7 🌺

4.7K 296 1
                                    

Lisa dan Jungkook menempuh perjalanan kembali ke Seoul. Suasananya sangat hening, hanya terdengar suara mesin mobil namun sangat halus. Entah Lisa ataupun Jungkook seperti berkutat dengan pikirannya masing.

Lisa merasa sangat buruk karena harus menyerahkan tubuhnya untuk pria lain. Yang bahkan Lisa sendiri sangat yakin sama sekali tidak ada perasaan di antara mereka. Ya, bagi Lisa itu terjadi karena suasana malam itu... "Ya benar..."

"Huh? Kenapa Lis? Jujur saja Jungkook tidak tahu maksud Lisa.

"Tida apa apa..." Lisa tidak berniat untuk mengatakan apa pun kepada Jungkook.

Tiba-tiba ada panggilan masuk di HP Jungkook.

"Hallo... Ya, aku sedang diperjalanan... Baiklah... Okay, besok pagi aku ke rumah mu. See you too babe." Jungkook mematikan telpon nya.

Beb? Jadi dia punya kekasih. Wait, so what? Bahkan aku punya suami. Batin Lisa.

"Lisa, mau diantar ke rumahmu atau--"

"Ke apartemen mu saja Kook. Mobil ku ada di sana kan." Jawab Lisa, sedikit memotong kalimat Jungkook.

Setelah menempuh perjalanan selama dua Jam, Lisa dan Jungkook tiba di apartemen Jungkook. Mobil Lisa terparkir di area besmen.

"Apa kau yakin ingin langsung pulang ke rumah?" Tanya Jungkook sambil mengusap rambut Lisa. Sebenarnya Lisa merasa sangat heran dengan perlakuan Jungkook ini.

Aishh pria ini, dia punya kekasih kan. Duh! Batin Lisa.

"Iya Kook, aku ingin beristirahat." Kemudian Lisa hendak membuka pintu mobil. Tetapi ditahan oleh Jungkook.

"Tunggu Lis..." Jungkook menarik badan Lisa lalu memeluknya. "Thank you".

"For what?" Lisa penasaran.

"Kau, memberikan nya kepadaku." Jungkook memang tidak mengucapkan kalimat yang tepat, tapi Lisa sudah cukup mengerti maksudnya.

"Kook, apa yang terjadi semalam, tolong dilupakan ya! Tolong bertingkah lah normal seperti sebelumnya. Kau sudah punya kekasih kan? Dan aku pun sebe--" Lisa terdiam dan tidak bisa melanjutkan kalimatnya.

"Bye Jungkook." Lisa mencium pipi Jungkook lalu keluar dari mobil dan merjalan menuju mobilnya sendiri.

Itu, yang pertama juga bagiku Lis, bagaimana bisa aku melupakannya. Batin Jungkook. What the hell, whats wrong with me...

"Arghhh..." Jungkook berteriak sambil mengacak-acak rambutnya.

***

"Nyonya Lee, apa Sehun sudah pulang?"

"Belum nyonya Lisa. Katanya hari Rabu pulang."

"Yuna?" Tanya Lisa kembali.

"Nona Yuna ada di kamarnya."

"Ah, baiklah. Nyonya Lee saya ingin berendam. Tolong siapkan airnya ya."

"Baik nyonya." Nyonya Lee pun masuk ke kamar Lisa untuk menyiapkan air hangat di bathub. Lisa sangat suka sekali berendam dia air hangat yang ditaburi bunga-bunga yang baru dipetik di taman belakang. Dan dengan ditambahkan sedikit sabun cair aroma terapi. Lisa meregangkan badannya di dalam bathub, suara musik klasik terdengar menenangkan. Lisa memejamkan matanya, rileks... Hingga muncul bayangan kejadian semalam. "Ahh Lisa..." Suara desahan itu tiba-tiba saja terngiang di telinganya. Kemudian Lisa terperanjat, sedikit kecewa dan frustasi.

"Tidak tidak, itu, hanya kecelakaan. Iya benar." Lisa menggeleng. "Cihh, kenapa aku ini. Dia ada dimana-mana di pikiran ku!"

Sejam kemudian Lisa sudah rapi dengan pakaian rumahnya. Celana jeans pendek dipadukan dengan kaos oversize favorit nya.

Lisa melihat layar handphone nya, ada dua kali panggilan tak terjawab dari Sehun. Kemudian Lisa menelponnya kembali.

"Lisa kau dari mana saja huhh?" Terdengar nada kesal di seberang sana.

"Maaf Oppa, aku baru selesai berendam. Sepertinya ada hal penting? " Lisa menggigit ujung kuku telunjuk nya. Sepertinya dia sedikit nervous. Bagaimana tidak, dia sadar bahwa dia baru saja melakukan kesalahan yang sangat fatal. Jika Sehun mengetahui nya mungkin Lisa akan langsung ditendang ke jalanan.

"Aku ketinggalan salah satu dokumen penting. Berkasnya ada di atas meja di ruang kantor. Tolong kirim segera ya. Gunakan layanan tercepat." Kata Sehun. Lisa menutup telponnya setelah menjawab 'ne Oppa'.

Lisa buru-buru sekali pergi ke ruang kerja Sehun di lantai dua, di samping kamar Sehun. Dia mencari dokumen yang tadi Sehun jelaskan ciri-ciri nya. "Ah ini dia." Kemudian Lisa bergegas untuk pergi ke tempat jasa pengiriman. Dokumen ini harus sampai di hotel tempat Sehun menginap di Singapura hari Senin nanti. Karena Sehun akan menggunakannya di hari Selasa pagi. Tapi sebelum Lisa meninggalkan meja Sehun, dia menyenggol sebuah map berwarna merah, hingga beberapa lembar kertas tercecer. Lisa mulai panik lalu merapikannya. Di antara beberapa kertas itu ada dokumen yang tertulis 'NJ Organic'. Bukan kah itu nama perusahaan ayah?

"Sedang apa kau disini." Tiba-tiba saja Yuna muncul dan mengagetkan Lisa.

"A-aku, Oppa menyuruhku untuk mengambil dokumen penting." Lisa mengembalikan amplop coklat tadi ke meja.

"Lalu apa kau sudah menemukannya? Lisa menjawab dengan dua kali anggukan.

"Dia sudah menemukannya appa, hemm, baiklah." Nampaknya Yuna sedang tersambung dengan Sehun.
"Appa menyuruhmu untuk langsung pergi ke kantor DHL. Dia sudah mengirimkan alamatnya di kakaotalk." Kata Yuna.

Saat dalam perjalanan Lisa tak berhenti memikirkan dokumen yang ia lihat tadi. Kenapa ada nama perusahaan appa yang sudah bangkrut? Kemudian Lisa menelpon Namjoon untuk meminta penjelasannya.

"Appa, bisa apa jelaskan kenapa perusahaan appa bangkrut?". Awalnya Lisa tidak begitu tertarik dengan perusahaan Namjoon. Ditambah lagi setelah dia tahu bahwa ayahnya bangkrut, Lisa juga harus segera menikahi Sehun untuk melunasi hutang-hutangnya. Jadi pikirannya lebih fokus kepada pernikahannya itu.

"Begini Lisa ..." Dari sebrang sana, Namjoon mulai menceritakan semuanya kepada Lisa.

She Will Be Loved [Republish] - Lizkook ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang