1. THE BEGINNING

293 21 12
                                    

Kautahu betapa nikmat nya menjadi aku. Aku bebas melakukan apa pun, tidak akan ada yang mencariku, mencari tahu siapa diriku. Aku bisa kemana pun aku mau, tidak akan ada yang tahu, tidak akan ada yang memerhatikan. Anggap saja aku sudah mati. Ya kalian tidak salah dengar, aku sudah mati. Mati dalam pikiran semua orang termasuk keluargaku. Mati secara status, namaku tak tercatat di lembar mana pun di dunia. Aku memalsukan kematianku. Kau akan tahu kenapa aku harus memalsukan kematianku.

Kutemukan teori bahwa kematian justru membawa kesenangan. Kau tidak akan dicari karena hutangmu, kau tidak akan dikenakan pajak, keluargamu tak harus membagi uangnya untuk menghidupimu. Kaubebas, apapun yang kaulakukan identitasmu tak akan diketahui. Bukankah kebebasan itu menyenangkan. Kau sepenuhnya senang namun hal terburuknya kau tidak memiliki siapa-siapa. Tapi siapa perduli aku yatim piatu tak ada siapa-siapa.

Aku dahulu sering melakukan aktivitas ekstrem, untuk memenuhi hasratku akan hal-hal yang luarbiasa. Seperti menunggangi Friga dan melewati batas negara sehingga mereka memberondongku dengan anak panah berujung api. Bukannya berbalik, aku justru menerjang batas negara. Kuolok-olok mereka sambil mengendalikan Friga. Friga adalah hewan peliharaanku, singa berbulu emas dengan sayap elang.

Saat aku terbang melewati batas negara dengan Friga
adalah hari terburuku. Sudah kupastikan bahwa aku akan mati hari itu, tak tahu kenapa aku justru menantang kematian. Ini kali kedua skuadron di perbatasan melesatkan anak panah apinya dan aku kena, setelah yang pertama aku lolos. Friga mengerang kesakitan, sayapnya lumpuh karena panah api itu. Kami oleng dan jatuh tepat di batas negara. Kulihat mereka bersorak sesaat sebelum kami tenggelam. Aku tak bisa menyelamatkan Friga dan kupikir ini adalah momen untukku agar semua orang mengira aku sudah mati. Aku akan menjalankan teoriku bahwa kematian akan membawa kesenangan. Hari ini kupastikan semua orang tahu bahwa aku sudah mati. Kita akan lihat apakah teoriku benar atau sebaliknya.

Kau sebut saja aku Alfa, orangtuaku meninggal ketika penyerangan pasukan perbatasan ke negeri kami, Hruba. Sebenarnya aku punya nama, tapi namaku sudah kuabadikan di batu nisan saat upacara pemakamanku. Tak ada nama lagi yang tersisa untukku.

THE SECRET TROOPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang