|35|

539 60 6
                                    

"Yewon-ah, tidakkah kau penasaran dengan keluarga Yoongi?"

Yewon menatap Namjoon dengan bingung.

"Kenapa tiba-tiba kau bertanya seperti itu?"

Yewon heran, kenapa Namjoon menyinggung persoalan keluarga Yoongi ketika mereka sudah sampai didepan rumahnya.

"Tidak. Aku hanya ingin bertanya saja. Kalau keberatan juga tidak perlu dijawab."

Ujar Namjoon dingin menatap lurus tanpa mau melihat Yewon yang dalam hitungan menit akan jauh dari genggamannya selamanya.

"Aku bertemu dengan Ayah Yoongi kemarin. Dan membicarakan semuanya."

Jelas Yewon lalu menyandang tasnya dan menatap Namjoon, waktu milik Namjoon sudah selesai.

"Namjoon, terimakasih untuk kenangan terbaik ku selama 2 tahun lamanya. Mungkin takdir tidak mengijinkan kita bersama. Dan maaf aku memilih Yoongi. Karena aku mencintainya, jauh lebih dalam ketika aku mencintaimu dulu."

Ujar Yewon untuk menjawab semua pertanyaan yang ia yakin pasti muncul didalam pikiran Namjoon sekarang.

Namjoon menolehkan wajahnya menatap Yewon sedih, ternyata selama beberapa hari ini Yewon hanya kasian dengannya, bukan karena Yewon ingin kembali dengannya.

Lalu Namjoon tertawa sedih dan menyandarkan tubuhnya di bangku kemudi.

"Ternyata aku yang terlalu berharap ya."

Yewon tidak mengatakan apapun dia hanya diam melihat Namjoon yang putus asa karenanya. Sepertinya selama ini Namjoon sudah salah paham dengannya.

"Aku sudah menuruti syaratmu. Jadi kumohon jangan datang lagi kedalam hidupku, selamat tinggal Kim Namjoon."

Ujar Yewon datar lalu keluar dari mobil Namjoon dan meninggalkannya yang masih meratapi kebodohannya selama ini.

Perpisahan kali ini bukan rasa sakit dan menyesakkan yang Yewon rasakan, melainkan kelegaan yang selama ini ditunggunya, agar dia lepas dari Namjoon untuk selamanya.

Sementara Namjoon hanya bisa menangis dalam diam tanpa bisa menahan kepergian Yewon yang tidak pernah dia harapkan, kali ini dia benar-benar harus melepaskan Yewon.

Namjoon tau Yewon sangat mencintai Yoongi.

"Orang-orang selalu berpikir kalau Yoongi hanya pelampiasan bagiku, Joon. Tapi kenyataannya tidak seperti itu. Maka dari itu kita lebih baik untuk tidak saling mengenal lagi."

Namjoon menumpu kepalanya diatas stir dengan kedua tangannya yang menggenggam erat stir tersebut, melampiaskan semua perasaannya yang tidak tau harus marah atau menangis yang dikeluarkannya sekarang.

°°°°°°

Dengan malas Yewon membuka gagang pintu rumahnya lalu masuk dan meletakkan sepatunya di rak dekat pintu, Yewon melihat sekeliling rumahnya yang sepi.

"Mungkin mereka sudah tidur."

Gumam Yewon sambil menutup pintunya lalu berbalik.

Namun dia tersentak terkejut, karena mendapati Taehyung yang berdiri dihadapannya menatapnya dengan datar.

Karena Yewon lelah dia memaafkan Taehyung yang berhasil mengejutkannya dan mencoba berlalu begitu saja melewati Kakaknya.

"Menemui Namjoon lagi?"

Sontak Yewon menolehkan wajahnya menatap Taehyung kebingungan. Bagaimana Kakaknya tau akan hal itu.

Taehyung menolehkan wajahnya menatap Yewon datar.

Deaf [Bangchin]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang