|34|

638 69 20
                                    

"Kau akan menemaniku kan, seharian ini?"

Tanya Namjoon, yang membuat Yewon sedikit tersentak dari lamunannya.

"Ya..."

Setelahnya Namjoon mengangguk pelan lalu mendudukkan dirinya disamping Yewon yang baru saja datang.

Yewon kembali mengingat bagaimana dia bisa kembali berada di Apartemen Namjoon tanpa sepengetahuan Yoongi. Bahkan sekarang dirinya akan menemani Namjoon seharian.

Mari kita kembali disaat Yewon dan Namjoon bertemu kemarin.

Kini Yewon dan Namjoon sedang duduk berhadap-hadapan di salah satu kafe yang baru saja mereka kunjungi. Dan juga tempat itu cukup jauh dari jangkauan Yoongi. Terlebih kafe tersebut tidak seramai kafe yang terletak di perkotaan.

Jika kemarin-kemarin Namjoon yang mengajak bertemu, maka kali ini Yewon mengajak Namjoon bertemu. Karena ada hal penting yang harus Yewon beritahu pada hari itu.

Hari dimana Yewon yang memiliki kewajiban menjaga Yoongi ketika sakit, dan Yewon menyempatkan waktunya untuk bertemu dengan Namjoon sejenak.

"Jadi, ada apa kau memanggilku?"

Tanya Namjoon penasaran, namun juga senang. Karena Yewon mengajaknya bertemu terlebih dahulu.

"Kita akhiri semua ini."

Jangan terkejut. Mereka belum sampai pada tahap serius namun mungkin akan, jika diteruskan, atau kata lainnya selingkuh. Yewon juga tidak kuat melakukan itu dibelakang Yoongi.

"Aku tidak bisa seperti ini pada Yoongi. Mari kita benar-benar berpisah, hingga tidak bertemu selamanya."

Ujar Yewon sambil meremat kedua tangannya yang bertumpu diatas lututnya, dibawah meja.

Namjoon tidak suka dengan apa yang baru saja Yewon katakan. Dia benci dengan yang namanya perpisahan.

"Tidak."

"Aku tidak akan pernah mau. Kau milikku. Dia yang merebut mu dariku."

Namjoon memajukan tubuhnya dan menyangganya dengan sudut meja. Ditatapnya Yewon dengan serius.

Yewon sampai sekarang tidak percaya. Kenapa Namjoon selalu mengatakan kalau dirinya adalah milik Namjoon. Dan Yoongi yang merebutnya. Yewon benar-benar tidak paham dengan jalan pikir Namjoon.

"Joon, jangan egois. Aku bukan milikmu jauh sebelum aku memilih Yoongi. Jadi disini tidak ada yang merebut milikmu."

"Tapi milikmu lah yang berusaha bangkit dan melupakan sosok yang selama ini ia harapkan bisa menjadi pendampingnya kelak. Namun kau menghancurkan semua harapanku itu. Dan meninggalkan ku begitu saja. Lalu–"

"–datang dengan perasaan tidak bersalah dan ingin memiliki ku. Aku tidak mau Yoongi merasakan sakit yang ku rasakan disaat kau bersama Hyeji dulu."

Namjoon lemas. Menatap Yewon pun sudah tidak berbinar seperti biasanya, ia mencoba menggapai tangan Yewon yang sekarang sudah berada diatas meja. Namun dengan segera Yewon menarik lengannya, dia hanya tidak ingin memberi harapan lagi pada Namjoon. Sementara Namjoon mengepalkan tangannya yang tidak bisa menggenggam tangan Yewon.

"Kau mencintaiku?"

Yewon tersenyum kecil dan mengangguk pelan. Melihat itu binar Dimata Namjoon kembali memancar dengan senyum manisnya. Namun semua itu kembali redup ketika Yewon melanjutkan kalimatnya.

"Dulu... Jauh sebelum kau berhasil menghancurkan perasaan dan diriku."

Lirih Yewon, menahan tangisnya. Namun ternyata tidak semudah itu bagi Yewon untuk menahan sakitnya, terlebih penyebabnya kini berada dihadapannya.

Deaf [Bangchin]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang