Part 8

1.3K 142 7
                                    

Di perjalanan menuju rumah sakit,jaemin merasa sedikit ketakutan karena Jeno mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.Jaemin terlihat pucat,dia trauma karena dulu ayah mertuanya, Jung Yunho, meninggal karena kecelakaan mobil saat mengantar jaemin periksa kandungan.

Jeno melirik ke arah jaemin yang diam sejak berangkat dari rumahnya,dia akhirnya sadar akan ketakutan yang dirasakan jaemin.Jeno menepikan mobilnya lalu menggenggam tangan jaemin.

"Kamu baik-baik saja jaem?? apa perlu kita kembali ke rumah?"

"Aku baik-baik saja jen,aku hanya sedikit takut karena kamu membawa mobil terlalu kencang"

"Maaf kan aku jaem,aku panik.seharusnya aku tau kau masih trauma."

Jaemin memegang tangan Jeno sambil tersenyum,
"Aku mengerti,sebagai seorang ayah kau pasti panik saat mendengar chenle kecelakaan."

"Sekarang kita lanjut ke rumah sakit,tapi aku mohon turunkan sedikit kecepatannya.Kita juga harus hati-hati jen."

"Hmm..terimakasih jaem."

____________________Au Revoir__________________

Di depan ruang UGD,,Renjun masih menangis di pelukan Taeyong.Dia menyalahkan dirinya atas kejadian ini.

"Hiksss...chenle,kamu harus kuat nak.maafkan mama nak"

"Tenanglah jun,,chenle anak yang kuat.pasti dia bertahan." ucap taeyong sambil memeluk erat renjun.

"Tapi eonni,chenle kecelakaan karena aku aku memang ibu yang tidak baik"

"Tidak baik bicara seperti itu, lebih baik kamu berdoa supaya chenle cepat sadar"

Lalu Jeno dan jaemin pun datang,

"Bagaimana ini bisa terjadi? Kenapa chenle bisa tertabrak? " Tanya Jeno dengan emosi.

Jaemin memegang lengan Jeno agar emosinya mereda.lalu Jaemin pun menghampiri renjun lalu memeluknya.

"Ini pasti karma untuk ku jaem,aku jahat padamu.aku merebut Jeno dari sisimu.sekarang Tuhan membalasnya jaem..ku mohon jaem,maafkan aku."

"Sstt..itu tidak benar,jangan bicara yang tidak-tidak.lebih baik kau berdoa untuk kesembuhan chenle."

"Tapi chenle tertabrak karena salahku,aku melamun sampai tidak sadar dia terlepas dari pegangan."

"Sudahlah,tidak ada yang salah disini.saat ini kita serahkan semua pada Tuhan.semoga chenle segera sadar."

"Betul kata jaemin,saat ini kita hanya perlu berdoa dan menyerahkan semuanya pada Tuhan."

"Iya eonnie,,terima kasih kalian sudah datang untuk chenleku."

"Bagaimana pun chenle adalah putra dari suamiku.aku punya kewajiban untuk menyayangi dan mendoakan nya."

"Terima kasih jaemin ah"

Setelah melepas pelukan jaemin dan taeyong,renjun berjalan ke arah Jeno.

"Jeno,maaf kan aku."

Lalu Jeno menarik renjun kepelukannya seraya menenangkan istrinya tersebut.
"Sudahlah jun,benar kata jaemin dan taeyong noona.sekarang bukan waktunya kita saling menyalahkan.lebih baik kita doakan chenle."

Jaemin sebenarnya sakit melihat pemandangan Jeno dan renjun yang berpelukan erat,dia merasa dunianya kembali runtuh setelah beberapa minggu ini merasakan kebahagian.Tapi dia memaksakan untuk tetap tersenyum karena dia sadar dia bukan lagi menjadi satu-satunya yang menjadi tanggung jawab Jeno.

Dokter keluar dari ruangan pemeriksaan dan mengatakan bahwa chenle butuh darah karena dia kehilangan banyak darah akibat benturan di kepalanya.Dan stok darah di rumah sakit sedang kosong,lalu Jeno dan Jaehyun pun mendonorkan darahnya.

Au RevoirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang