O5。Riddle

107 13 13
                                    


. ˚   + ⊹ * ˚ ✺    .   ⋆

· . ˚   + ⊹ *
˚ ✺    .   ⋆


    Dan juga ada dua gadis yang menggunakan seragam berdasi kuning kebanggannya, sama sama sedang menunduk mendengarkan bisikan yang mereka kira didengar semua orang, dan sebenarnya hanya dikepala mereka saja.

    Salah satunya, Fleurette Han. Ia sedang berperang dengan pikirannya, apakah ia akan mengikuti suara itu atau tetap berada di Aula Besar. Dan Nora Ahn yang duduk di seberangnya berpikiran sama.

    Fleur dan Nora hampir tersentak saat ada salah satu anak Hufflepuff yang berdiri secara tiba tiba dan langsung keluar dari Aula Besar. Dan tanpa sengaja setelahnya Fleur dan Nora membuat kontak mata.

    "Kau.." Sebelum Nora menyelesaikan kalimatnya, Fleur sudah mengangguk karena paham apa yang dimaksud oleh Nora. Dan Nora menghela napas lega, dia bukan satu-satunya yang mendengar itu.

    "Hey, Nora! Kau akan keluar atau tetap disini?" Tanya Fleur agak berbisik. Lalu dibalas gelengan kepala Nora yang menandakan ia masih ragu untuk mengikutinya atau tidak.

    Fleur awalnya tidak ingin mengikuti suara itu, sepertinya akan menjadi malapetaka pikirnya. Tapi sekarang ia berpikir ini akan menjadi seru jika keluar dari Aula Besar, tak biasanya Fleur seperti ini.

    "Psst! Fleurette! Aku pikir aku akan mengikutinya!" Panggil Nora dengan berbisik juga pada Fleur. Dan semangat Fleur memuncak, ia akan keluar dari sini bersama Nora. "Ayo kita keluar bersama! Aku juga berpikir akan mengikutinya!" Balas Fleur dengan senyuman di wajahnya.

    Dan disinilah mereka, berdiri di satu lorong dengan memegang dua carik kertas dengan tulisan anehㅡ

When the hand of hour is stretched
to its limit,
it favors the South.
Seven passed and ticked,
it will grant your deepest desire for
any melodious sound...

    "Fleurette-" Lagi lagi, sebelum Nora menyelesaikan kalimatnya, Fleur memotongnya "Ah Nora, panggil saja Fleur, aku tak terlalu suka dipanggil fleurette, hehe." Lalu nora hanya mengangguk paham.

    "Anu, Fleur, kau mengerti apa maksudnya?" Tanya Nora menunjuk kertas yang ia pegang, dan ternyata tulisan yang tertera didalamnya sama. Dan Fleur menggelengkan kepalanya tidak tau.

    "Hey, bukankah itu Juan?" Tanya Nora tiba tiba saat melihat sekelibat ada yang mengintip mereka dari balik pilar besar. Dan Fleur mengernyitkan dahinya dan menengok ke belakang untuk melihat Juan, si anak Hufflepuff yang sama seperti mereka.

    Tapi Fleur tak bisa melihatnya, karena orang yang disangka Juan itu sudah pergi karena telah disadari keberadaannya. "By the way Fleur, bagaimana kalau kita pecahkan ini di Aula Besar? Aku takut kita akan terkena masalah kalau berlama lama diluar begini," Ucap Nora memberikan saran pada Fleur yang masih memperhatikan pilar besar itu.

    "Oke ayo kita kembali dan mem-" kata kata Fleur dipotong oleh seorang pemuda yang menabrak punggung Fleur, yaitu pemuda berdasi biru-perak. "Ah, maaf" ujar pemuda itu meminta maaf pada Fleur karena telah menabraknya. Dan Fleur hanya mengangguk menerima permintaan maaf pemuda ini.

    Pemuda ini tersenyum dan kembali berbalik untuk kembali fokus kepada secarik kertas yang dia genggam juga. Dan Nora menyadarinya "Tunggu! kau..?" Nora menarik pundak pemuda itu dan melihat secarik kertas yang sama seperti yang ia genggam. "Sama, ya? umm" Fleur berusaha menebak nama pemuda yang tak ia kenal ini.

    Pemuda ini kembali tersenyum "Iya, sama. dan.. Julian Xiao."

to be continued.

to be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JULIAN XIAO. *squeals*

Rasmodeus VivaldiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang