|AWARE|Enam

8 6 0
                                    

Hanya orang orang yang tidak penting yang selalu berkata buruk atau menghina terhadapmu
-Faridanh-

"Keren bangetttt"

"Indah banget"

"Gue seneng banget bisa liat pemandangan ini"

"Gue bahagia banget"

Begitulah celotehan dari keempatnya saat melihat sunset di dekat pantai.

Mereka mengagumi ciptaan sang maha kuasa yang sangat indah itu.

"Gue harap kita bisa lengkap dan sama sama lagi kayak sekarang ini"pinta Riffany yang masih memandang lurus ke arah sunset.

Ketiganya menoleh ke arah Riffany dan mengangguk.

"Gue juga begitu"ucap Ririn.

Sementara Refa menoleh ke arah Rere.

"Gue harap lo kembali secepatnya"pinta Refa kepada Rere.

"Aku janji.Tapi aku gak akan janji kalo sikap aku sedikit berubah."ujar Rere.

"Maksud lo?"tanya Refa yang membuat  kedua temannya menoleh ke arahnya.

"Aku gak akan berubah jika sama kalian ataupun orang terdekat aku.Tapi aku akan sedikit merubah sikap jika terhadap orang orang seperti  mereka"jelas Rere sambil menatap ketiganya.

Ketiganya mengerti dengan perkataannya barusan yang mengucapkan kata'mereka'.

'Mereka'bagi Rere adalah orang yang selalu berkata buruk terhadapnya atau menghinanya.

~••••••••~

"Jangan lupain kita Re"pekik Riffany sambil memeluk Rere.

"Aku gak akan lupain kamu sama yang lain kok.Tenang aja ya"ujar Rere sambil tersenyum ke arah Riffany dan ke arah kedua temannya.

"Re ayo"ajak Mamanya yang sedari tadi memang berdiri di sana.

"Bentar lagi ma"pinta Rere.

Mereka pun saling berpelukan tanda perpisahan.

"Terimakasih sudah menjadi sahabatnya Rere"ucap Mama Rere sambil tersenyum.

"Sama sama tante."ujar ketiganya.

"See you Re"

"Sampai jumpa boneka ndutkuu"

"Bye Rere.Jangan lupa kalo ke sini lagi bawa oleh oleh yang banyak"ucap Ririn sambil berusaha tersenyum walau dari tadi ia sudah menahan tangisannya.

Di antara mereka Ririn lah yang paling cengeng.

Maka dari itu mereka pasti tahu sekarang Ririn berusaha menahan tangisnya walau akhirnya Ririn akan menangis juga.

Rere pun berlari ke arah Ririn dan memeluk untuk sekian kalinya,"Kamu jangan nangis, kita akan sama sama lagi. Aku jamin itu"ujar Rere menenangkan dan berjalan kembali mendekati mamanya.

"Maafkan aku untuk saat ini"batin Rere.

Keduanya pergi dari sana lalu menaiki pesawat dan meninggalkan ketiganya yang masih berdiri di tempat tadi.

"Kita harus semangat dan ceria walau tanpa kehadiran Rere. Karena itu adalah permintaannya"ujar Ririn dan di angguki oleh keduanya sambil tersenyum.

"Lo harus rubah sikap lo yang cuek itu"cerca Riffany.

"Maksud lo?"tanya Refa bingung.

"Lo itu gak cocok jadi orang yang cuek padahal aslinya manja banget"ledek Riffany yang sukses membuat marah Refa.

"Awas ya lo"pekik Refa sambil mengejar Riffany yang sudah berlari duluan.

Sedangkan Ririn tersenyum senang melihatnya.

Setidaknya jika Rere tidak ada, tapi ada keduanya yang masih membuat Ririn senang dan tertawa.









Assalamu'alaikum teman😊
Seru gak?
Lanjut ke part selanjutnya yaa
Semoga kalian suka😊

AWARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang