|AWARE|Tujuh Belas

20 5 3
                                    

Saat sudah sampai di kelas ketiga sahabatnya memanggilnya dan menyuruhnya untuk duduk dan menjelaskan apa saja yang terjadi barusan.

Untung saja jamnya jamkos.
"Tadi lo bicara apa aja sama Riaz?"tanya Ririn yang sudah penasaran.

"Cuma sebentar kok.Dia cuma nanya nama doang"ujar Rere.

Saat Ririn hendak bertanya kembali, Rere langsung berbicara lagi.

"Bahkan tadi aku gak nyangka banget, saat aku pengen jabat tangan dia,dia malah mandangin aja,aku gak tahu sih dia mandang tangan aku apa gelang yang di pakai aku dan tiba tiba tiba dia peluk aku"jelas Rere antusias.
Ketiganya melongo tak percaya,"Masa sih?"tanya Riffany.

Rere mengangguk,"Iya.Bahkan yang aku bingungin lagi ia ngomong pelan sambil bilang'akhirnya kita ketemu lagi setelah belasan tahun gak  ketemu'pokoknya gitu deh"sambungnya.

Tanpa sadar ada hati yang merasa sesak dan senang saat itu juga.

"Lo masih inget itu tapi lo gak tahu orang nya. Bahkan lo salah orang untuk hal itu"batinnya.

"Berarti rencana lo akan lebih mudah dong"ucap Refa dan di angguki oleh Rere.

"Emang rencananya mau gimana sih? "jengkel Ririn yang sangat ingin tahu akan hal itu.

"Nanti juga tahu,dan gak akan lama lagi sih.Cuma satu minggu doang atau bahkan lebih"balas Rere enteng.

"Apa lo akan ngelakuin seperti Riaz ngelakuin itu ke elo?"pekik Riffany pelan.

Rere mengangguk,"Yaps.Betul sekali."

"Apa gak terlalu kejam ya?"tanya Rifanny yang membuat ketiganya menoleh.

Rere menyandar pada kursinya,"Seimbang"ucapnya singkat.

                                  ❤❤❤

Suara teriakan,tertawa,bahkan yang lainnya terdengar saat memasuki area kantin.

Rere berjalan bersama ketiga sahabatnya menuju area kantin.

" Resta Cantik banget!"

"Di sini duduknya sama abang"

"Cantikan juga gue"

"So cantik!"

"Riffany imut!"

Masih banyak lagi pekikan para laki laki yang menggoda keempatnya dan sebagian perempuan memuja dan yang iri pada mereka.

Keempatnya duduk di tempat yang kosong. Untung saja mereka datangnya sedikit lebih awal.Jadi tidak terlalu penuh.

"Kalian mau pesen apa?"tawar Rere.

"Tumben Re nawarin"heran Ririn.

Rere tersenyum,"lagi pengen aja"ucap Rere.

"Gue mah yang biasa aja"ujar Refa.

"Gue juga"

"Gue juga"

Rere pun pergi memesan makanannya.
Setelah menunggu beberapa menit,pesanan pun datang yang di bawa oleh Rere dan dibantu oleh Pak Ojak.

"Sudah siap"pekik Rere sambil menyimpan makanannya di atas meja.

"Makasih Rere!makasih juga Pak Ojak!"

"Iya neng,sama sama. Bapak pergi dulu nya!"

"Iya Pak.Sekali lagi makasih ya!"ujar Rere sambil tersenyum dan di balas oleh anggukan dari Pak Ojak.

Mereka pun memakan makanannya dengan lahap.

Suara langkah kaki terdengar berjalan ke arahnya saat Rere sedang fokus memakan makanannya.

"Fany bisa bicara sebentar"ujar lelaki itu yang tak lain adalah Riaz.

"Fany?"batin Rere juga ketiga temannya.

"Eh iya!"jawab Rere langsung.

Riaz mendekat ke arahnya dan membisikan sesuatu,"Nanti pulang sekolah tungguin aku di parkiran."

Setelah membisikan itu ia pergi dari sana.

"Dia bisikin apa?"kepo Ririn.

"Dia bilang katanya 'nanti pulang sekolah tungguin di parkiran"jelas Rere.

Ketiganya pun mengangguk.

"Ngajakin pulang bareng kali"goda Refa sambil tersenyum jahil.

"Apaan si!Gue itu cuma balas dendam ya"ucap Rere sambil memelankan suaranya agar tidak terdengar oleh yang lainnya.



Lanjutin gak nih?
Siapa sih yang sakit hati?
Penasaran gak?
Yuk ke part selanjutnya😊

AWARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang