|AWARE|Delapan Belas

19 3 0
                                    

"Kita duluan ya"ucap Ririn dan Refa.

Rere dan Riffany mengangguk.

Rere dan Riffany saat ini sedang melakukan piket sekolah.

Di kelas ini memang harus atau dapat denda yang aneh.

Kalian mau tahu apa dendanya?

Dendanya yaitu harus melayani satu kelas atau di perintah oleh satu kelas jika ada keperluan  selama satu minggu sampai ia mengerjakan lagi piket di hari yang sama.

Itu adalah ajuan dari Ketua Kelas di kelas ini yang bernama Zian.

Apalagi sarannya di setujui oleh wali kelas.

Memang menyebalkan bukan.

Akhirnya satu kelas mau tidak mau harus mengerjakan piketnya.

Jika melanggar, hukumannya akan di tambah selama satu bulan lamanya.

"Kalian udah selesai?"tanya Rita kepada Riffany,Rere dan kedua teman piketnya yang memang sama sama piket di hari ini.

"Gue pulang duluan"ujar Dino sambil melenggang pergi bersama Rian.

Riffany mendengus kesal,"Dasar cowok, seenak jidatnya pergi duluan.Pekerjaannya jiga belum selesai."

"Udahlah Rif biar-"

"Awas aja, gue laporin ke Ketua Kelas" potong Riffany dan teriak mengancam yang masih bisa di dengar oleh kedua siswa itu.

Keduanya pun kembali ke kelas dan memohon kepada Riffany untuk tidak melaporkannya kepada ketua kelas menyebalkan itu.

"Jangan dong Rif.Kan gue juga tadi ngerjain"bujuk Dion.

"Ngerjain apa?"jutek Riffany.

"Tadi kan gue sama Rian ngehapus papan tulis sama beresin meja meja"jelas Dion dan di angguki oleh Rian.

"Udah lah Rif,mereka ngerjain kok.Bentar lagi juga beres"bela Rere.

"Ya udah"

"Yee gue pulang ya!"

"Ya udah sana!"

"Aku juga duluannya Rif, Res"ucap Rita yang sudah menyelesaikan tugasnya.

Riffany dan Rere mengangguk dan melanjutkan pekerjaanya yang sebentar lagi beres.

"Dah beres!"girang Riffany.

"Ayo pulang"ajak Rere.

Riffany mengangguk,"bentar,aku mau ngambil tas dulu sambil beresin buku.Lo tunggu di luar aja"pinta Riffany.

Rere menurutinya dan menunggunya di luar. Saat ia melangkah keluar,ia di kejutkan oleh seorang laki laki yang sedang bersandar di tembok depan kelasnya.

Ia memang menunggu seseorang.
Ia sedang memejamkan matanya sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celananya.

"cool banget"batin Rere.

Tak lama ia mengibaskan tangannya untuk tidak berfikiran seperti itu.

"Apaan sih Re,lo itu harus inget tujuan lo sekolah lagi di sini.Lo gak boleh suka apalagi cinta lagi sama dia"gumamnya pada diri sendiri.

Merasa ada suara,ia membuka matanya dan mendapati Rere yang sedang berbicara sendiri.

"Eh  kamu udah beres?"tanya Riaz. Ya laki laki itu adalah Riaz.

Rere sontak terkejut saat laki laki itu berbicara,"E-eh udah kok"ucap Rere gugup.
"Ya udah ayo"ajak Riaz.

"Ayo kemana?"tanya Rere.Ia memang lupa omongan dia di kantin.

"kamu lupa?"tanya Riaz.

Rere pun berpikir kembali, ia pun teringat saat Riaz berbicara dan mengajaknya pualng bareng waktu mereka di kantin.

"Oh iya aku ingat.Maaf ya"Ingat Rere sambil terkekeh.

"Gak p-"

"Ayo Re gue udah selesai"potong Riffany yang sudang membereskan bukunya dan memasukkanya dalam tas.

Ia juga belum menyadari kehadiran Riaz yang berdiri di sana.

Tak lama ia menoleh ke samping dan mendapati Riaz yang sedang menatapnya.

Ia baru teringat,Rere pernah bilang saat di kantin ia di ajak oleh Riaz pulang bareng.

"E-eh gue ganggu ya"Riffany sedikit tidak enak pada Riaz.

"Iya lo emang ganggu"gumam Riaz tapi masih bisa di dengar oleh Riffany tetapi tidak oleh Rere karena ia sedang membenarkan tasnya dan ia juga sedikit tidak fokus.

Ada rasa sesak di dadanya.

Pantas saja dulu Rere sampai pindah sekolah.

Ucapannya yang menyakitkan orang.

"Rif aku minta maaf ya ga-"lirih Rere yang sudah beres membenarkan tasnya yang berbelit membuatnya tidak nyaman dan ia juga tak enak kepada Rifany karena ia meninggalkan Riffany sendiri.

"Gak papa Re gue ngerti. Good luck ya"ucap Rere sambil menepuk pundak sahabatnya tersebut.Tak lupa ia tersenyum kepada arah mereka berdua dan melenggang pergi dari sana.


Lanjut jangann?? Lanjut aja yaa
Kesian ya sama Riffany.
Oh ya aku mau kasih tahu nih
Banyak yang akan terbongkar
Tunggu aja ya

AWARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang