TWOTM - 21

2.5K 244 73
                                    

Joohyun teringat kembali pada malam itu. Malam dimana ia berkunjung pada ibu mertuanya. Pada saat ibu mertuanya sedang beristirahat karena kejang yang tiba-tiba menyerangnya. Namun, dia tidak langsung pergi. Dia menunggu di sana hingga kurang lebih satu jam lamanya. Sampai akhirnya ia diperbolehkan kembali untuk masuk oleh perawat ke dalam kamar.

Wanita paruh baya itu masih terbaring lemah di sana. Tetapi, raut wajahnya tampak sudah lebih tenang. Lantas, dia menolehkan kepalanya begitu Joohyun melangkah masuk.

"Kenapa kau tidak pulang?" tanyanya dengan suara lirih.

Joohyun bergeming di samping ranjang dengan kedua mata yang terlihat sembab. "Apa yang harus kulakukan? Ibu juga punya firasat, bukan? Ibu tahu... jika Taehyung memiliki wanita lain," ujarnya dengan suara bergetar.

"Joohyun-ah..."

"Ibu tahu segalanya, tapi malah ingin aku menjaga Taehyung?" Joohyun menatap ibu mertuanya dengan tatapan tak percaya, "Teganya ibu melakukan itu kepadaku."

Tampak, ibu mertuanya itu terdiam cukup lama. "Ibu menyuruhnya untuk menyelesaikannya tanpa memberitahumu. Taehyung juga berjanji akan melakukan itu." ucapnya sambil menghela napas, "Apa lagi yang bisa ibu lakukan?"

"Ibu tahu, dimana Taehyung sekarang?" tanya Joohyun dengan menajam. Wanita itu hanya memandangnya dengan bungkam. "Dia bersama jalang itu. Mereka menikmati waktu yang menyenangkan disaat istri dan anaknya mencemaskannya. Lalu, Ibu ingin aku tetap seperti ini?" bisiknya, parau.

Ibu mertuanya itu lantas memalingkan wajahnya, "Taehyung berjanji untuk menjaga keluarganya apa pun yang terjadi. Dia tidak akan meninggalkan anaknya seperti apa yang dilakukan Ayahnya. Semua akan baik-baik saja selama kau tetap kuat. Maafkan dia sekali saja, jika kau memaafkannya semuanya akan berlalu."

Mendengar itu, Joohyun merasa kecewa. "Satu kesalahan?" ujarnya dengan kekehan pahit, "Ibu membenci suami Ibu sepanjang hidup Ibu. Bagaimana bisa Ibu menyuruhku untuk memafkannya?"

Ibu mertuanya itu kini memandangnya, "Kau juga seorang ibu. Jika Yeonjun berbuat sama, menurutmu kau akan bersikap berbeda? Kau harus memaafkannya jika kamu mempedulikan masa depan anakmu."

"Jadi, Ibu tetap memaksaku untuk memaafkannya? Dengan alasan untuk masa depan Yeonjun, begitu maksud Ibu?" lirih Joohyun tak percaya.

"Joohyun-ah..."

Joohyun menggeleng cepat. Menatap tajam pada wanita itu dan berkata, "Aku akan bercerai. Dan aku tidak akan mengijinkannya untuk bertemu dengan Yeonjun lagi." tekannya.

Kemudian, Joohyun membalikkan tubuhnya. Hendak berjalan menuju pintu keluar sebelum perkataan ibu mertuanya itu menghentikan langkahnya.

"Putraku menjalani hidup yang melelahkan selagi hidup bersama orang angkuh sepertimu. Kau tidak bisa menyalahkan Taehyung begitu saja. Kau tidak memberikannya ruang untuk bernapas. Dia tidak akan berselingkuh darimu jika kau melakukan itu!!!"

Sontak, Joohyun menoleh. Menatap wanita itu dengan menganga. Satu air matanya menetes, namun ia segera menghapusnya kasar. Lalu, dengan langkah pelan juga tatapan yang tajam ia mendekati sisi ranjang. "Maksud Ibu ini salahku?" tanya Joohyun, tak menyangka. "Itukah maksudmu?" kekehnya samar. "Ommonie?!" sahutnya sambil memegang tangan wanita itu.

"Hati Ibu hancur melihat putra Ibu menjalani seluruh hidupnya tanpa seorang Ayah. Sekarang, kau berniat untuk memisahkannya dengan putranya. Ibu tidak akan membiarkan itu terjadi." Wanita itu kini menangis, terisak. "Kau bisa bercerai setelah Ibu mati. Jika kau ingin bercerai saat ini juga, maka bunuh aku lebih dulu."

Joohyun dengan tatapan dinginnya melihat ibu mertuanya yang nampak sesak napas. Ia lantas membenarkan posisi bantal dan memegang pundak wanita itu. "Ibu tidak boleh mati. Ibu harus menyaksikan bagaimana Kim Taehyung hancur," desisnya. "Ibu bisa melihatnya dengan berbaring di sini." Setelah mengatakan itu, Joohyun pergi dengan murka.

The World Of The Married (TAERENENNIE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang