Arma yang perkasa,
Kokoh berlindung benteng raksasa,
Padanya kusimpan rahasia-rahasia,
Demi yang kucinta,
Demi rakyat Arma dan bahagiaku juga,
Sebuah ruang tak kasat mata,
Berdiri ditiang paling utama,
Berlapis emas dan berhias kaca-kaca,
Aku dan dia dalam satu jiwa,
Memadu kasih dalam ruang rahasia,
Ketika senja tiba,
Terbukalah semua, rindu bertemu ujungnya,
Untukmu, Raja Arma,
Y
------------------------------------------------------------
Baris per baris pesan itu muncul ketika cahaya matahari dipantulkan sebuah kaca kemudian mengenai permukaan Yubari. Aku terus mengayuh aleometer agar pesan itu tetap disana. Kuminta Eta untuk menulis pesan itu pada selembar kertas. Tidak boleh ada yang terlewat bahkan huruf besar kecil dan semua tanda koma.
Semua terdiam dan kompak memandangi pesan yang sayup-sayup mulai memudar seiring bergesernya matahari kearah barat. Kulihat Lota sedikit bergumam, Rho memindai tulisan dengan matanya yang tajam dari atas ke bawah, Eta masih menulis sedangkan Kapa mengigit jari. Tanganku mulai berkeringat sedari tadi mengayuh aleometer. Sebentar lagi tulisan itu hilang jadi kuharap Eta sudah menyelesaikan tulisannya.
"Sudah semua Alfa, termasuk semua tanda koma diakhir setiap tulisan, aku tidak melewatkan apapun, semuanya sama persis seperti yang kulihat," kata Eta kemudian memasukan penanya kembali ke saku dan melipat kertas menjadi dua.
Matahari telah tergelincir ke arah barat, cahayanya tidak mengenai piringan kaca, pesan itu kemudian hilang. Kuistirahatkan tanganku sejenak, aleometer perlahan berhenti.
"Baiklah, sudah cukup, kita kembali ke dalam dan memecahkan isi pesan Yubari ini,"sahutku sambil mengemasi aleometer dan memasukan Yubari kembali ke saku baju.
*****
Kami semua duduk melingkar memandangi sebuah kertas berisi pesan rahasia. Aku mengagumi hasil tulisan Eta, huruf demi hurufnya saling merangkul menyambung membentuk kata. Setiap ujung-ujung kata yang mengakhiri kalimat dibuat memiliki ekor yang menjuntai. Indah sekali.
"Alfa, membaca pesan ini seperti membaca sebuah syair,"kata Eta memulai obrolan.
"Menurutku ini ada hubungan dengan Raja Arma, tapi kita tidak tahu Raja Arma mana yang dimaksud dalam pesan ini, apakah Eliodas atau raja sebelumnya," Lota menimpali.
"Syairnya begitu romantis, Alfa. Aku bisa membayangkan seseorang yang membuat ini pasti sedang dirasuki rasa cinta pada Raja Arma," Rho menyimpulkan.
"Kaubilang tempat rahasia itu untuk menyekap Perficas, kenapa isi pesannya begitu romantis Alfa ? " Kapa mencermati juga apa yang dikatakan Rho.
"Benar, tapi pesan ini bisa saja dibuat jauh hari sebelum Arma menjadi seperti sekarang. Ketika ruang tersebut digunakan untuk hal yang berbeda. Aku yakin Eliodas menyimpan sesuatu disana, mungkin saja Percifas, mungkin petunjuk yang lainnya," kucoba meyakinkan tim.
Setelah kubaca ada beberapa petunjuk yang tersimpan dan dapat kusimpulkan ruangan bukan ruangan sembarangan ia tersembunyi dari penglihatan orang biasa. Terletak di tiang utama yang berhias emas dan kaca.
"Dari pesan itu kita dapat mengetahui bahwa ruangan rahasia itu terletak di antara tiang-tiang besar Arma, dikatakan ia tersembunyi dibalik tiang yang berhias emas dan kaca."
"Bersiaplah kita akan segera ke Arma !" sahutku mengakhiri diskusi siang itu.
Namun yang membuatku lebih curiga adalah inisal "Y" diakhir pesan itu.
Siapakah Y yang dimaksud dalam pesan itu ?
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET TROOPS
Fantasy"Ketika yang hidup sudah tidak mampu lagi membuat perdamaian, saatnya yang mati untuk bertindak." Aku dan anggota tim ku yang kunamai the secret troops mencoba sekuat tenaga melawan kediktatoran Raja Eliodas, penguasa Kerajaan Arma. Iya aku dan angg...