"S-ssiapa kamu sebenarnya? Apa yang terjadi tujuh tahun yang lalu?" Tanya Lisa dengan Lirih.
"Jika kau terlalu bodoh untuk mengingatnya, aku akan kembali mengingatkan mu." Jawab Yuna.
Flashback
Lisa, Yuna, Jimin, dan Bamie adalah salah satu murid baru kelas satu SMA Hannan. Mereka tidak saling kenal sebelum nya, tetapi saat masa orientasi siswa baru, senior menyatukan mereka menjadi sebuah kelompok. Hingga satu bulan kemudian mereka menjadi akrab, dan juga mereka berada di kelas yang sama, setiap ada tugas kelompok mereka selalu bersama.
Mereka memang bukan kelompok yang populer di sekolah. Tapi Bamie dan Jimin memiliki visual idaman para siswi.
Suatu hari mereka sedang berada di laboratorium kimia untuk praktikum. Bisa dibilang cukup berbahaya karena mereka harus menguji sifat korosif. Beberapa Zat yang digunakan cukup berbahaya seperti Natrium Hidroksida atau soda api dan Hydroflouric Acid.
"Lisa jangan bermain-main terus nanti kita dimarahi guru." Yuna merasa kesal dengan Lisa yang terus mengejar dan menggoda Jimin.
"Tidak apa-apa Yun kan guru nya juga belum datang. Anak-anak lain juga belum datang. Kita saja yang datang terlalu awal." Kata Bamie, membela Lisa seperti biasa.
"Iya kan kita ditugaskan untuk buka ruangan ini, jadi kita datang lebih dulu. Yuna berdecak kesal.
"Jimini, aku akan membuat sebuah ramuan yang bisa menambah tinggi badan mu dengan cepat. Jadi kamu tidak bantet lagi. Haha..." Suara tawa Lisa menggema di ruang kimia yang masih belum banyak orang.
Satu persatu murid memasuki ruangan Kimia, beberapa menit kemudian guru juga sudah datang.
"Baik anak-anak, di papan tulis tertulis bahan-bahan apa saja yang harus kalian siapkan, dan berapa banyak takaran nya. Kalian harus sangat berhati-hati karena beberapa zat sangat berbahaya jika mengenai kulit. Pakai lah sarung tangan yang ada di meja masing-masing." Guru menjelaskan setiap step yang harus dijalankan murid nya.
Setelah itu para murid mulai mengambil bahan-bahan yang tertera di papan tulis.
"Anak-anak jangan ribut ya, ibu tinggal sebentar. Bamie, kamu sebagai ketua kelas harus menjaga jangan sampai ada yang ribut ya." Kata Bu Guru.
"Siap bu." Jawab Bamie.
Namun hanya satu menit setelah Guru pergi, Lisa kembali menggoda Jimin. "Chimi-chimi ramuan nya sudah hampir selesai. Kau akan menjadi tinggi dan aku tidak ada memanggil mu bantet lagi. Hiks hiks..." Ejek Lisa.
Jimin yang dari tadi mencoba bersabar merasa semakin kesal dengan tingkah laku Lisa. Akhir nya Jimin mengejar Lisa untuk mengambil ramuan yang Lisa buat. Yah walau pun Jimin tahu Lisa hanya bercanda, dan ramuan yang Lisa pegang hanya H2O dicampur NaCl. Terjadilah kejar-kejaran antara Lisa dan Jimin.
"Gaes tolong jangan ribut. Kembali ke tempat kalian masing-masing." Kata Bamie mengingatkan.
"Lisa berhentilah, atau aku akan membuat mu menjadi jelek seperti kodok." Teriak Jimin.
"Uwoooh? Takuuut. Haha..." Akhirnya Lisa berhenti agar Jimin juga berhenti berlari.
Namun Jimin masih merasa kesal dia berjalan cepat mendekati Lisa. Sampai-sampai dia tidak melihat Yuna yang baru keluar dari ruang penyimpanan zat kimia, Yuna membawa seratus mililiter Hydroflouric Acid untuk dibagikan ke teman-teman nya yang lain.
Bruk!!! Jimin menyenggol bahu Yuna, botol berisi asam yang dibawa Yuna terpental cairan nya mengenai wajah nya "Aaaahhh..." Ia berteriak kesakitan.
Cairan tersebut juga terpental mengenai cairan lain dan bereaksi, menimbulkan asap pekat. Semua siswa berhamburan keluar. Sedangkan Lisa berusaha mendekati Yuna untuk menolong nya. Namun asap pekat itu membuat Lisa tidak sadarkan diri.
Flashback end.
"Jadi, kamu Yuna teman ku dulu?" Tanya Lisa lirih. "Aku tidak ingat jika marga mu adalah Oh." Lanjut nya.
"See? Kamu memang sangat menjijikan Lisa. Bahkan kau tidak tahu marga teman mu sendiri." Kata Yuna
"Setelah kejadian itu aku terbangun di sebuah rumah kecil di Jeongsan, ayah ku membawa ku ke sana. Karena paru-paru ku terluka, ayah membawa ku ke sana karena udara pegunungan yang segar. Bahkan aku melanjutkan sekolah di sana. Ayah kembali ke Seoul dan aku tinggal bersama bibi. Tapi, aku memang tidak pernah mendengar kabar mu Yuna... Karena ayah tidak pernah memberitahu ku." Lisa mulai terisak, mengingat kejadian tujuh tahun yang lalu.
"Itu lah yang aku benci dari mu Lisa, kamu bisa melanjutkan hidup dengan normal. Sementara aku? Wajah ku rusak parah, aku harus melalui puluhan kali operasi yang menyakitkan. Bahkan aku harus menunggu dua tahun untuk mendapatkan donor mata kiri ku." Yuna juga menangis.
"Yuba aaku tidak tahu, maafkan aku. Hiks hiks..."
"Shut up! Bitch! Aku tidak butuh belas kasihan mu. Lihat lah, lebih parah nya lagi aku harus hidup dengan wajah yang berbeda! Dan sekolah ku harus tertunda dua tahun!" Yuna berteriak.
"Yuna... Tapi kejadian itu adalah kecelakaan. Jadi kenapa kau menyalahkan ku?" Suara Lisa semakin serak karena menangis.
"Salah mu! Salah mu yang membuat Jimin terus berlari mengejar mu dan menabrak ku! Sialan! Aku akan membuat wajahmu rusak." Yuna menggoreskan pisau lipat di pipi Lisa.
"Aarrgh..." Teriak Lisa yang kesakitan, sakit bukan main. Lisa terus meraung, tidak sanggup menahan rasa sakit nya. Daras mengalir deras dari luka sayat di pipi Lisa.
Jimin yang mendengar teriakan langsung berlari masuk ke ruangan itu dan memegangi Yuna. "Sudah Yun, sudah cukup untuk hari ini. Mari kita keluar."
"Belum Jimin, aku belum puas. Aku harus membalaskan semua penderitaan ku!" Yuna terus memberontak.
"Jika kau terus melakukan nya dia akan mati sekarang. Bukan kah kau bilang ingin membuat nya kesakitan dan mati perlahan?" Kalimat Jimin ini berhasil meredakan emosi Yuna.
"Baik lah Jimin, aku sudahi untuk hari ini. Aku akan pulang sebentar untuk beristirahat. Jin Oppa juga pasti mencari ku." Kata Yuna sambil melengos keluar.
Setelah Yuna pergi, Jimin mengambil kotak P3K dan mengobati luka di pipi Lisa. "Maafkan aku Lisa, tapi aku terus diliputi rasa bersalah selama bertahun tahun. Untuk menebus kesalahan ku, aku berjanji kepada Yuna untuk membantu nya balas dendam."
"Jadi kalian bertiga bersekongkol untuk membunuh ku Jim?" Tanya Lisa.
"Aku dan Bamie sedang membujuk Yuna untuk tidak membunuh mu. Karena Bamie juga menyayangi Yuna, dia tidak ingin gadis nya mengotori tangannya dan menjadi pembunuh." Jawab Jimin, sambil membersihkan luka Lisa menggunakan kapas yang ditaburi alkohol.
"Yuna bilang, ayah nya menikahi ku karena dia menyuruh nya. Apa kau tahu tentang hal ini?" Tanya Lisa kembali.
"Iya aku tahu." Jawab Jimin dengan Singkat.
"Ceritakan lah Jim, setidak nya jika aku mati, arwah ku tidak akan gentayangan karena mati penasaran."
KAMU SEDANG MEMBACA
She Will Be Loved [Republish] - Lizkook ✓
RomanceHubungan gelap Kim Lalisa dengan Jeon Jungkook, kekasih dari putri tiri nya sendiri. Disclaimer Cerita ini terinspirasi dari lagu Maroon 5 - She Will Be Loved Semua Foto atau Vidio bukan milik saya pribadi (Beberapa diambil dari #Lizkook pada Instag...