The World Of The Married (TAERENENNIE)

TWOTM - 5

  
- Chapter 5 -
; The World Of The Married ;

  Mengangguk kecil sambil mengulas senyumnya, Joohyun memperhatikan pasiennya yang telah keluar dari ruangannya.

  Setelah memastikan pintu itu sudah tertutup, helaan napas menguar. Ia lantas menyenderkan punggungnya ke kursi tinggi miliknya sembari merenggangkan tangannya.

   Hari ini banyak sekali pasien yang datang membuatnya sedikit kewalahan. Ia benar-benar harus membutuhkan tenaga yang ekstra untuk menghadapinya. Sebagai wakil direktur rumah sakit, ia memang banyak mengemban tugas yang lebih berat dari dokter lainnya. Hal itu tak jarang membuatnya lebih banyak menghabiskan waktu di sini dibanding rumahnya.

  Tapi meski begitu, Taehyung tak pernah melarangnya untuk berhenti bekerja. Suaminya itu tahu kecintaanya terhadap pekerjaanya sebagai dokter tidak bisa dibendung.

   Dia selalu mendukung seluruh keputusannya.

  Jika dipikir-pikir, bukankah Joohyun sangat beruntung sekali mempunyai suami seperti Taehyung?

   Pria itu sungguh mengerti dirinya sebaik ia mengerti pria itu.

   Sambil mengulum senyum, pandangannya kemudian menyapu sekeliling, lalu terhenti begitu ia menatap jam dinding yang kini menunjukkan pukul sebelas siang.

   Setengah jam lagi waktunya istirahat tiba.

  Joohyun berpikir untuk mengajak Taehyung makan di luar bersama.

  Tanpa berpikir lagi, Joohyun segera meraih telpon lalu menekan tombol panggilan.

  "Perawat Kim... bisakah kau mengosongkan jadwalku untuk satu jam ke depan?"

  "Tentu, Bae-sonsaengnim."

  "Baiklah. Terima kasih."

  Setelah mematikan sambungan telponnya, ia menaruhnya ke tempat semula. Ia kemudian berdiri dan menanggalkan jas putihnya lalu mengenakkan mantel cokelat miliknya yang digantung.

  Dengan cepat ia memasukkan semua barang-barangnya ke dalam tas kecilnya. Joohyun lantas meraih ponselnya dan mencari kontak suaminya sebelum ia menempelkan benda pipih itu ditelinganya.

  "Maaf, nomor yang Anda tuju tidak aktif. Silahkan alihkan ini ke pesan suara."

   Bip.

  Joohyun menurunkan ponselnya, mengernyit memandangi layar itu sebelum menekan kotak suara.

  "Oh, yeobo... siang ini aku punya waktu kosong... aku berpikir untuk mengajakmu makan siang bersama. Jika kau mendengar pesanku ini, cepat bersiaplah dan hubungi aku. Aku akan pergi menjemputmu ke kantormu, mengerti?"

   Terkirim.

   Mengulum senyumnya, Joohyun lalu memasukkan ponselnya ke dalam tasnya. Tangannya segera menekan kenop pintu itu sebelum tungkainya bergerak keluar dan melangkah di sepanjang lorong rumah sakit.

  Beberapa kali ia berpapasan dengan para dokter yang menyapanya hangat ketika langkahnya menjadi terburu-buru. Joohyun hanya bisa membalasnya dengan senyum kecilnya.

  Dan di sana----di depan meja resepsionis----Park Sooyoung memperhatikan punggung Joohyun yang sudah berjalan jauh dengan papan catatan medis di tangannya.