa aku boleh masuk?"

Ijin Yoongi pada Taehyung. Dia hanya takut Taehyung akan marah,karena dirinya tidak pernah mengenal keluarga Yewon. Takut dikira yang tidak-tidak.

Taehyung menoleh dan menatap Yoongi dengan tatapan menyelidik. Yewon tidak pernah memberitahu siapa sosok didepannya selama ini. Dan lagi tadi dia yang membuat keributan dengan Namjoon. Bukan berarti dia menyalahkan orang yang didepannya ini,hanya aneh saja kenapa dia sampai marah sekali tadi.

"Boleh."

Akhirnya Taehyung memberinya ijin karena dipikirnya lelaki itu adalah kenalan Yewon,yang mungkin cukup dekat. Karena Taehyung dapat lihat dari sorot matanya yang khawatir.

"Terimakasih."

Yoongi pun beranjak menuju ruangan didepannya. Dibukanya pintu tersebut perlahan,lalu masuk dan menutupnya kembali. Hatinya sakit saat didekatinya Yewon yang terbaring lemas dengan pakaian rumah sakitnya. Dilihatnya Yewon yang sedikit menganga karena adanya selang yang masuk dari mulutnya. Dokter bilang itu akan menjadi alat agar Yewon tetap mendapat asupan makan setiap harinya. Sebenarnya bisa saja selangnya diubah menjadi di hidung,tapi Dokter bilang lebih baik jika menggunakan langsung dari bagian mulut. Sedikit mengerikan memang jadinya. Yoongi mengelus pelan punggung tangan Yewon,sambil memperhatikan gadis tersebut dari bagian atas kepalanya yang terdapat perban akibat bocor. Lalu wajahnya yang terdapat lumayan banyak luka. Separah ini. Dan Yewon sangat kritis sekarang.

Apa dia masih bisa bertahan?

Kalimat itu telah Yoongi ulang-ulang didalam hatinya disaat Dokter sudah memvonis Yewon tidak dapat mendengar lagi seperti dulu. Kalaupun itu hanya dengan alat bantu. Yah,dia akan seperti orang tuli yang bisa berbicara dengan lancar.

Banyak hal yang Yoongi takutkan sekarang. Ini berat untuk Yewon. Ini juga berat untuknya. Dan ini juga berat untuk siapapun yang mengenal Yewon.

Bagaimana Yewon disaat dia mengetahui kalau telinganya yang selama ini dapat mendengar dengan jelas,dapat menangkap semua melodi-melodi indah yang dia buat,dapat mendengar semua semangat dari orang terdekatnya,dapat mendengar bagaimana ramai dan ricuhnya dunia. Harus menerima kalau dia tidak bisa mendengar itu semua lagi dengan jelas.

Everything's gonna be change.

Yoongi sudah mendudukkan dirinya dikursi sebelah ranjang rumah sakit Yewon. Mata Yoongi berkaca-kaca sambil menggenggam sebelah tangan Yewon yang lemah,wajah yang pucat,denyut nadi yang lemah.

Yoongi membawa tangan Yewon tepat berada didepan bibirnya,menciumnya pelan lalu menumpunya dengan dahinya.

"Maaf. Seharusnya aku tidak mendengar titahmu tadi. Maaf Yewon."

"Seharusnya kamu gak nerima ini semua. Harusnya aku jadi pahlawankan? Ngebantu kamu untuk gak kecelakaan,tapi kenapa aku malah diam aja dirumah tadi. Bahkan aku tau kabar ini dari Jhope."

"Manusia macam apa aku ini Yewon-ah."

"Baru tadi...baru tadi kamu ngeliat aku yang majang foto kamu dikamar. Baru tadi  kamu denger lagu yang aku buat tulus untuk kamu. Setelah kemarin kita pisah karena kamu yang nyuruh aku pergi."

Yoongi tertawa miris karena kalimat yang baru saja diucapkannya.

"Terus kamu balik datengin aku nangis-nangis,terus marah. Terus minta maaf,dan minta aku untuk ngelupain itu semua. Dan bilang kalo itu gabakalan terjadi lagi."

"Tapi sekarang? Kamu mau ninggalin aku?"

Yoongi menatap Yewon dengan raut wajah yang memohon dengan mata yang berkaca-kaca. Seakan-akan Yewon dapat melihat itu semua. Padahal tidak. Yewon masih tertidur dalam lelapnya.

"Tolong.. Yewon.. bangun.. aku takut hal yang gak aku inginkan terjadi."

"Jangan pergi."

Yoongi menjatuhkan kepalanya ditepi ranjang Yewon,dengan tangan gadis tersebut dibawahnya sambil menangis pelan. Yoongi menangis. Dia juga tidak tau dirinya kenapa setelah bertemu dengan aneh. Dia merasa Yewon membuatnya lebih percaya akan perasaan sendiri. Yang selama ini selalu di bantahnya. Tapi sosok itu sekarang terbaring lemas. Dengan luka dimana-mana dan selang juga.

Semua akan baik-baik saja kan?

Taehyung mengintip dari pintu ruangan Yewon pelan. Dan mendapati lelaki yang meminta ijin padanya tadi disana. Dirinya yang tertidur dengan sedikit membungkuk karena bedanya tinggi kursi dnegan ranjang Yewon. Taehyung tersenyum pelan saat didapatinya lelaki itu tertidur sambil menggenggam erat tangan Yewon.

Sepertinya akan baik-baik saja kalau menitipkan adiknya sebentar pada lelaki itu.

Yoongi terbangun. Namun dia menangkap ada suara yang semakin lama semakin melemah. Sontak ditegakkannya tubuhnya lalu memalingkan wajahnya segera ke arah elektrokardiogram (EkG) alat yang berada disamping Yewon. Semakin lama volume garisnya yang awalnya bergelombang berubah menjadi garis lurus. Pertanda buruk. Dengan segera Yoongi menekan tombol darurat pasien yang berada di atas kepala ranjang Yewon.

Diagapainya kembali tangan Yewon sambil meremasnya pelan. Dia takut.

"Yewon, bertahanlah kumohon."

Yoongi kembali menekan tombol tersebut karena bunyinya yang semakin lama semakin melemah. Sementara belum ada satupun Dokter maupun Suster yang datang.

Akhirnya Dokter masuk tergesa-gesa dengan kedua suster yang mengikutinya dibelakang,sambil membawa beberapa alat.

Yoongi terpaksa harus melepaskan genggamannya dan mempersilahkan Dokter memeriksa keadaan Yewon.

"Maaf tuan. Anda harus menunggu diluar."

Ujar salah satu suster sambil mendorong Yoongi pelan. Karena dirinya tidak bisa meninggalkan Yewon begitu saja. Apalagi dikeadaan yang sekarat ini.

Yoongi melipat bibirnya saat dilihatnya Dokter menggunakan alat kejut jantung untuk Yewon. Raut wajah Yoongi semakin khawatir melihat keadaan didalam yang sedikit panik.

"Oh,kenapa kau diluar?"

Sontak Yoongi mengalihkan pandangannya pada Taehyung yang sepertinya baru saja kembali entah darimana. Yoongi tersenyum kecil menanggapinya.

"Adikmu..Yewon. Denyut jantungnya melemah."

Yoongi dapat melihat wajah panik Taehyung setelah dia memberitahu keadaan adiknya. Diberinya sedikit ruang pada Taehyung agar bisa melihat keadaan adiknya dari kaca yang berada didepan pintu.

Lalu mereka mundur beberapa langkah secara bersamaan,disaat Dokter membuka pintu tersebut.

"Bagaimana keadaan adik saya, Dok?"

"Dia baik-baik saja,hal tadi Baida terjadi pada pasien yang berada di masa kritisnya."

Ujar Dokter tersebut sambil tersenyum padanya.

"Namun sepertinya dia akan mengalami koma selama beberapa hari. Semoga itu tak akan lama."

"Tenang saja. Dia akan segera pulih."

Tenang Dokter tersebut pada Taehyung karena dilihatnya air muka Taehyung yangg sendu dan khawatir.

"Saya permisi."

Dan hanya dibalas anggukan oleh mereka berdua.

°°°°°°

Ada hadiah nih untuk nemenin malam minggu kalian hahahaha

Semoga Yewon baik-baik aja ya...

Terimakasih semua atas dukungan kalian,mungkin kalo bukan karna kalian cerita ini bakalan unpub.

Makasii banyaaak yaa💙💙

Deaf [Bangchin]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang