The World Of The Married (TAERENENNIE)

TWOTM - 1

//

Note:

Latarnya kalau bisa diubah hitam untuk menunjang suasana kkk.

Happy reading!

//

- Chapter 1 -
; The World Of The Married ;

  Manik kucing milik Jennie mengarah tajam pada dua sejoli di sana. Bibirnya membentuk segaris senyum asimetris sambil meneguk alkohol yang terasa mengalir hangat di tenggorokannya. Tubuhnya kian terbakar akan sebuah gairah yang membuat cengkraman pada gelasnya semakin mengerat.

  Mata sayunya terus terarah ke sana. Lebih tepatnya, pada pria itu.

  Pria yang tengah memegangi tangan sang wanita disampingnya dengan erat. Seolah jika terlepas sedikit saja, maka wanita itu akan hancur. Dia berdiri dengan percaya diri sambil menebar senyum pada semua orang yang hadir di pesta perayaannya malam ini.

  "Aku sangat berterima kasih pada semua orang yang telah menyempatkan waktunya untuk datang pada perayaan penayangan film perdana-ku. Aku berharap ini akan mendapatkan banyak cinta dari kalian semua. Mari, kita bersenang-senang untuk malam ini!"

  Tepuk tangan meriah terdengar di seluruh sudut ballroom hotel ternama di kota Gosan itu seiringan dengan gelas-gelas berisi alkohol yang diangkat tinggi-tinggi. Menciptakan bunyi dentingan yang menandakan acara itu telah di mulai.

  Dan di sana, Jennie masih tidak melepaskan pandangannya. Terlalu fokus pada bibir tebal pria itu yang kini sibuk berbincang dengan koleganya.

  Dia terhanyut akan hal itu.

  Ingin merasakannya lagi.

 Jennie mendesis. Mencoba untuk menahan gejolak di dadanya saat melihat wanita itu tiba-tiba saja datang seraya menyelipkan lengannya pada pria itu. Seolah menunjukkan kepemilikkannya agar semua orang bisa melihat kenyataan itu.

  Kenyataan yang tidak bisa dimilikinya dengan sempurna.

 Tanpa sadar, Jennie membuang mukanya.

  "Hei, apa yang kau lakukan disini, Jennie?"

  Kepalanya teralih. Menatap seorang wanita yang melempar senyum ke arahnya sambil menghampirinya. Tubuhnya yang mungil sangat cocok dibalut dengan gaun hitam selututnya.

  "Oh, hai... Jisoo."

  Wanita yang dipanggil Jisoo itu kembali mengulas senyumnya. "Apa kau datang sendiri malam ini?"

  Tanpa ragu, ia mengangguk.

  Menyelipkan senyum tipis setelahnya. Mencoba untuk berdamai pada rekan kerjanya ini yang sebenarnya adalah salah satu saingan terberatnya.

  "Oh... Apa kau ingin bergabung dengan yang lainnya?"

  Lantas, pandangan Jennie mengedar. Semua orang tampak sibuk untuk menikmati pesta ini. Tidak seperti dirinya yang hanya termenung mengamati seseorang di sana.